Polemik Aprilia Manganang
Apa Itu Hipospadia? Kelainan yang Diidap Aprilia Manganang sejak Lahir, Simak Pengertiannya
Pengertian hipospadia, apa itu hipospadia? Mantan atlet voli Aprilia Manganang diketahui mengidap hipospadia sejak lahir.
Penulis:
Ranum KumalaDewi
Editor:
Pravitri Retno W
Dalam kebanyakan kasus, hipospadia dianggap disebabkan oleh kombinasi gen dan faktor lain, seperti hal-hal yang bersentuhan dengan ibu di lingkungannya, atau makanan atau minuman ibu, atau obat-obatan tertentu yang ia gunakan selama kehamilan.
Faktor Risiko
Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi risiko memiliki bayi laki-laki dengan hipospadia:
- Usia dan berat: Ibu yang berusia 35 tahun atau lebih dan dianggap obesitas memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan hipospadia.
- Perawatan kesuburan: Wanita yang menggunakan teknologi reproduksi berbantuan untuk membantu kehamilan memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan hipospadia.
Baca juga: Mantan Atlet Voli Putri RI Aprilia Manganang Dipastikan Pria, Suara Bergetar Ditanya Jenderal Andika
Baca juga: Dipastikan sebagai Laki-laki, Aprilia Manganang: Ini Momen yang Saya Tunggu, Saya Bahagia
- Hormon tertentu: Wanita yang mengonsumsi hormon tertentu sebelum atau selama kehamilan terbukti memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan hipospadia.
Jenis Hipospadia
Jenis hipospadia yang dimiliki anak laki-laki tergantung pada lokasi pembukaan uretra:
- Subkoronal : Pembukaan uretra terletak di suatu tempat di dekat kepala penis.
- Poros tengah : Pembukaan uretra terletak di sepanjang batang penis.
- Penoscrotal : Pembukaan uretra terletak di tempat pertemuan penis dan skrotum.
Perawatan
Perawatan untuk hipospadia tergantung pada jenis cacat yang dimiliki anak laki-laki tersebut.
Sebagian besar kasus hipospadia memerlukan pembedahan untuk memperbaiki cacat itu.
Jika diperlukan pembedahan, biasanya dilakukan saat anak laki-laki berusia antara 3–18 bulan. Dalam beberapa kasus, pembedahan dilakukan secara bertahap.
Beberapa perbaikan yang dilakukan selama operasi seperti: menempatkan pembukaan uretra di tempat yang tepat, memperbaiki lekukan di penis, dan memperbaiki kulit di sekitar pembukaan uretra.
Bayi laki-laki dengan hipospadia sebaiknya tidak disunat.
(Tribunnews.com/Ranum Kumala Dewi/Gita Irawan)