Kamis, 11 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Diikuti Cucu Nelson Mandela, Lebih dari 50 Kapal dari 44 Negara Menuju Gaza

Armada tersebut terdiri dari puluhan kapal dan ratusan peserta dari 44 negara, termasuk aktivis iklim Swedia, Greta Thunberg.

RNTV/TangkapLayar
MENUJU GAZA - Tangkap layar dari situs RNTV, Kamis (4/9/2025) yang menunjukkan gambar kapal yang sedang menuju Gaza dihasilkan oleh AI. Sebanyak 50 kapal dari 44 negara tergabung dalam armada Sumud Flotia akan menuju Gaza membawa bantuan makanan dan obat-obatan. 

Diikuti Cucu Nelson Mandela, Lebih dari 50 Kapal dari 44 Negara Menuju Gaza

TRIBUNNEWS.COM - Mandla Mandela, cucu Nelson Mandela, membandingkan situasi di wilayah Palestina yang diduduki Israel dengan Afrika Selatan pada era apartheid.

Dia menyebutnya sebagai “bentuk apartheid yang jauh lebih buruk” dan mendesak masyarakat internasional untuk mengambil tindakan.

Baca juga: Israel Pakai Bom 230 Kg Hancurkan Kafe di Gaza, Pembunuhan Direktur RS Indonesia Bukti Genosida

Berbicara kepada Reuters, Rabu (4/9/2025) di Bandara Johannesburg sebelum berangkat ke Tunisia, Mandela yang berusia 51 tahun mengatakan dia akan bergabung dengan Global Sumud Flotilla, armada laut misi kemanusiaan yang mengirimkan makanan dan bantuan ke Gaza meskipun ada blokade laut Israel.

"Banyak dari kami yang pernah mengunjungi Palestina kembali dengan satu kesimpulan: bahwa rakyat Palestina sedang mengalami bentuk apartheid yang jauh lebih buruk daripada yang pernah kami alami," kata Mandela.

 "Komunitas global harus terus mendukung mereka, sebagaimana mereka berdiri berdampingan dengan kami."

Armada tersebut terdiri dari puluhan kapal dan ratusan peserta dari 44 negara, termasuk aktivis iklim Swedia, Greta Thunberg.

Mandela bepergian bersama sepuluh aktivis Afrika Selatan, dan Kongres Nasional Afrika mengatakan misi tersebut "menggemakan perjuangan kita sendiri untuk pembebasan."

Israel menolak perbandingan antara kehidupan Palestina dan Afrika Selatan di bawah apartheid dan membela diri atas aksi bolkade terhadap Gaza, dengan alasan masalah keamanan dan perlunya mencegah senjata sampai ke tangan Hamas. 

Sementara itu, Program Pangan Dunia (WFP) telah memperingatkan bahwa kelaparan meluas di Gaza.

Merenungkan sejarah Afrika Selatan sendiri, Mandela mencatat bahwa apartheid baru berakhir setelah tekanan, sanksi, dan isolasi internasional.

"Mereka mengisolasi Afrika Selatan di bawah apartheid dan akhirnya meruntuhkannya. Kami percaya sudah waktunya hal itu dilakukan untuk Palestina," ujarnya.

Armada menuju Gaza
MENUJU GAZA - Tangkap layar dari situs RNTV, Kamis (4/9/2025) yang menunjukkan gambar kapal yang sedang menuju Gaza dihasilkan oleh AI. Sebanyak 50 kapal dari 44 negara tergabung dalam armada Sumud Flotia akan menuju Gaza membawa bantuan makanan dan obat-obatan.

Lebih dari 50 kapal dari 44 Negara menuju Gaza

Sebagai informasi, Armada Global Sumud yang akan diikuti Mandela sedang dalam perjalanan menuju Gaza dengan lebih dari 50 kapal yang membawa aktivis dari 44 negara telah meninggalkan Barcelona, ​​membawa muatan makanan, obat-obatan, dan bantuan lainnya.

Penyelenggara mengatakan misi tersebut bertujuan untuk menembus blokade Israel.

Mereka menyebut aksi blokade militer Israel terhadap Gaza sebagai kebijakan yang disengaja yang merampas kebutuhan dasar lebih dari dua juta warga Palestina.

Israel' telah mencegat armada sebelumnya yang berupaya mencapai Gaza, termasuk kapal Handala, yang berhenti pada bulan Juni sekitar 160 mil laut dari pantai.

Tentara Israel juga mengonfirmasi bahwa angkatan lautnya melakukan latihan maritim dua hari sebelum peluncuran armada tersebut, mempraktikkan apa yang digambarkannya sebagai "berbagai skenario pertempuran".

Di antara para peserta adalah aktor Irlandia Liam Cunningham, yang dikenal karena perannya sebagai Ser Davos Seaworth dalam Game of Thrones.

Sebelum berlayar, ia membandingkan karakter fiksinya—yang menyelundupkan makanan ke garnisun yang kelaparan—dengan advokasinya di dunia nyata.

"Saya manusia dan saya tidak ingin melihat manusia diperlakukan seperti orang Palestina," ujarnya.

Konvoi tersebut membawa pasokan kemanusiaan penting, termasuk peralatan medis dan susu formula bayi.

Para aktivis menekankan bahwa armada tersebut tidak menimbulkan ancaman militer dan berlayar melalui perairan internasional.

 

 

(oln/rntv/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan