Dukung Penyiapan Generasi Emas Indonesia 2045 melalui Program Pengentasan Stunting
Pemicu stunting bisa juga dipicu rendahnya akses pelayanan kesehatan, kesehatan lingkungan dan ketersediaan pangan.
Editor:
Eko Sutriyanto
Grace menambahkan, saat usia produktifnya kelak, balita stunting akan mempunyai daya saing yang lebih rendah dibandingkan sumber daya manusia (SDM) negara lain yang memiliki balita sehat karena rendahnya fungsi kognitif mereka.
Baca: Perokok Aktif dan Perokok Pasif Memiliki Tingkat Risiko Kena Kanker yang Sama
"Untuk mengatasi masalah stunting, pendidikan gizi kepada publik menjadi sangat penting untuk dilakukan mencegah stunting sejak dini. Untuk itu diperlukan support system, termasuk lewat pendidikan anak usia dini (PAUD) dan sekolah," ujarnya.
Bersama mitranya, SEAMEO RECFON terus mengembangkan berbagai program pendidikan gizi yang turut berkontribusi pada pengentasan stunting.
Salah satu program unggulan SEAMEO RECFON adalah “Anakku Sehat dan Cerdas”.
Program ini menterjemahkan konsep PAUD Holistik Integratif (PAUD-HI) yang telah dicanangkan oleh Kemdikbud. Mitra SEAMEO RECFON untuk program unggulan ini antara lain adalah SEAMEO center lainnya yaitu SEAMEO Regional Centre for Early Childhood Care Education and Parenting (CECCEP) di Bandung untuk bidang pendidikan anak usia dini dan parenting serta SEAMEO Regional Centre for Tropical Medicine (TROPMED) di Bangkok untuk bidang kesehatan masyarakat.
Selain itu, didukung oleh organisasi profesi seperti Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI), SEAMEO RECFON telah melakukan pemetaan kompetensi gizi para guru PAUD seluruh Indonesia.
SEAMEO RECFON juga melakukan pelatihan untuk guru PAUD mengenai penyampaian materi pendidikan gizi untuk orang tua, baik melalui media on-line dan off-line.
Semua program menjadi bagian dari strategi penting untuk meningkatkan peran keluarga serta PAUD dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak Indonesia.