Angkatan Udara AS Berniat Beli Drone yang Sama Persis dengan Shahed-136 Iran, Perlombaan Dimulai

TRIBUNNEWS.COM – Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) berencana membeli replika identik drone Shahed-136 buatan Iran.

Langkah ini bertujuan untuk mempelajari, mengembangkan, dan menguji sistem pertahanan terhadap teknologi drone rancangan Iran tersebut.

Mengutip defenseone.com, Angkatan Udara AS ingin membeli 16 unit drone replika Shahed-136, dengan opsi pembelian tambahan 20 unit di kemudian hari.

Selain itu, AS juga tengah mengembangkan program anti-drone generasi berikutnya.

“Untuk mendukung pengembangan senjata dan integrasi sistem persenjataan ini, pemerintah AS mensyaratkan agar sistem target udara tak berawak Kelas 3 merupakan salinan 1:1 — mencakup bentuk, kesesuaian, dan fungsi — dari drone bunuh diri Shahed-136 yang direkayasa ulang,” demikian bunyi permintaan Angkatan Udara AS di sam.gov pada 19 Agustus 2025.

SAM.gov atau System for Award Management adalah situs resmi pemerintah Amerika Serikat yang digunakan untuk mengelola informasi entitas bisnis yang ingin bekerja sama dengan pemerintah federal.

USAF menegaskan bahwa perusahaan mana pun yang sanggup membuat drone tersebut harus menghasilkan “replika persis” dari Shahed-136 Iran, dengan profil, bentuk, dan kapasitas muatan yang sama.

Drone itu juga harus mampu terbang sejauh minimal 80 kilometer, sesuai permintaan tersebut.

Meskipun jarak ini jauh lebih pendek dibandingkan jangkauan Shahed-136 asli yang mencapai lebih dari 1.000 kilometer, Angkatan Udara AS menilai jarak tersebut sudah cukup untuk keperluan pengujian.

Shahed-136 sendiri merupakan drone rancangan Iran yang kemudian dimodifikasi dan diproduksi massal di bawah lisensi Rusia.

Drone ini juga digunakan pasukan Rusia dalam invasi ke Ukraina.

Harganya diperkirakan hanya USD 30.000–40.000 (sekitar Rp 487 juta - 650 juta) per unit, jauh lebih murah dibandingkan biaya rudal AS dan Eropa yang biasa digunakan untuk menembak jatuhnya.

Baca juga: Rusia Modifikasi Drone Iran, Shahed Kini Bertenaga Jet, Kecepatan 800 Km/Jam, Ukraina Kelimpungan

Ketimpangan biaya inilah, ditambah menipisnya stok rudal pencegat, yang membuat Ukraina dan sekutunya mencari alternatif pertahanan yang lebih ekonomis.

Meskipun Angkatan Udara AS memberikan sejumlah panduan teknis, pemerintah federal menegaskan tidak akan menyediakan data teknis lengkap.

Artinya, perusahaan pembuat drone harus mampu merancang dan mengembangkan replikanya sendiri.

Mengutip The Aviationist, perusahaan-perusahaan didorong untuk mengajukan desain baru maupun memanfaatkan desain drone yang sudah dikembangkan sebelumnya.

Hal ini bahkan berpotensi melahirkan desain “multi-peran”, di mana satu varian diproduksi khusus untuk pelatihan, sementara varian lainnya dikembangkan untuk digunakan sebagai senjata tempur.

Perlombaan Perusahaan Pembuat Drone Telah Dimulai

Sebelumnya, beberapa perusahaan drone AS sudah lebih dulu merancang drone mirip Shahed untuk Pentagon.

Pada 16 Juli 2025 lalu, Pentagon menggelar demo drone di mana SpektreWorks, produsen drone berbasis di Arizona, memperkenalkan sistem drone barunya: Low-Cost Unmanned Combat Attack System (LUCAS).

Drone ini dirancang meniru kemampuan Shahed-136.

Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, bahkan hadir langsung dalam pameran tersebut.

Menurut SpektreWorks, LUCAS diklasifikasikan sebagai Sistem Udara Tak Berawak (UAS) Grup 3, dirancang untuk beroperasi di lingkungan berisiko tinggi dengan kebutuhan logistik minimal.

Drone ini memiliki arsitektur terbuka yang memungkinkan integrasi berbagai jenis muatan, termasuk sensor pengintaian, sistem serangan, dan perangkat komunikasi.

LUCAS dapat berfungsi sebagai target latihan sekaligus kendaraan tempur.

Sementara itu, Griffon Aerospace, perusahaan drone berbasis di Alabama, baru-baru ini meluncurkan MQM-172 Arrowhead — drone yang dipasarkan sebagai drone serang sekaligus target uji coba.

Mengutip The Aviationist, banyak analis menilai MQM-172 Arrowhead sangat mirip dengan Shahed-136, bahkan ada yang menyebutnya “salinan tanpa lisensi.”

Drone ini pertama kali diperkenalkan pada awal Agustus 2025 dan diklaim sebagai “versi Shahed-136 yang lebih canggih.”

Baca juga: Mengenal Drone Shahed-136 Buatan Iran: Siap Bobol Iron Dome Israel, Dipakai Rusia Lawan Ukraina

Seperti Shahed, MQM-172 Arrowhead dapat diluncurkan secara pneumatik (dengan tekanan udara) maupun dengan bantuan roket.

Drone ini memiliki kapasitas muatan 45 kg, yang dapat diisi dengan hulu ledak peledak, perangkat peperangan elektronik, maupun peralatan intelijen, pengawasan, dan pengintaian.

Griffon Aerospace sendiri dikenal sebagai pemain lama di industri pesawat nirawak, dengan lebih dari 12.000 unit sistem telah dikirimkan hingga tahun 2025.

Spesifikasi Shahed-136

Tipe: Sistem amunisi serang presisi
Produsen: Iran Aircraft Manufacturing Industrial Company (HESA) / Shahed Aviation Research Center
Panjang: 3,5 meter
Berat: 200 kg
Jangkauan: 2.500 km
Kecepatan maksimum: 185 km/jam

Mengutip army-technology.com, Shahed-136 dikembangkan oleh HESA, anak perusahaan Iran Aviation Industries Organization (IAIO), perusahaan kedirgantaraan milik negara yang diawasi Kementerian Pertahanan Iran.

Drone kamikaze atau drone bunuh diri ini mulai beroperasi dalam militer Iran sejak 2021.

Rusia juga mengimpor Shahed-136 untuk digunakan dalam perang di Ukraina dan mengganti namanya menjadi Geran-2 atau Geranium-2.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)