Zara Qairina Mahathir Disebut Tewas usai Lompat Sendiri dari Lantai 3: Bukan Didorong atau Diserang
Hasil pemeriksaan yang dilakukan ahli patologi disebutkan kemungkinan Zara Qairina tewas usai lompat sendiri dari lantai 3 asrama.
Penulis:
garudea prabawati
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Ahli patologi Rumah Sakit Ratu Elizabeth (HQE), Malaysia, Dr Jessie Hiu menyebut kemungkinan Zara Qairina Mahathir (13) tewas usai jatuh sendiri dari lantai 3 asrama sekolahnya.
Zara Qairina Mahathir merupakan siswi Sekolah Menengah Kebangsaan Agama (SMKA) Tun Datu Mustapha di Papar, Sabah, Malaysia.
Kasus tewasnya Zara Qairina sempat menggemparkan publik Malaysia dan dunia maya, usai ia ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di dekat saluran pembuangan atau selokan asrama sekolahnya pada 16 Juli 2025.
Setelah dirawat intensif di Rumah Sakit Queen Elizabeth I, Kota Kinabalu, Zara Qairina dinyatakan meninggal dunia akibat cedera otak parah dan sejumlah patah tulang, sebagaimana dilaporkan oleh International Business Times.
Kasus ini pun viral di media sosial dan mendapatkan banyak simpati, bukan hanya warganet Malaysia saja, namun juga dari negara lain.
Dr Jessie Hiu menyebut kemungkinan Zara Qairina tidak didorong atau diserang dan jatuh dari lantai tiga asramanya.
Hal itu sesuai pertimbangan hasil pemeriksaan di lokasi di mana Zara Qairina ditemukan tidak sadarkan diri pada saat itu.
Pernyataan Dr Jessie Hiu itu juga untuk menjawab pertanyaan dari Wakil Kepala Divisi Penuntutan II, Datuk Badiuszaman Ahmad selaku Petugas yang Memimpin Pemeriksaan Kematian Zara Qairina.
Dr Jessie mengatakan, kemungkinan besar Zara Qairina melompat atau berayun dengan cara bergelantungan di jeruji besi yang menggantung di dinding koridor asrama.
"Berdasarkan pengukuran yang dilakukan di lokasi, mustahil karena jeruji besi di dinding koridor asrama sangat tinggi, dia tidak mungkin jatuh. Jika dia mendorong, jeruji besi akan mencegahnya jatuh," ujar Dr. Jessie, mengutip Sabah Post.
Dr Jessie juga mengatakan kemungkinan Zara berdiri di dinding beton dan melompat atau berayun dengan bergelantungan di jeruji gantung.
Baca juga: Update Kasus Viral Zara Qairina Mahathir: Ditemukan Obat Anti-Epilepsi di Jaringan Ginjal Korban
Pihaknya juga menekankan bahwa tidak ada penyerangan dan penyebab kematiannya adalah jatuh dari ketinggian.
Dalam proses hari ini, Dr Jessie juga memaparkan beberapa foto yang diambil saat inspeksi lokasi dan demonstrasi yang dilakukan bersama petugas medis dari HQE untuk mendapatkan pemahaman tentang bagaimana Zara Qairina terjatuh.
Demonstrasi itu juga untuk mendapatkan gambaran, apakah korban yang meninggal pada hari kejadian itu kemungkinan terjatuh secara tidak sengaja atau didorong dari belakang.
Ia mengatakan pemeriksaan itu juga untuk mengetahui penyebab jatuhnya korban, berdasarkan luka-luka dan kondisi jenazah korban saat ditemukan tak sadarkan diri di bawah bangunan.
Sebelumnya, ia mengatakan pemeriksaan di lokasi dilakukan pada 2 Agustus dengan dibantu petugas medis dari Mabes Polri, tiga orang polisi, dan sejumlah staf sekolah.
Selama persidangan di Pengadilan Koroner hari ini, Dr Jessie juga menunjukkan bagaimana mendiang Zara Qairina mungkin jatuh dengan kaki terlebih dahulu, menghantam tanah sebelum tubuhnya roboh, terlentang.
Ditemukan Obat Anti-Epilepsi
Dalam hasil pemeriksaan lainnya, Dr Jessie Hiu menemukan obat anti-epilepsi di jaringan ginjal Zara.
Walaupun awalnya disebutkan, hasil autopsi menunjukkan bahwa tidak ada jejak obat yang terdeteksi dalam tubuh Zara.
Namun, Dr Hiu mengatakan Phenytoin ditemukan di jaringan ginjal anak berusia 13 tahun, Berita Harian melaporkan pada hari Rabu (3 September 2025), mengutip The Rakyat Post, Jumat (5/9/2025).
Menurutnya, Phenytoin adalah obat anti-kejang yang digunakan untuk mengobati epilepsi dan juga biasanya diresepkan untuk mengurangi risiko dini kejang setelah cedera otak traumatis.
Dr Hiu juga mengatakan pemeriksaan alat kelamin eksternal almarhum, selaput dara, saluran vagina bawah, perineum, dan anus dilakukan.
Hasil pemeriksaan tidak menunjukkan pembengkakan, memar, lecet, air mata, atau cedera lainnya, dengan selaput dara ditemukan utuh.
Kronologi Tewasnya Zara Qairina Mahathir
Kematian Zara telah memicu gelombang kesedihan dan seruan keadilan tidak hanya dari masyarakat Malaysia namun juga luar negeri, seperti Thailand.
Gelombang tagar #JusticeForZara telah ada di akun media sosial sejak Kamis, 24 Juli 2025.
Lantas berikut kronologi lengkap kasus tewasnya Zara Qairina Mahathir, mengutip Sinar Harian:
16 Juli 2025 (Rabu) pukul 3 pagi (waktu setempat)
- Zara Qairina ditemukan pingsan di saluran pembuangan atau selokan dekat gedung asrama putri (lantai tiga).
- Insiden itu terjadi saat sebagian besar siswa lainnya masih terjaga.
- Tidak ada teriakan, tidak ada saksi, dan tidak ada kamera CCTV yang terkonfirmasi di lokasi.
Pukul 08.16 pagi
- Polisi menerima laporan mengenai penemuan pelajar tersebut.
- Laporan menyatakan bahwa korban dikirim ke Rumah Sakit Ratu Elizabeth I (HQE I), Kota Kinabalu untuk perawatan lebih lanjut.
- Cedera internal dilaporkan sangat serius.
- Wali diberitahu bahwa Zara dalam keadaan koma, dengan kaki dan tangan patah.
17 Juli 2025 (Kamis)
- Wali membuat keputusan untuk menghentikan dukungan kehidupan setelah dokter memastikan bahwa tidak ada lagi fungsi otak.
- Laporan polisi resmi dibuat oleh pewaris kedua yang tiba dari Kuala Lumpur.
- Jenazah Zara disalatkan dan dimakamkan di kampung halamannya di Kampung Kalamauh Mesapol, Sipitang.
18 Juli (Jumat)
- Kepergian Zara mulai menjadi viral di media sosial, yang juga mengklaim hal itu terkait dengan perundungan.
- Ketua Dewan Kepercayaan Rakyat (Mara), Datuk Dr Asyraf Wajdi Dusuki, dalam sebuah posting di Facebook, mendesak pihak berwenang untuk mengambil tindakan tegas terhadap dugaan insiden perundungan tersebut.
- Menteri Dalam Negeri, Fadhlina Sidek, dalam postingannya di Facebook, menginformasikan bahwa penyelidikan masih dilakukan oleh kepolisian.
- Komisaris Polisi Sabah Datuk Jauteh Dikun membenarkan kejadian tersebut.
- Polisi mengeluarkan pernyataan mengenai insiden tersebut.
- Sebuah unggahan di media sosial TikTok diyakini ditulis oleh ibu Zara, Qairina, yang mengungkapkan kekecewaannya atas apa yang terjadi pada putrinya.
19 Juli 2025 (Sabtu)
- Noraidah Lamat, 43, (ibu) menyatakan bahwa kehilangan Zara Qairina meninggalkan kesan yang mendalam padanya.
20 Juli 2025 (Minggu)
- Para ahli waris hadir di Papar IPD untuk membuat laporan tambahan mengenai tindakan prinsipal yang menghalangi laporan awal.
- Para ahli waris juga telah mengirimkan surat resmi ke pihak sekolah untuk meminta penjelasan atas kejadian tersebut.
21 Juli 2025 (Senin)
- Anggota Exco Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi dan Pendidikan Sabah, Datuk Mohd Arifin Mohd Arif mengunjungi Noraidah di kediamannya di Kampung Kalamauh Mesapol, Sipitang.
- Sementara itu, Noraidah tidak ingin ada yang disembunyikan dalam penyelidikan insiden yang menimpa Zara Qairina.
24 Juli 2025 (Kamis)
- Gelombang solidaritas terhadap Zara Qairina menggunakan tagar #JusticeForZara
- Solidaritas ini menyusul pengungkapan dari seseorang yang mengaku sebagai anggota keluarga mendiang Zara Qairina dan postingan melalui FB tersebut dibagikan oleh pengguna media sosial.
25 Juli 2025 (Jumat)
- Kementerian Dalam Negeri telah memastikan bahwa tindakan yang tepat akan diambil berdasarkan hasil penyelidikan polisi atas kematian Zara Qairina.
26 Juli 2025 (Sabtu)
- Kementerian Pendidikan kembali meyakinkan bahwa penyelidikan atas kematian Zara Qairina akan dilakukan secara transparan dan adil.
29 Juli 2025
- Mantan kepala Sekolah Menengah Kebangsaan Agama (SMKA) Tun Datu Mustapha, Limauan, Datin Rosnih Nasir, membantah terlibat dalam kematian seorang siswi yang jatuh dari gedung asrama sekolah baru-baru ini.
30 Juli 2025
- Noraidah mengajukan laporan polisi tambahan di Kantor Polisi Sipitang untuk meminta polisi mengusut tuntas kasus kematian Zara.
31 Juli 2025
- Konferensi pers Komisaris Polisi Sabah Datuk Jauteh Dikun menyatakan bahwa 60 orang telah dipanggil untuk memberikan pernyataan.
- Kepolisian Sabah tidak menutup kemungkinan adanya unsur perundungan dalam kasus Zara Qairina
1 Agustus 2025
- Pengacara Hamid Ismail dan Shahlan Jufri mewakili Noraidah Lamat mengungkapkan bahwa tidak ada otopsi yang dilakukan terhadap jenazah Zara Qairina setelah dipastikan meninggal pada 17 Juli.
2 Agustus 2025
- Pernyataan media dari tim hukum bahwa ibu Zara Qairina, Noraidah, tidak pernah mengeluarkan pernyataan apa pun yang mengaitkannya dengan VVIP
3 Agustus 2025
- Pernyataan media dari tim kuasa hukum bahwa Noraidah kembali membuat laporan polisi di Polsek Sipitang terkait luka memar di punggung Zara Qairina saat memandikan jenazah pada 17 Juli lalu.
- Pernyataan media dari tim hukum menginformasikan bahwa pakaian dan barang-barang pribadi Zara Qairina tidak diambil oleh polisi.
- Pengacara mengonfirmasi rekaman audio percakapan Zara Qairina dengan ibunya menjadi viral
4 Agustus 2025
- Rekaman suara viral lainnya dari percakapan antara Zara Qairina dan ibunya telah disertifikasi sah oleh seorang pengacara
- Pernyataan media dari Kamar Jaksa Agung bahwa mereka telah menerima laporan lengkap tentang penyelidikan awal dari Kepolisian Kerajaan Malaysia (PDRM).
5 Agustus 2025
- Tim hukum mengklaim bahwa laporan lengkap investigasi PDRM mengandung kelemahan dan kekurangan.
- Tim hukum meminta agar dokumen penyelidikan dikembalikan sehingga penyelidikan dapat dibuka kembali, meminta penyidik Bukit Aman yang berpengalaman untuk menggali kuburan Zara Qairina untuk diautopsi guna menentukan penyebab kematiannya.
- Pengacara mengonfirmasi rekaman percakapan Zara Qairina dan ibunya kembali viral di media sosial
- Pengacara meminta tiga hal dalam surat yang dikirimkan kepada Jaksa Agung, Tan Sri Mohd Dusuki Mokhtar
6 Agustus 2025
- Pernyataan media tim hukum membantah klaim bahwa Zara Qairina dimasukkan ke dalam mesin cuci dan itu hanya spekulasi.
- Menyebarkan daftar nama dan foto siswa sekolah merupakan tindak pidana
- Pernyataan media ACG mengenai penyebaran konten terkait anak yang melibatkan kasus Zara Qairina di media sosial
7 Agustus 2025
- Pernyataan tim kuasa hukum di media terkait pernyataan Kejaksaan Agung yang telah mengembalikan laporan lengkap penyidikan kepada kepolisian.
- Noraidah menyerahkan ponsel dan kartu SIM di Kantor Polisi Karamunsing
8 Agustus 2025
- ACG perintahkan penggalian makam Zara Qairina
- Unjuk rasa solidaritas Zara Qairina diadakan di Sandakan, Lahad Datu dan Tawau
9 Agustus 2025
- Permohonan penggalian kuburan diajukan di Papar IPD atas perintah Hakim
- Aplikasi diterima pukul 3 sore.
- Proses penggalian kubur dimulai pukul 17.30 WIB.
- Kuburan digali dan jenazah dibawa langsung ke Rumah Sakit Ratu Elizabeth I (HQEI), Kota Kinabalu pada pukul 19.30.
- Saat tiba, jenazah menjalani CT scan
- Rapat solidaritas Zara Qairina diadakan di Papar
- Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi Sabah serta Exco Pendidikan dan Agama Datuk Mohd Arifin Mohd Arif membantah bahwa putranya terlibat dalam kasus Zara Qairina.
10 Agustus 2025
- Proses otopsi dimulai pukul 11 pagi
- Otopsi selesai pukul 19.30 dan jenazah langsung dibawa ke Pemakaman Islam Tanjung Ubi, Kampung Mesapol Lama, Sipitang, untuk dimakamkan kembali.
- MCMC mengeluarkan pernyataan media bahwa mereka sedang melakukan penyelidikan atas penyebaran konten di media sosial mengenai kematian Zara Qairina
- Acara solidaritas Zara Qairina diadakan di Labuan, Putatan, Sipitang
- Sultan Pahang, Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah telah memerintahkan seluruh masjid dan surau di Pahang untuk melaksanakan salat khusus untuk mendiang Zara Qairina
- Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi Sabah dan Exco untuk Pendidikan dan Agama Datuk Mohd Arifin Mohd Arif telah memerintahkan semua masjid dan surau di seluruh Sabah untuk mengadakan tahlil dan pertemuan doa untuk mendiang Zara Qairina.
11 Agustus 2025
- Jenazah Zara Qairina dimakamkan pukul 01.15 WIB
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)
Sumber: TribunSolo.com
Update Kasus Viral Zara Qairina Mahathir: Ditemukan Obat Anti-Epilepsi di Jaringan Ginjal Korban |
![]() |
---|
Timnas Malaysia Dilanda Masalah Jelang Partai Kedua FIFA Matchday September 2025 |
![]() |
---|
Duka Affan Kurniawan, Rieke Diah Pitaloka Minta Indonesia Tiru Malaysia: Beri Payung Hukum buat Ojol |
![]() |
---|
Update Ranking FIFA Negara ASEAN: Malaysia Pepet Indonesia, Thailand Dekati 100 Besar |
![]() |
---|
Kereta Cepat Whoosh Jakarta-Bandung Diminati Turis Asing, Ada 528 Ribu Penumpang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.