Senin, 10 November 2025

Dikira Prank Halloween, Penumpang Kereta Inggris Panik saat Terjadi Penusukan Massal

Para saksi menceritakan kengerian aksi penusukan massal di kereta Inggris, awalnya dikira prank malam Halloween. Sepuluh orang terluka.

Tangkapan layar YouTube Times Now
PENUSUKAN MASSAL - Tangkapan layar YouTube Times Now, Minggu (2/11/2025), Aksi penusukan massal terjadi di kereta api rute Doncaster ke London, Inggris, pada Sabtu (1/11/2025) malam. 

Polisi Transportasi Inggris (BTP) mengatakan sepuluh orang dibawa ke rumah sakit, sembilan dengan luka yang mengancam jiwa dan satu dengan luka serius tetapi tidak kritis.

Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

PM Inggris Mengutuk Aksi Penusukan Massal

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, mengutuk insiden mengerikan tersebut, dan menyatakan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada mereka yang terdampak.

Paul Bristow, Wali Kota Cambridgeshire dan Peterborough, mengaku mendengar adegan mengerikan di dalam kereta.

Sementara itu, LNER memperingatkan penumpang untuk tidak bepergian pada hari Minggu, dengan alasan gangguan besar pada layanan Jalur Utama Pantai Timur.

Polisi Setempat Lakukan Penyelidikan

Sebelumnya, polisi sempat mengumumkan "Kode Plato", sebuah protokol darurat yang digunakan untuk merespons potensi serangan teror, sebelum akhirnya dicabut.

Polisi antiterorisme kini membantu BTP dalam upaya mengungkap motif serangan tersebut. 

Puluhan petugas dan tim forensik bekerja sepanjang malam di Stasiun Huntingdon, tempat kereta dihentikan.

Rekaman video menunjukkan para penyidik ​​berseragam putih memeriksa gerbong-gerbong yang berlumuran darah sementara area tersebut tetap ditutup.

Kepala Inspektur Chris Casey mengatakan kepolisian setempat sedang melakukan penyelidikan terkait aksi mengerikan tersebut.

“Kami sedang melakukan penyelidikan mendesak untuk memastikan apa yang telah terjadi, dan mungkin perlu waktu sebelum kami dapat mengonfirmasi apa pun lebih lanjut. Pada tahap awal ini, tidaklah tepat untuk berspekulasi tentang penyebab insiden tersebut," katanya, lapor The Guardian.

"Mungkin perlu waktu sebelum kami dapat mengonfirmasi lebih lanjut," tambahnya.

Ia juga mengucapkan belasungkawa kepada orang-orang yang terdampak dan mengimbau masyarakat untuk bersabar menanti informasi selanjutnya.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved