Banyak Anak dengan Gizi Buruk Hingga Stunting Jadi Sebab Angka Kematian Meningkat
Angka kematian dan kesakitan anak meningkat jika alami stunting dan gizi buruk.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Angka kematian dan kesakitan anak meningkat jika alami stunting dan gizi buruk.
Hal ini diungkapkan oleh Staf Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Departemen IKA RS Nasional Anak dan Bunda Harapan Kita Dr Novitra Dwinanda, Sp. A (K).
"Dilaporkan bahwa anak yang mengalami stunting, empat kali lebih tinggi angka kematiannya. Sedangkan anak gizi buruk saja memiliki angka kematian 10 kali lebih tinggi," ungkapnya pada webinar, Sabtu (1/7/2023).
Lebih lanjut, Indah menjelaskan jika kematian seorang anak bukan karena stunting atau gizi buruknya.
Melainkan penyakit yang muncul pada anak seperti infeksi saluran nafas atas seperti pneumonia.
"Jadi memang meninggalnya bukan karena gangguan nutrisi secara langsung, tapi karena penyakit ini," papar Indah.
Indah menyebutkan beberapa penelitian di Indonesia.
Salah satunya di Bali, sebanyak 468 anak di bawah usia lima tahun mengalami mal nutrisi.
Dan ternyata dua kali lipat lebih tinggi mengalami gangguan perkembangan, keterlambatan perkembangan baru di usia 5 tahun.
"Penelitian lain di Indonesia, anak usia 10-12 tahun dulu mengalami mal nutrisi. Sekarang 10-12 tahun, dicek IQ nya, ternyata lebih rendah dibandingkan anak-anak yang tidak mengalami mal nutrisi," urai Indah.
Baca juga: Anak Sulit Makan Bisa Berujung Gizi Buruk Hingga Stunting
Ada pula penelitian yang diadakan selama 40 tahun.
"Anak yang mengalami mal nutrisi, setelah 40 tahun, kita tes IQ-nya, ternyata 65 persen IQ nya di bawah 90. IQ 90 setara dengan lulusan SD dan SMP," tutupnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.