Konflik Palestina Vs Israel
Gaza Membara, Operasi Darat Resmi Dilancarkan Israel, AS Beri Dukungan Penuh
Israel resmi melancarkan operasi darat yang telah lama direncanakan di Kota Gaza pada Selasa (16/9/2025) dengan dukungan penuh dari AS.
Penulis:
Whiesa Daniswara
Editor:
Nuryanti
Seorang pejabat AS mengatakan pemerintahan Trump tidak akan menghentikan Israel dan membiarkannya membuat keputusan sendiri terkait perang di Gaza.
"Ini bukan perang Trump, ini perang Bibi (Netanyahu), dan dia akan bertanggung jawab atas apa pun yang terjadi selanjutnya," kata pejabat AS itu.
Saat tank-tank Israel memasuki Kota Gaza, Trump memperingatkan Hamas agar tidak melukai 20 sandera Israel yang masih hidup yang masih ditahannya.
Trump merujuk pada laporan berita oleh lembaga penyiaran publik Israel, KAN, bahwa Hamas telah memindahkan sandera ke atas tanah untuk menggunakan mereka sebagai perisai manusia terhadap serangan darat Israel.
"Saya harap para Pemimpin Hamas tahu apa yang akan mereka hadapi jika mereka melakukan hal seperti itu. Ini adalah kekejaman manusia, yang belum pernah dilihat oleh banyak orang sebelumnya. Jangan biarkan ini terjadi atau, SEMUA 'TARUHAN' DIBATALKAN. BEBASKAN SEMUA SANDERA SEKARANG!" tulis Trump di Truth Social.
Netanyahu mengeluarkan pernyataan sebagai tanggapan, mengucapkan terima kasih kepada Trump atas "dukungannya yang teguh terhadap perjuangan Israel melawan Hamas dan pembebasan semua sandera".
Forum Sandera dan Keluarga Hilang mengeluarkan pernyataan yang memperingatkan bahwa keputusan Netanyahu untuk melancarkan serangan darat membahayakan para sandera.
"Malam ke-710 di Gaza mungkin menjadi malam terakhir bagi para sandera yang nyaris tak berdaya, dan malam terakhir bagi mereka yang bisa menemukan dan memulangkan mereka untuk dimakamkan dengan layak."
"Perdana Menteri secara sadar memilih untuk mengorbankan mereka demi kepentingan politik, sama sekali mengabaikan posisi Kepala Staf dan otoritas keamanan," tegas keluarga korban.
Militer Israel melancarkan kampanye di Gaza sebagai tanggapan atas serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, di mana sekitar 1.200 orang tewas dan 251 orang disandera.
Baca juga: Menanggapi Trump, Hamas: Nyawa Sandera Israel Ada di Tangan Netanyahu
Setidaknya 64.905 orang telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak saat itu, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah itu.
Sebagian besar penduduk juga telah berulang kali mengungsi; lebih dari 90 persen rumah diperkirakan rusak atau hancur; sistem perawatan kesehatan, air, sanitasi dan kebersihan telah runtuh; dan para ahli keamanan pangan yang didukung PBB telah menyatakan kelaparan di Kota Gaza.
(Tribunnews.com/Whiesa)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.