Tips dan Trik
Ini Cara Atasi Insomnia dari Tingkat Keparahan dan Faktor Penyebabnya
Tentunya banyak individu yang mengalami insomnia. Bahkan bisa saja sobat sehat pun sering mengalaminya.
Penulis:
Putri Pramestianggraini
TRIBUNHEALTH.COM - Tentunya kita sudah tidak asing lagi mendengar tentang insomnia.
Bahkan bisa saja sobat sehat pun sering mengalami insomnia.
Melansir siloamhospitals.com, insomnia ialah hgangguan yang menyebabkan pederitanya kesulitan atau tidak bisa tidur dengan baik meskipun memiliki waktu luang.
Perlu sobat sehat ketahui, ternyata insomnia bisa mempengaruhi suasana hati dan kesehatan fisik. Hal ini tentunya bisa mengakibatkan kualiyas hidup dan rutinitas sehari-hari jadi tidak normal.
Meskipun sama-sama mengakibatkan kurang tidur, insomnia dan kebiasaan begadang adalah dua kondisi yang berbeda.
Begadang ialah kebiasaan yang umumnya di dorong atas kemauan sendiri dan hanya membuat jam tidur seseorang tidak teratur. Sedangkan insomnia yakni gangguan tidur yang mengakitbatkan seseorang

Baca : Sudah 2 Tahun Mantan Penyanyi jadi Tuna Wisma, Nulis Lagu, Kerja Serabutan hingga Bersihkan WC
Insomnia bisa mengakibatkan penderitanya tidak memiliki waktu tidur yang cukup. Hal tersebut bisa berdampak pada kesehatan fisik, mental seperti mudah lelah, penurunan sistem kekebalan tubuh, kurang fokus, gangguan kevemasan (anxiety disorder) dan lain-lain.
Penyebab Insomnia
Penyebab dari insomnia tentunya sangat beragam, mulai dari masalah mental hingga kondisi medis tertentu. Penyebabnya pun berbeda-beda berdasarkan jenis yang diderita.
Penyebab insomnia akut:
- Beradaptasi dengan lingkungan baru, seperti pindah ke rumah baru.
- Stres karena pekerjaan.
- Jet lag, yaitu gangguan tidur yang dikarenakan bepergian ke daerah dengan zona
- waktu berbeda.
- Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti antidepresan, obat asma, atau obat
- tekanan darah.
- Konsumsi kafein, nikotin, dan alkohol berlebih.
- Konsumsi makanan berlebih sebelum tidur yang menyebabkan tubuh terasa tidak nyaman saat berbaring.
Baca : Chef Arnold Beri Komentar Menohok Terkait Review Jujur Warung Nyak Kopsah, Singgung Sikap Menghina
Sementara itu, penyebab insomnia kronis yaitu:
- Gangguan mental, seperti post traumatic stress disorder (PTSD), gangguan kecemasan, depresi, dan lain sebagainya.
- Kondisi medis tertentu, seperti asma, penyakit parkinson, GERD, kanker, penyakit jantung, hipertensi atau tekanan darah tinggi dan lain sebagainya.
- Menderita gangguan tidur lain, seperti sleep apnea.
- Kebiasaan menonton televisi atau bekerja di tempat tidur.
- Menggunakan ponsel sebelum tidur.

Faktor Risiko Insomnia
Beberapa faktor risiko dari insomnia sebagai berikut:
- Berjenis kelamin wanita. Hal ini dikarenakan wanita sering mengalami perubahan hormonal, terutama ketika memasuki siklus menstruasi atau menopause, sehingga berdampak pada siklus tidur.
- Berusia 60 tahun ke atas. Risiko insomnia dapat meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
- Memiliki pekerjaan yang menerapkan sistem shift.
- Memiliki rutinitas dengan tingkat stres tinggi.
- Mengidap kondisi medis tertentu, seperti penyakit jantung, obesitas atau berat badan berlebih, dan lain sebagainya.
Baca : Adakah Makanan Tertentu yang Menyebabkan Alopecia? Ini Kata dr. Ammarilis
Gejala Insomnia
Gejala utama dari insomnia adalah kesulitan untuk tidur di malam hari. Selain itu, gejala umum dari insomnia adalah sebagai berikut:
- Mudah merasa lelah dan sulit berkonsentrasi saat melakukan aktivitas di siang hari.
- Mudah terbangun di malam hari dan tidak dapat tidur kembali.
- Perubahan emosional.
- Mengantuk di siang hari namun tidak bisa tidur.
- Daya ingat menurun.
- Gairah seks menurun.
Cara Atasi Insomnia
Cara mengatasi insomnia pun tergantung dari tingkat keparahan dan faktor penyebab. Jika insomnia yang dialami cenderung ringan dan baru bersifat akut, dokter akan menyarankan pasien untuk menerapkan gaya hidup sehat seperti:
- Mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang.
- Membatasi konsumsi kafein dan alkohol.
- Berhenti merokok.
- Rutin berolahraga.
- Menghindari penggunaan ponsel atau alat elektronik lainnya sebelum tidur.
- Menghindari konsumsi makanan secara berlebihan sesaat sebelum tidur.
- Meredupkan atau mematikan lampu di kamar sebelum tidur.
Sedangkan, insomnia kronis akan ditangani dokter melalui beberapa tindakan medis, seperti:
- Meresepkan obat tidur. Namun, penggunaan obat tidur ini hanya bersifat sementara dan bukan untuk mengatasi insomnia sepenuhnya.
- Konseling dan psikoterapi.
(TribunHealth.com/PP)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.