Pangeran MBS Telepon Emir Qatar, Kutuk Serangan Israel ke Doha sebagai Tindakan Kriminal

Visi ini juga menargetkan peningkatan kontribusi sektor swasta, usaha kecil dan menengah, serta investasi asing langsung terhadap Produk Domestik Bruto.

Secara keseluruhan, Visi Saudi 2030 bertujuan menjadikan Arab Saudi sebagai kekuatan ekonomi dan budaya yang berpengaruh di dunia Islam dan global.

Sosok Emir Qatar

Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani adalah Emir Qatar sejak 25 Juni 2013, menggantikan ayahnya, Sheikh Hamad bin Khalifa Al Thani, yang secara sukarela turun takhta.

Ia lahir pada 3 Juni 1980 di Doha dan merupakan putra keempat dari keluarga Al Thani, serta anak kedua dari Sheikha Moza bint Nasser.

Dikutip dari britannica, Tamim menempuh pendidikan di Inggris, termasuk di Royal Military Academy Sandhurst, dan sejak muda telah memegang berbagai posisi strategis di bidang keamanan, ekonomi, dan diplomasi.

Di bawah kepemimpinannya, Qatar semakin aktif di panggung internasional, termasuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2022 dan memainkan peran penting dalam mediasi konflik regional.

Ia dikenal sebagai pemimpin muda yang progresif, namun tetap menjaga identitas dan kedaulatan Qatar di tengah tekanan geopolitik.

Kronologi Israel Serang Qatar

Serangan udara Israel ke ibu kota Qatar, Doha, pada Selasa (9/9/2025), mengguncang kawasan elite West Bay Lagoon dan memicu krisis diplomatik global.

Asap hitam membubung di langit kota usai ledakan yang menewaskan sedikitnya enam orang, termasuk putra negosiator senior Hamas Khalil al-Hayya.

Saat itu, para pemimpin Hamas diketahui tengah membahas proposal gencatan senjata.

Militer Israel menyebut operasi tersebut sebagai serangan “terarah”.

Baca juga: AS Tegaskan Tak Ikut Campur dalam Serangan Israel di Qatar, Trump: Ini Semua Keputusan Netanyahu

Hamas menegaskan sejumlah tokohnya berhasil selamat.

Tindakan itu dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap kedaulatan Qatar dan hukum internasional, mengingat Doha selama ini berperan sebagai mediator utama konflik Israel–Hamas.

Presiden AS Donald Trump melalui Gedung Putih mengklaim pihaknya sudah mengirim peringatan sebelum Israel melancarkan serangan.

Utusan khusus Steve Witkoff disebut ditugaskan menyampaikan informasi tersebut.