365 Orang Tewas, 180 Lainnya Luka-luka akibat Banjir di Pakistan, Tak Ada WNI Jadi Korban
KBRI menyebut tidak ada WNI yang menjadi korban banjir dan tanah longsor di Pakistan.
Penulis:
Danang Triatmojo
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bencana banjir yang melanda Negara Pakistan setidaknya menelan korban jiwa 365 orang, 180 luka-luka, dan beberapa lainnya hilang karena hanyut maupun tertimbun lumpur.
Wilayah yang terkena dampak paling besar adalah Distrik Buner, daerah berpopulasi sekitar 1 juta penduduk.
Baca juga: 337 Tewas dalam Banjir Pakistan, Warga Salahkan Minim Peringatan, Pemerintah Bela Penanganan Bencana
Pakistan merupakan negara yang terletak di Asia Selatan dan dikenal secara resmi sebagai Republik Islam Pakistan.
Negara ini berbatasan dengan India di timur, Afghanistan dan Iran di barat, serta Tiongkok di utara.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) melalui kantor perwakilan RI di Pakistan, KBRI Islamabad mencatat ada 1.264 warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Pakistan.
Di mana 30 orang WNI berstatus ibu rumah tangga tinggal di Distrik Buner, dan 112 orang di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa (KPK).
KBRI telah menjalin komunikasi dengan para WNI di daerah terdampak bencana.
Sampai saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban banjir dan tanah longsor.
Baca juga: 337 Orang Tewas Akibat Banjir Bandang di Pakistan, Puluhan Orang Hilang
"KBRI Islamabad telah menjalin komunikasi dengan para WNI di daerah terdampak. Diperoleh informasi bahwa hingga saat ini terpantau tidak ada WNI yang menjadi korban bencana banjir dan tanah longsor di Pakistan," kata Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha kepada wartawan, Jumat (22/8/2025).
Namun WNI yang tinggal di Distrik Buner masih terdampak pemadaman listrik sejak beberapa hari lalu.
Saat ini KBRI Islamabad akan terus memantau dan menjalin komunikasi dengan para WNI untuk memperbarui kondisi mereka, serta mendistribusikan bantuan yang diperlukan.
"KBRI akan terus memonitor situasi bencana dan kondisi para WNI serta memberikan bantuan yang diperlukan," katanya.
Hujan Monsun dan banjir bandang melanda Pakistan sejak 14 Agustus 2025.
Selain Distrik Buner, wilayah Himalaya Gilgit - Baltistan serta Khasmir yang dikelola Pakistan juga terpengaruh.
Total 739 orang tewas di seluruh wilayah Pakistan sejak akhir Juni.
Otoritas Manajemen Bencana Nasional Pakistan juga melaporkan 978 cedera dan kehancuran atau kerusakan lebih dari 2.400 rumah, sementara lebih dari 1.000 ternak hilang pada Kamis, 21 Agustus.
Berdasarkan keterangan Kantor PBB untuk Urusan Kemanusiaan, cuaca buruk yang melanda Pakistan ini diprediksi terus berlanjut sampai awal September, meningkatkan risiko banjir lebih lanjut, tanah longsor, dan kerugian hasil panen.
Menurut Dana Anak PBB (UNJCEF), setidaknya 21 anak termasuk di antara mereka yang tewas di Khyber Pakhtunkhwa sejak 15 Agustus.
Banyak sekolah rusak, atau saat ini digunakan sebagai tempat penampungan sementara.
Hal ini kian membatasi akses ke pendidikan dan ruang aman.
Sebelumnya Pakistan juga pernah mengalami musim hujan yang merusak dalam beberapa tahun terakhir.
Pada tahun 2022, banjir hebat di Pakistan menewaskan lebih dari 1.700 orang, jutaan mengungsi, dan menyebabkan kerugian ekonomi 40 miliar dolar AS.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.