WHO Soroti Kasus Sirup Obat Batuk yang Tewaskan 20 Anak di India, Minta Hindari 3 Merek
WHO juga menyatakan kekecewaannya kepada pemerintah India yang dinilai lalai dalam menegakkan sistem skrining kandungan pada obat
Sebelumnya, WHO menyatakan kebutuhan terkait penerbitan izin Peringatan Produk Kesehatan Global untuk sirup Coldrif setelah menerima konfirmasi resmi dari otoritas India.
Hal ini mulai diwacanakan WHO sejak 2023, ketika ekspor obat batuk sirup dari India dinilai menjadi penyebab kematian lebih dari 140 anak di Gambia, Uzbekistan, dan Kamerun.
Kematian terkait obat sirup asal India dari negara-negara tersebut membuat WHO menilai India memerlukan lapisan pengujian tambahan di laboratorium.
Sementara itu, berdasarkan dokumen pemerintah India yang dilihat Reuters, Coldrif produksi Sresan Pharmaceutical Manufacturer hanya dipasarkan secara lokal.
Pejabat lokal di Gujarat juga menyatakan dua obat sirup lainnya yang menjadi sorotan WHO dipasarkan di negara bagian India lain, tetapi tidak menyebutkan adanya ekspor.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengawas Obat India Rajeev Raghuvanshi menyatakan regulator menemukan kelalaian serius dalam pemeriksaan pabrik pembuat obat tersebut.
Hasil inspeksi menunjukkan pabrik gagal menguji setiap batch bahan obat sesuai ketentuan.
Dalam imbauan bertanggal 7 Oktober yang dipublikasikan di situs pemerintah, Raghuvanshi tidak menyebutkan nama perusahaan atau jumlah pelanggar.
Namun, pihaknya mengungkap inspeksi dilakukan pada perusahaan yang obatnya sebelumnya terbukti tidak memenuhi standar kualitas.
(Tribunnews.com/Bobby)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.