Selasa, 4 November 2025

Di KTT APEC, Prabowo Bicara soal Korupsi hingga Pebisnis Rakus Hambat Pertumbuhan Ekonomi

Indonesia saat ini tengah berjuang melawan korupsi dan pebisnis-pebisnis serakah demi menciptakan pertumbuhan yang adil.

Penulis: Taufik Ismail
dok Sekretariat Presiden
KTT APEC - Presiden Prabowo Subianto di APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM) di Hwabaek International Convention Centre (HICO), Gyeongju, Republik Korea, pada Jumat (31/10/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Presiden Prabowo Subianto menyoroti ancaman dari bahaya penyelundupan, pencucian uang, perdagangan manusia, dan narkotika
  • Presiden mengatakan kejahatan tersebut dapat merusak stabilitas ekonomi kawasan
  • Indonesia saat ini tengah berjuang melawan korupsi dan pebisnis-pebisnis serakah

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menyoroti ancaman dari bahaya penyelundupan, pencucian uang, perdagangan manusia, dan narkotika saat berbicara pada sesi pertama APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM) di Hwabaek International Convention Centre (HICO), Gyeongju, Republik Korea, pada Jumat (31/10/2025).

KTT APEC adalah Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pacific Economic Cooperation, yaitu pertemuan tahunan para pemimpin dari 21 ekonomi anggota APEC untuk membahas kerja sama ekonomi, perdagangan bebas, dan pembangunan berkelanjutan di kawasan Asia Pasifik.

Baca juga: Prabowo Terbang Lagi ke Luar Negeri, Kali Ini ke Korsel Agenda KTT APEC

Presiden mengatakan kejahatan tersebut dapat merusak stabilitas ekonomi kawasan jika tidak ditangani bersama.

"Kita tidak dapat mengatasi bahaya-bahaya ini sendirian. Penyelundupan, penipuan, pencucian uang, perdagangan manusia, dan narkotika merupakan bahaya nyata bagi masa depan perekonomian kita," kata Presiden Prabowo.

Presiden menambahkan bahwa Indonesia saat ini tengah berjuang melawan korupsi dan pebisnis-pebisnis serakah demi menciptakan pertumbuhan yang adil.

Dengan pengalaman-pengalaman itu, Indonesia siap berperan sebagai “bridge builder” antara ekonomi maju dan berkembang dalam menghadapi tantangan global.

"Kita memerangi korupsi, penipuan, dan pebisnis rakus yang menghambat pertumbuhan riil. Pengalaman-pengalaman ini mungkin menempatkan Indonesia sebagai penghubung ekonomi maju dan berkembang dalam menghadapi tantangan ke depan," ucap Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga berbicara mengenai ekonomi kerakyatan.

Presiden mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi harus bersifat inklusif dan menyejahterakan semua pihak.

Selain itu kolaborasi pemerintah dan swasta harus berorientasi pada ekonomi yang berpusat pada rakyat.

Baca juga: Presiden Prabowo Subianto Tiba di Korea Selatan untuk Hadiri KTT APEC 2025

"APEC harus memastikan manfaat perdagangan dan investasi menjangkau semua orang sehingga tidak ada satu pun perekonomian yang tertinggal. Kolaborasi pemerintah-swasta kita perlu berorientasi pada kerja sama dan ekonomi yang berpusat pada rakyat," katanya.

Selain itu Presiden juga memaparkan langkah yang telah dilakukan Indonesia melalui program nasional pemberdayaan UMKM dan koperasi, serta peningkatan akses digital dan keuangan yang membantu UMKM terintegrasi ke dalam rantai nilai global.

"Di Indonesia, kami menerapkan prinsip ini melalui program nasional yang memberdayakan usaha kecil dan koperasi untuk mengoptimalkan potensi mereka, meningkatkan kesejahteraan, dan berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan," kata Presiden.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved