Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Bajak 42 Kapal Global Sumud Flotilla, Termasuk yang Ditumpangi Greta Thunberg

Israel bajak kapal bantuan GSF menuju Gaza. Misi damai dicegat, komunikasi diblokir, dan relawan ditahan karena dianggap langgar blokade maritim

Tangkap layar Instagram @gretathunberg
KAPAL BANTUAN GRETA - Israel bajak kapal bantuan GSF menuju Gaza yang ditumpangi 400 aktivis pro-Palestina termasuk aktivis iklim asal Swedia, Greta Thunberg. Misi damai dicegat, komunikasi diblokir, dan relawan ditahan karena dianggap langgar blokade maritim. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketegangan di Laut Tengah kembali memanas setelah Angkatan Laut Israel melakukan pembajakan konvoi kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) yang membawa bantuan untuk Gaza sejak Rabu (1/10/2025).

Dalam operasi yang berlangsung selama 12 jam, Kementerian Luar Negeri Israel mengklaim sebanyak 41 kapal berhasil dihentikan, dan lebih dari 400 aktivis pro-Palestina ditangkap, termasuk aktivis iklim asal Swedia, Greta Thunberg.

Adapun pencegatan dilakukan karena kapal-kapal tersebut dianggap “mendekati zona pertempuran aktif dan melanggar blokade maritim yang sah.”

Pemerintah Israel menyebut kapal-kapal GSF sebelumnya telah diperingatkan agar mengubah haluan ke pelabuhan Ashdod untuk pemeriksaan keamanan.

Namun sejumlah kapal tetap berlayar menuju Gaza. Oleh karena itu pemerintah Israel menilai langkah konvoi Flotilla sebagai provokasi politik, karena misi tersebut dilakukan tanpa izin dan tanpa koordinasi dengan otoritas keamanan Israel.

“Angkatan Laut memerintahkan kapal-kapal tersebut mengubah haluan karena mereka mendekati zona pertempuran aktif. Pencegatan dilakukan tanpa insiden berarti untuk memastikan keselamatan seluruh pihak,” tulis Kementerian Luar Negeri Israel dalam pernyataan tertulisnya.

Usai puluhan kapal disabotase, seluruh penumpang kemudian dibawa ke pelabuhan Ashdod, sekitar 40 kilometer dari Tel Aviv, untuk diproses dan selanjutnya akan dideportasi ke Eropa.

Berikut daftar kapal-kapal yang dibajak Israel, dikutip situs resmi Global Sumud Flotilla.

1. Adagio

2. Adara

3. Ahed Tamimi

4. All In

5. Allakatalla

Baca juga: 5 Populer Internasional: Putin Balas Ejekan Macan Kertas - Israel Cegat Kapal Global Sumud Flotilla

6. Alma

7. Amsterdam

8. Aurora

9. Australe

10. Captain Nikos

11. Catalina

12. Deir Yassine

13. Estrella Y Manuel

14. Fair Lady

15. Florida

16. Free Willy

17. Grande Blu

18. Hio

19. Huga

20. Inana

21. Jeannot III

22. Karma

23. Mango

24. Maria Cristina

25. Marinette

26. Meteque

27. MiaMia

28. Mikeno

29. Mohammad Bhar

30. Morgana

31. Ohwayla

32. Otaria

33. Oxygono

34. Paola I

35. Pavlos Fyssas

36. Selvaggia

37. Seulle

38. Sirius

39. Spectre

40. Vangleis Pissias-Asser et Ayssel

41. Wahoo

42. Yulara

GSF Sebut Tindakan Israel

Merespons tindakan sabotase yang dilakukan militer Israel, Pihak Global Sumud Flotilla (GSF) melayangkan kecaman keras.

Dalam pernyataannya, GSF menilai langkah Israel tersebut sebagai “aksi ilegal dan putus asa”, yang menunjukkan upaya berlebihan untuk mempertahankan isolasi total terhadap Gaza.

Melalui unggahan di akun media sosial resminya, GSF menegaskan bahwa misi mereka bersifat damai dan kemanusiaan, bukan provokasi politik.

Konvoi kapal itu membawa makanan, obat-obatan, serta air bersih untuk disalurkan kepada warga Gaza yang kini menghadapi krisis kelaparan dan kekurangan gizi akut akibat blokade yang telah berlangsung selama hampir dua dekade.

“Mereka menyerang misi sipil damai karena keberhasilan bantuan kemanusiaan berarti kegagalan blokade mereka,” tulis GSF dalam pernyataan resminya, Jumat (3/10/2025).

GSF menuduh bahwa pasukan Israel menabrak salah satu kapal utama serta menembakkan meriam air ke kapal lain selama proses pencegatan berlangsung.

Tak hanya itu, sistem komunikasi flotilla juga disebut diblokir secara sengaja, sehingga siaran langsung dari kapal terhenti dan sinyal darurat tidak dapat dikirim.

Kelompok tersebut menyebut tindakan Israel sebagai bukti kepanikan moral dan politik atas meningkatnya solidaritas internasional terhadap rakyat Palestina.

GSF juga mendesak komunitas internasional dan PBB untuk menuntut pembebasan kapal, relawan, dan bantuan yang kini ditahan Israel.

Insiden ini menambah ketegangan diplomatik antara Israel dan sejumlah organisasi kemanusiaan global yang menilai blokade Gaza bukan lagi pertahanan keamanan, melainkan bentuk hukuman kolektif terhadap warga sipil.

(Tribunnews.com / Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved