Kamis, 11 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Spanyol Resmi Larang Ben Gvir dan Smotrich, Tanggapan atas Sanksi Tel Aviv

Spanyol melarang dua menteri Israel, Ben Gvir dan Smotrich, sebagai balasan atas sanksi Tel Aviv terhadap pejabat Spanyol.

situs pemeritnah Israel (gov.il)
SANKSI BEN GVIR DAN SMOTRICH - Foto ini diambil dari situs pemeritnah Israel (gov.il) pada Selasa (9/9/2025). Kolase foto Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir (Kiri) dan Menteri Keuangan Israel dan Menteri Dalam Negeri (urusan sipil Tepi Barat), Bezalel Smotrich (Kanan). Spanyol melarang dua menteri Israel, Ben Gvir dan Smotrich, sebagai balasan atas sanksi Tel Aviv terhadap pejabat Spanyol. 

TRIBUNNEWS.COM - Spanyol pada Selasa (9/9/2025) resmi melarang dua menteri senior Israel memasuki wilayahnya.

Keputusan ini merupakan respons atas sanksi yang dijatuhkan oleh Tel Aviv terhadap pejabat Spanyol.

Anadolu melaporkan, langkah tersebut diambil setelah rapat resmi Dewan Menteri.

Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares menyatakan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dimasukkan ke daftar individu yang terkena sanksi.

"Keputusan ini diambil karena keduanya terlibat langsung dalam mempromosikan serangan Israel di Gaza," kata Albares seperti dikutip El Pais.

Langkah ini merupakan respons terhadap keputusan Israel sebelumnya yang menjatuhkan sanksi kepada Wakil Perdana Menteri Spanyol, Yolanda Diaz, dan Menteri Pemuda serta Anak-anak, Sira Rego.

Kedua pejabat tersebut kini dilarang memasuki wilayah Israel.

Pemerintah setempat menyatakan akan menghentikan seluruh bentuk komunikasi resmi dengan mereka.

Albares menegaskan keputusan Madrid merupakan bentuk "tanggapan timbal balik" atas tindakan Israel, sekaligus mencerminkan sikap Spanyol yang menentang operasi militer berkelanjutan di Gaza.

Sosok Yolanda Díaz

Yolanda Díaz yang ahir pada 6 Mei 1971 di Galisia dan dikenal sebagai pengacara buruh serta politikus progresif yang berasal dari Partai Komunis Spanyol dan Kiri Bersatu.

Díaz aktif memperjuangkan hak-hak pekerja dan reformasi sosial.

Yolanda Díaz menjadi salah satu tokoh paling vokal dalam pemerintahan Perdana Menteri Pedro Sánchez terkait isu Palestina.

Sosok Sira Rego

Baca juga: Lagi, Ben-Gvir Beri Izin Senjata 100 Ribu Warga Israel, Pengusiran Besar-besaran Warga Palestina 

Sedangkan Sira Rego dikenal sebagai anggota Partai Kiri Bersatu dan sebelumnya menjabat sebagai anggota Parlemen Eropa.

Rego aktif menyuarakan solidaritas terhadap rakyat Palestina dan mengecam kebijakan militer Israel, yang kemudian menjadi alasan utama pelarangan dirinya masuk ke Israel.

Keduanya menjadi simbol sikap tegas Spanyol terhadap konflik Gaza, dan sanksi Israel terhadap mereka justru memperkuat posisi Madrid dalam diplomasi hak asasi manusia.

Sosok Ben Gvir dan Smotrich

Itamar Ben Gvir adalah Menteri Keamanan Nasional Israel yang dikenal sebagai tokoh ultra-nasionalis dan kontroversial dalam pemerintahan Netanyahu.

Ben Gvir memimpin partai Otzma Yehudit (Kekuatan Yahudi) dan sering dikritik karena retorika ekstrem terhadap warga Palestina serta dukungannya terhadap perluasan pemukiman di Tepi Barat.

Ben Gvir juga pernah menjadi pengacara bagi aktivis sayap kanan dan memiliki sejarah panjang dalam gerakan Kahanis yang dilarang di Israel.

Bezalel Smotrich menjabat sebagai Menteri Keuangan Israel sekaligus memiliki peran dalam Kementerian Pertahanan terkait urusan sipil di Tepi Barat.

Smotrich memimpin partai Religious Zionism dan dikenal sebagai arsitek kebijakan “aneksasi diam-diam” wilayah Palestina.

Dirinya secara terbuka menolak solusi dua negara dan mendukung kontrol penuh Israel atas Gaza dan Tepi Barat, termasuk legalisasi pos pemukiman ilegal serta pemblokiran bantuan kemanusiaan ke Gaza2.

Gelombang Sanksi Internasional

Tekanan diplomatik terhadap dua tokoh garis keras Israel, Itamar Ben Gvir dan Bezalel Smotrich, terus meningkat seiring eskalasi konflik di Gaza.

Itamar Ben Gvir dan Bezalel Smotrich menjadi sorotan global karena kebijakan ekstremis mereka yang dinilai memperburuk konflik Palestina–Israel.

Tuduhan penghasutan kekerasan, dukungan terhadap pemukiman ilegal, dan penolakan terhadap solusi dua negara telah memicu gelombang sanksi dari berbagai negara.

Negara-negara seperti Inggris, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Norwegia telah menjatuhkan larangan perjalanan dan membekukan aset pribadi Itamar Ben Gvir dan Bezalel Smotrich.

Spanyol dan Belgia bahkan menetapkan Itamar Ben Gvir dan Bezalel SmotricH sebagai persona non grata, melarang mereka masuk ke wilayah negara dan mendorong sanksi tambahan di tingkat Uni Eropa.

Baca juga: Daftar Negara yang Berlakukan Larangan Masuk bagi Ben Gvir dan Smotrich, Terbaru Spanyol

Di dalam Uni Eropa sendiri, negara-negara seperti Swedia, Belanda, Finlandia, dan Irlandia aktif mendesak agar sanksi dijatuhkan terhadap pejabat Israel garis keras.

Tak berhenti di Eropa Barat, tekanan juga datang dari negara-negara lain.

Slovenia dan Luxemburg bergabung dalam desakan sanksi, sementara Afrika Selatan mengambil langkah lebih jauh dengan memimpin gugatan genosida terhadap Israel di Mahkamah Internasional.

Di sisi lain, negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Kolombia, Kuba, Irak, Libya, Namibia, Nikaragua, Oman, dan Saint Vincent and Grenadines menandatangani kesepakatan dalam Grup Den Haag untuk menjatuhkan enam sanksi kolektif, termasuk embargo senjata dan larangan kapal perang Israel berlabuh.

Langkah-langkah ini mencerminkan isolasi diplomatik yang semakin meluas terhadap Israel, di tengah eskalasi konflik Gaza yang telah menewaskan puluhan ribu warga sipil sejak Oktober 2023.

Dunia internasional kini menyoroti bukan hanya tindakan militer Israel, tetapi juga figur-figur politik yang dianggap menjadi arsitek kekerasan dan penghalang perdamaian.

Dalam lanskap geopolitik yang semakin kompleks, sanksi terhadap Ben Gvir dan Smotrich menjadi simbol penolakan global terhadap ekstremisme dan pelanggaran hak asasi manusia.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan