Awalnya Demi Bertahan Hidup, Kini Jadi Cinta Sejati: Kisah Haru Pasien Ginjal dan Penderita Kanker
Cerita mereka diangkat menjadi film berjudul Viva La Vida yang tayang pada 2024, meraup pendapatan lebih dari 276 juta yuan (sekitar Rp600 miliar)
TRIBUNNEWS.COM, TIONGKOK — Cinta sejati kadang muncul di tempat yang paling tidak terduga.
Begitulah yang dialami Wang Xiao, seorang perempuan muda asal Provinsi Shaanxi, Tiongkok barat laut, yang menderita uremia atau gagal ginjal kronis.
Awalnya, ia hanya ingin bertahan hidup. Namun, perjalanan untuk menemukan donor ginjal justru membawanya pada kisah cinta yang melampaui batas logika cinta yang tumbuh dari kesepakatan hidup, bersemi di tengah penyakit, dan berakhir dengan harapan baru.
Pada tahun 2014, Wang Xiao (24) mendapat kabar pahit dari dokter: hidupnya hanya tersisa sekitar satu tahun tanpa transplantasi ginjal.
Tidak ada satu pun anggota keluarganya yang cocok menjadi donor.
Putus asa, ia kemudian mengambil langkah tak lazim.
Baca juga: Cerita Remaja dengan Gagal Ginjal Kronis, Rasakan Tantangan Ini Usai Lakukan Transplantasi
Atas saran seorang pasien lain, Wang menulis iklan pernikahan di forum pendukung pasien kanker, mencari pria yang juga sakit parah seseorang yang mau menikah dengannya dan bersedia mendonorkan ginjalnya setelah meninggal.
“Aku akan merawatmu sebaik mungkin setelah menikah. Maafkan aku, aku hanya ingin hidup,” tulis Wang dalam iklan yang ia unggah.
Tak lama berselang, Yu Jianping (27), seorang pasien kanker sumsum tulang (myeloma), menjawab iklan itu.
Golongan darahnya cocok dengan Wang
Yu dulunya seorang manajer bisnis sukses. Namun penyakit yang berulang membuatnya kehilangan segalanya yakni ibunya meninggal, rumah keluarganya dijual untuk biaya pengobatan, dan hidupnya kini bergantung pada obat-obatan.
Di tengah penderitaan masing-masing, dua jiwa yang rapuh itu akhirnya bertemu.
Pernikahan Sunyi, Janji Tak Biasa
Pada Juli 2013, keduanya diam-diam menikah.
Tidak ada pesta, tidak ada tamu, tidak ada gaun putih. Hanya selembar surat nikah dan janji di antara dua orang asing yang terhubung oleh penyakit dan harapan.
Mereka sepakat untuk tidak mempublikasikan pernikahan itu.
Wang akan merawat Yu selama masa pengobatannya dan setelah Yu meninggal, ginjalnya akan disumbangkan untuk menyelamatkan hidup Wang.
Sebagai balasannya, Wang berjanji akan menjaga ayah Yu setelah kepergian sang suami namun waktu ternyata punya rencana lain.
Dari Kesepakatan Jadi Cinta
Hari-hari mereka yang awalnya penuh formalitas berubah menjadi kebersamaan yang hangat.
Mereka saling menenangkan, saling menertawakan kesulitan, dan saling menyemangati.
Sifat ceria Wang membuat Yu kembali menemukan makna hidup.
Ia mulai memasakkan sup untuk Wang, sementara Wang tak pernah absen menemani Yu ke rumah sakit.
Demi membantu biaya transplantasi sumsum tulang Yu, Wang mulai berjualan buket bunga di pinggir jalan.
Di setiap rangkaian bunga, ia menyisipkan kisah mereka — dua orang yang melawan penyakit bersama.
Cerita itu menarik hati banyak pembeli, bahkan menginspirasi orang-orang di sekitar mereka.
Dari hasil jualan dan tabungan, Wang berhasil mengumpulkan 500.000 yuan (sekitar Rp1,6 miliar), cukup untuk biaya operasi Yu.
Keajaiban yang Tak Terduga
Pada Juni 2014, kondisi Yu mulai membaik setelah menjalani transplantasi.
Tak disangka, kesehatan Wang juga ikut membaik.
Frekuensi cuci darahnya berkurang drastis — dari dua kali seminggu menjadi sekali sebulan.
Dokter bahkan mengatakan kemungkinan besar Wang tidak lagi memerlukan transplantasi ginjal.
Untuk merayakan keajaiban itu, pada Februari 2015, mereka menggelar pesta pernikahan sederhana di restoran lokal.
Kali ini, bukan karena kesepakatan — tapi karena cinta yang nyata.
Cinta yang Hidup Terus
Kisah Wang dan Yu menyentuh hati banyak orang di Tiongkok.
Cerita mereka diangkat menjadi film berjudul Viva La Vida yang tayang pada 2024, meraup pendapatan lebih dari 276 juta yuan (sekitar Rp600 miliar).
Kini, pasangan itu dikabarkan menjalankan toko bunga kecil di Kota Xi’an, Provinsi Shaanxi.
Mereka hidup sederhana dan damai, jauh dari sorotan kamera.
“Pernikahan yang lahir dari keputusasaan berubah menjadi keajaiban cinta,” tulis salah satu komentar warganet di media sosial. (SCMP)
| 50 Ucapan Hari Kanker Sedunia 2024 yang Penuh Makna dan Motivasi | 
				      										 
												      	 |  
						 
				    
|---|
| Lebih dari 60 persen Pasien yang Jalani Perawatan Kanker Alami Gangguan Seksual | 
				      										 
												      	 |  
						 
				    
|---|
| Upaya RS Kanker Dharmais Menjadi Pusat Solusi Perawatan Kanker | 
				      										 
												      	 |  
						 
				    
|---|
| Pertama di Banten, Mayapada Hospital Tangerang Luncurkan Layanan Radioterapi untuk Pasien Kanker | 
				      										 
												      	 |  
						 
				    
|---|
| Merial Tower diresmikan, RS PELNI Kini Bisa Lebih Fokus Tangani Pasien Kanker | 
				      										 
												      	 |  
						 
				    
|---|
							
							
							
			
												      	
												      	
												      	
												      	
												      	
				
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.