Meta Rilis Kacamata AI Baru, Zuckerberg: Ini Bisa Gantikan Smartphone di Masa Depan
Perusahaan teknologi Meta memperkenalkan kacamata Meta Ray-Ban Display yang dilengkapi kemampuan AI dan layar AR. Kacamata ini dijual bulan ini.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - CEO Meta Platforms, Mark Zuckerberg, memperkenalkan kacamata pintar terbaru, Meta Ray-Ban Display, bersama sebuah gelang pengontrol futuristik, dalam acara Meta Connect 2025 yang digelar di Menlo Park, California pada Rabu (17/9/2025).
Kacamata ini hadir dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan tampilan augmented reality (AR), membuka babak baru persaingan perangkat wearable.
Dalam sebuah video yang diunggah di Facebook, Zuckerberg tampak berjalan santai menuju panggung sambil mengenakan kacamata tersebut.
Terdengar sambutan meriah langsung terdengar dari audiens ketika ia naik ke panggung.
Namun, tak semua berjalan mulus—beberapa demo gagal, termasuk saat ia mencoba melakukan panggilan melalui kacamata.
“Saya tidak tahu harus berkata apa kepada kalian. Saya terus mengacaukan ini,” ujar Zuckerberg dengan jujur, disambut sorakan dukungan dari kerumunan, dikutip dari Reuters.
Mark Zuckerberg mengisyaratkan bahwa kacamata pintar Meta dirancang untuk suatu hari bisa menggantikan smartphone.
Ia menyebut kacamata adalah bentuk ideal karena memungkinkan pengguna tetap hadir di momen nyata sambil mengakses kecerdasan buatan.
“Kacamata adalah bentuk ideal untuk kecerdasan super pribadi, karena kacamata memungkinkan Anda tetap hadir di saat ini sekaligus mengakses semua kemampuan AI yang membuat Anda lebih pintar, membantu Anda berkomunikasi lebih baik, meningkatkan daya ingat, meningkatkan indra, dan banyak lagi," katanya dengan optimis.
Harga dan Fitur Kacamata Meta Ray-Ban Display
Kacamata Meta Ray-Ban Display akan tersedia di AS mulai 30 September 2025 dengan harga $799 (sekitar Rp13 jutaan).
Baca juga: 10 Orang Terkaya di Dunia Tahun 2025: Mark Zuckerberg Menyalip Bezos, Elon Musk Tetap Nomor Satu
Dalam paket ini, pengguna juga mendapat gelang khusus yang mampu menerjemahkan gerakan tangan menjadi perintah digital, misalnya untuk membalas pesan teks atau menerima panggilan.
Di lensa kanan, terdapat layar digital kecil untuk menampilkan notifikasi dan fungsi dasar lainnya.
Langkah ini jelas menunjukkan ambisi Meta mengejar ketertinggalan dari pesaing besar seperti OpenAI dan Google.
Zuckerberg bahkan merekrut banyak insinyur dari kompetitor dan siap menggelontorkan puluhan miliar dolar untuk pengembangan chip AI.
Namun, peluncuran ini terjadi di tengah sorotan publik.
Meta sedang diterpa kritik soal keselamatan anak-anak di platformnya, setelah chatbot AI-nya dilaporkan melibatkan anak dalam percakapan sensitif terkait seks dan ras.
Peneliti internal pun disebut dilarang meneliti dampak buruk realitas virtual terhadap anak-anak.
Kerja Sama dengan Ray-Ban
Kacamata Display ini diproduksi lewat kolaborasi antara Meta dan Ray-Ban, merek ikonik milik EssilorLuxottica.
Bersamaan dengan itu, Ray-Ban juga memperbarui lini kacamata pintarnya: baterai lebih tahan lama, kamera lebih baik, dan harga naik menjadi $379 (sekitar Rp6,2 jutaan) dari sebelumnya $299 (sekitar Rp4,9 jutaan), meski tanpa layar terintegrasi.
Analis menilai, meski penjualan awal kacamata Display mungkin belum tinggi, perangkat ini adalah batu loncatan menuju kacamata “Orion”, yang Meta rencanakan meluncur pada 2027.
Mark Zuckerberg bahkan menyebut Orion sebagai “mesin waktu menuju masa depan.”
Analis Forrester, Mike Proulx, membandingkan debut ini dengan peluncuran Apple Watch: bukan pengganti ponsel, tapi bisa menjadi pintu masuk ke pasar besar.
“Ini nilai yang luar biasa untuk teknologi yang Anda dapatkan,” ujar Jitesh Ubrani, manajer riset IDC.
“Tapi perangkat lunaknya masih perlu ditingkatkan. Sampai saat ini, perangkat ini belum benar-benar diketahui atau diminati oleh konsumen umum," jelasnya.
Kacamata Oakley untuk Olahraga
Selain kacamata Meta Ray-Ban Display, Meta juga meluncurkan kacamata baru bermerek Oakley bernama Vanguard pada hari Rabu.
Kacamata Oakley itu ditujukan untuk para atlet, dengan harga $499 (sekitar Rp8,2 jutaan) dan akan tersedia di AS mulai 21 Oktober 2025.
Perangkat ini terintegrasi dengan platform kebugaran seperti Garmin dan Strava untuk memberikan statistik latihan secara real-time dan ringkasan pasca-latihan, serta menawarkan daya tahan baterai hingga sembilan jam.
Kacamata Meta
Meta sudah cukup lama bereksperimen dengan kacamata pintar, dimulai sejak 2021.
Saat itu, mereka meluncurkan Ray-Ban Stories, hasil kerja sama dengan EssilorLuxottica, perusahaan induk Ray-Ban.
Kacamata ini tampil modis dengan desain Ray-Ban klasik, tetapi punya fitur teknologi: dua kamera 5MP untuk foto dan video singkat, speaker di bingkai untuk mendengarkan musik atau melakukan panggilan, serta integrasi dengan aplikasi Meta.
Meski inovatif, produk ini belum menghadirkan pengalaman augmented reality (AR) karena tidak ada layar di lensa, dikutip dari Facebook Newsroom.
Dua tahun kemudian, Meta memperbarui lini produknya dengan Ray-Ban Meta Smart Glasses.
Generasi ini membawa peningkatan besar: kamera 12MP yang lebih jernih, audio lebih baik, kemampuan livestream langsung ke Facebook dan Instagram, serta integrasi Meta AI yang bisa diakses hanya dengan perintah suara.
Kehadiran AI membuat kacamata ini tidak sekadar perangkat kamera, melainkan asisten pribadi.
Namun, lagi-lagi belum ada layar AR di lensa, dikutip dari Meta Newsroom.
Puncaknya, pada Meta Connect 2025 yang digelar 17 September di Menlo Park, California, Mark Zuckerberg memperkenalkan Ray-Ban Display. Inilah kacamata pintar pertama Meta dengan layar AR terintegrasi di lensa kanan.
Pengguna bisa melihat notifikasi, navigasi real-time, bahkan terjemahan bahasa langsung di depan mata.
Dilengkapi kamera 12MP, kontrol suara “Hey Meta”, hingga Neural Band yang memungkinkan kendali dengan gerakan halus, Ray-Ban Display disebut-sebut sebagai langkah penting menuju masa depan komputasi AR. Harganya dipatok $799 (sekitar Rp13 jutaan), lapor The Guardian.
Zuckerberg menyebut proyek ini sebagai pintu menuju “Orion”, kacamata AR futuristik yang Meta targetkan rilis pada 2027.
Dengan Ray-Ban Display, Meta ingin menunjukkan bahwa kacamata bukan lagi sekadar aksesori gaya hidup, melainkan calon pengganti smartphone di masa depan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.