Jumat, 29 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Paus Leo XIV Minta Israel dan Hamas segera Berdamai dan Lepas Masing-masing Sandera

Seruan gencatan senjata permanen disampaikan oleh Paus Leo XIV dalam audiensi mingguannya di Vatikan pada Rabu (27/8/2025)

Penulis: Bobby W
Tangkap Layar Youtube EWTN
KHOTBAH PAUS LEO - Tangkap layar dari EWTN saat Paus Leo XIV menyampaikan khutbah Minggu pertamanya sebagai pemimpin Gereja Katolik di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, pada hari Minggu (11/5/2025). Seruan gencatan senjata permanen disampaikan oleh Paus Leo XIV dalam audiensi mingguannya di Vatikan pada Rabu (27/8/2025) 

TRIBUNNEWS.COM - Paus Leo XIV kembali menyampaikan seruan tegas kepada seluruh elemen masyarakat internasional untuk segera mengakhiri konflik antara Israel dan Hamas yang telah berlangsung hampir dua tahun.

Dikutip dari Reuters, seruan gencatan senjata permanen yang disampaikan oleh Paus Leo XIV pada Rabu (27/8/2025) juga termasuk dorongan pembebasan sandera yang ditahan di Gaza serta penyediaan bantuan kemanusiaan.

"Kembali saya sampaikan seruan tegas... agar konflik di Tanah Suci, yang telah menimbulkan begitu banyak teror, kehancuran, dan kematian, segera diakhiri," ujar Paus dalam audiensi mingguannya di Vatikan.

"Saya mendesak agar seluruh sandera dibebaskan, gencatan senjata permanen segera tercapai, akses masuk bantuan kemanusiaan dipermudah, serta hukum internasional kemanusiaan dipatuhi sepenuhnya," tegasnya.

Sebelumnya, Paus Leo juga telah mendesak Israel agar mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.

Seruan tersebut ia sampaikan pada Rabu di akhir audiensi mingguannya.

Paus sendiri tidak menyebutkan nama Israel maupun kelompok militan Palestina Hamas secara langsung.

Sosok Paus asal Amerika Serikat ini hanya menyatakan bahwa tuntutannya tersebut ditujukan kepada semua negara yang mengakui hukum internasional yang memiliki kewajiban untuk melindungi warga sipil dari beberapa larangan berat seperti perpindahan paksa penduduk.

Komentar Paus ini juga meneruskan tren kepemimpinannya yang cenderung lebih sering berbicara berdasarkan catatan yang telah disiapkan dengan matang dan jarang berbicara spontan.

Paus Leo, yang terpilih dari para kardinal dunia pada Mei lalu untuk menggantikan Paus Fransiskus, tampak selalu berhati-hati dalam menyikapi konflik Israel-Hamas.

Hal ini jauh berbeda dibandingkan Paus Fransiskus yang sebelumnya blak-blakan mengkritik Israel.

Baca juga: Trump Pimpin Pertemuan Soal Masa Depan Gaza di Gedung Putih Tanpa Libatkan Suara Palestina

Sebelum meninggal, Paus Fransiskus sempat menyarankan masyarakat internasional mempelajari apakah kampanye militer Israel di Gaza merupakan genosida terhadap rakyat Palestina.

Komentar dari paus Fransiskus kala itu pun memicu kritik dari sejumlah pejabat Israel.

Adapun konflik Israel-Hamas dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu ketika kelompok bersenjata yang dipimpin Hamas menyerbu sebuah festival musik yang digelar di selatan Israel.

Semenjak kejadian tersebut, militer Israel terus melakukan invasi yang hingga kini telah menewaskan setidaknya 62.000 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, menurut kementerian kesehatan Gaza.

(Tribunnews.com/Bobby)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan