Konflik Palestina Vs Israel
Panglima Militer Israel Desak Netanyahu Segera Setujui Kesepakatan Pertukaran Sandera
Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Jenderal Eyal Zamir, mendesak PM Netanyahu untuk segera menerima proposal pertukaran tahanan.
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Jenderal Eyal Zamir, pada Minggu (24/8/2025), secara tegas mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk segera menerima proposal pertukaran tahanan yang tengah dibahas.
Zemir memperingatkan,rencana pendudukan Kota Gaza membawa 'risiko serius' bagi keselamatan nyawa para sandera Israel yang masih berada di Gaza,
Seruan keras ini muncul di tengah meningkatnya tekanan dari keluarga para sandera yang menginginkan pembebasan orang-orang tercinta mereka.
Situasi ini semakin mendesak setelah Netanyahu pada hari Kamis, lalu memerintahkan negosiasi segera untuk pembebasan seluruh sandera.
Namun, di saat yang sama, Netanyahu tetap melanjutkan rencana militer untuk menduduki Kota Gaza dan merelokasi penduduknya.
Serangan militer Israel ke Gaza bermula pada Oktober 2023.
Hingga saat ini, Israel masih terus melancarkan serangannya hingga menewaskan hampir 62.700 warga Palestina di Gaza.
Dalam beberapa pekan terakhir, Netanyahu menuntut gencatan senjata yang bersyarat, memungkinkan dilanjutkannya operasi militer sambil membuka ruang bagi negosiasi pertukaran tahanan.
Komentar terbaru Netanyahu menunjukkan ia mungkin sedang mencari kesepakatan dengan ketentuan baru.
Sementara, para mediator dari Mesir dan Qatar masih menunggu tanggapan resmi dari pemeritnah Israel terhadap proposal yang sudah disepakati sebagian oleh Hamas.
Menurut Zamir, saat ini Israel seharusnya menyetujui kesepakatan tersebut.
"Ada kesepakatan di atas meja, dan harus segera disepakati," kata Zamir dalam komentar yang disiarkan oleh Channel 13 Israel.
Baca juga: Buldoser Israel Menggila, Babat Habis Ratusan Pohon Zaitun Milik Petani Palestina
Ia menegaskan keputusan ini berada di tangan Netanyahu.
"Tentara telah menyediakan persyaratan untuk penyelesaiannya, dan keputusan sekarang ada di tangan Netanyahu," tambahnya.
Namun, ia kembali menyuarakan kekhawatirannya terkait risiko pendudukan Kota Gaza yang menurutnya bisa membahayakan nyawa sandera yang tengah ditahan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.