Minggu, 16 November 2025

Saat Berat Badan Anak Turun, Taruhannya Pertumbuhan Otak

Seribu hari pertama kehidupan anak merupakan masa emas pembentukan otak yang memengaruhi kemampuan berpikir hingga mengerti bahasa.

iStockphoto/nilimage
Kenaikan berat badan anak yang drastis dan tiba-tiba bisa menjadi indikasi gangguan ginjal 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Seribu hari pertama kehidupan anak merupakan masa emas pembentukan otak yang memengaruhi kemampuan berpikir hingga mengerti bahasa.

DR. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Dokter Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik Anak RSCM pun menekankan pentingnya asupan nutrisi harian pada 1.000 hari pertama atau dua tahun pertama kehidupan anak.

Pasalnya selama 1.000 hari pertama nutrisi sangat memengaruhi pembentukan otak anak, tidak hanya pada anak normal tapi juga pada anak dengan penyakit langka.

“Kalau mengalami mal nutrisi karena dua tahun pertama kehidupan itu penting sekali untuk membentuk otak berlaku pada anak normal dan berpenyakit langka,” ujar dr. Damayanti di FK UI, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2019).

DR. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Dokter Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik Anak RSCM ditemui di FK UI, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2019).
DR. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Dokter Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik Anak RSCM ditemui di FK UI, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2019). (Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy)

Lebih lanjut Dr Damayanti menyebutkan 50 hingga 60 persen makanan sangat memengaruhi pembentukan otak, sehingga saat berat badan terus menurun maka mengganggu perkembangan otak.

“50 hingga 60 persen makanan anak itu untuk membentuk otak, kalau berat badan turun yang dikorbankan otaknya,” kata dr. Damayanti.

Hingga usia dua tahun juga merupakan periode tercepat dalam pertumbuhan otak, setelah itu otak masih bisa berkembang hingga usia enam tahun tapi tidak signfikan.

“Waktu pembentukan cuma sampai dua tahun yaitu 80 persen, setelah dua tahu dia masih tumbuh sampai 95 persen sampai unur enam tahun tapi pertumbuhannya lambat, sehingga kita bisa perbaiki hingga dua tahun,” papar dr. Damayanti.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved