Rabu, 24 September 2025

Penyakit Hepatitis

Kasusnya Masih Misterius, Waspadai Hepatitis B pada Anak, Kenali Gejala dan Pengobatannya

Salah satu jenis yang mengkhawatirkan adalah Hepatitis B saat kasus hepatitis masih misterius. Lalu apa itu Hepatitis B?

Salamanca Press
Penyebab munculnya penyakit hepatitis akut seperti terjadi di sejumlah negara, termasuk Indonesia hingga kini masih misterius. Di Amerika Serikat, telah dilakukan identifikasi terhadap 5 pasien anak dengan hepatitis (radang hati) yang tidak diketahui penyebabnya di sebuah rumah sakit di Alabama pada Oktober 2021. 

Gejala biasanya muncul dalam 25 hingga 180 hari setelah terpapar HBV.

Lalu apa saja gejala paling umum yang biasanya muncul?

Gejala yang muncul mulai dari kulit dan mata menguning (jaundice), kelelahan yang berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan, sakit perut di area liver kanan atas, kehilangan selera makan, mual, muntah, nyeri sendi, demam ringan, hingga urine berwarna gelap dan tinja (feses) berwarna pucat, rasa gatal yang meluas dan muncul ruam.

Diagnosa Hepatitis B

Jika ditemukan gejala itu, dokter pun akan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan anak anda serta melakukan pemeriksaan fisik.

Hepatitis B didiagnosis menggunakan tes darah, yang juga digunakan untuk memantau efeknya pada hati.

Untuk kasus kronis, biopsi hati mungkin diperlukan, yakni mengambil sampel jaringan hati untuk dilakukan pengujian.

Hepatitis D disebabkan oleh infeksi virus hepatitis D (Delta Virus). Virus ini mengakibatkan terjadinya radang pada hati
Hepatitis D disebabkan oleh infeksi virus hepatitis D (Delta Virus). Virus ini mengakibatkan terjadinya radang pada hati (hallodoc)

Lalu seperti apa pengobatan untuk penderita Hepatitis B?

Gejala Hepatitis B biasanya dapat diobati menggunakan obat-obatan.

Pasien dengan kasus yang tidak rumit mungkin dapat pulih sepenuhnya.

Sedangkan pasien dengan Hepatitis B kronis diobati menggunakan obat-obatan untuk mengurangi aktivitas virus dan mencegah terjadinya gagal hati.

Obat-obatan yang diberikan pun termasuk diantaranya Interferon alfa-2b (Intron A), injeksi
Lamivudine (Epivir-HBV), dan obat oral.

Pasien Hepatitis B kronis juga harus menghindari konsumsi minuman maupun makanan yang dapat melukai organ hati lebih lanjut, seperti alkohol, obat-obatan tertentu, suplemen makanan dan herbal.

Dalam kasus yang jarang terjadi, kerusakan hati yang disebabkan oleh Hepatitis B dapat mengancam keselamatan jiwa, sehingga transplantasi hati pun diperlukan.

Lalu bagaimana langkah pencegahannya?

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan