Konflik Palestina Vs Israel
Israel vs Everybody: Trump Tekan Netanyahu, Ajak Bertemu Bahas Gaza di Gedung Putih
Israel semakin terpojokkan setelah banyak negara mengakui Negara Palestina di Sidang Umum PBB pada Senin (22/9/2025) lalu.
"Kami mendapat respons yang sangat baik karena Bibi (Netanyahu) juga ingin mencapai kesepakatan," kata Trump.
"Semua orang ingin mencapai kesepakatan," lanjutnya.
Ia memuji para pemimpin Arab Saudi, Qatar, UEA, Yordania, dan Mesir atas bantuan mereka dan mengatakan kesepakatan itu bertujuan untuk melampaui Gaza menuju perdamaian Timur Tengah yang lebih luas.
"Ini disebut perdamaian di Timur Tengah, bukan hanya Gaza. Gaza adalah bagian darinya. Tapi ini perdamaian di Timur Tengah," ucap Trump.
Ketika ditanya apakah kini telah tercapai kesepakatan perdamaian di Gaza, seorang pejabat senior Israel mengatakan "masih terlalu dini untuk mengatakannya".
Pejabat tersebut menambahkan bahwa Netanyahu akan memberikan tanggapan Israel terhadap proposal tersebut ketika ia bertemu Trump pada hari Senin.
Netanyahu juga berada di bawah tekanan yang meningkat dari keluarga para sandera dan, menurut jajak pendapat publik, publik Israel yang lelah perang.
Seruan tersebut menuntut pembebasan semua sandera, baik yang hidup maupun yang mati, penghentian serangan Israel lebih lanjut terhadap Qatar, dan dialog baru antara Israel dan Palestina untuk "hidup berdampingan secara damai," ujar seorang pejabat Gedung Putih yang tidak ingin disebutkan namanya.
Netanyahu Berhati-hati Tanggapi Proposal Trump
Baca juga: Bocoran Isi Rencana Perdamaian 21 Poin Trump: Israel Angkat Kaki dari Gaza, Hamas Lucuti Senjata
Setelah proposal yang berisikan 21 poin gencatan senjata di Gaza dirilis Trump, Netanyahu tampak hati-hati menanggapinya.
Berbicara dengan Fox News, Netanyahu mengatakan masih mengerjakan proposal yang diajukan oleh Trump tersebut.
"Prosesnya belum final, tapi kami sedang bekerja sama dengan tim Presiden Trump, saat ini," kata Netanyahu.
"Saya harap kita bisa mewujudkannya, karena kita ingin membebaskan para sandera kita, kita ingin menyingkirkan kekuasaan Hamas, melucuti senjata mereka, mendemiliterisasi Gaza, dan membangun masa depan baru bagi warga Gaza dan Israel, serta seluruh kawasan," lanjutnya.
Trump juga mengakui bahwa kesepakatan tersebut belum sepenuhnya tercapai.
Berbicara kepada Axios dan Channel 12 Israel, ia mengatakan bahwa pembicaraan tersebut "dalam tahap akhir".
Trump mengungkapkan harapan bahwa kesepakatan dapat diumumkan dalam dua hari ke depan, menyusul pertemuannya dengan Netanyahu di Gedung Putih pada hari Senin.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.