Jumat, 15 Agustus 2025

Apakah Artificial Intelligence Bisa Deteksi Gangguan Otot Dasar Panggul? Begini Penjelasan Ahli

Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) kini tak hanya digunakan dalam teknologi digital, tapi juga mulai merambah dunia medis. 

Tribunnews.com/Alivio
PENGARUH ARTIFICIAL INTELLLIGENCE - Workshop tentang pengaruh artificial intelligence untuk diagnosis gangguan panggul wanita di Rumah Sakit YPK Mandiri, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2025). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) kini tak hanya digunakan dalam teknologi digital, tapi juga mulai merambah dunia medis. 

Salah satunya adalah alat bernama PI-ONE inovasi terbaru untuk mendeteksi dini gangguan otot dasar panggul pada wanita yang belakangan ini menjadi sorotan.

Baca juga: Pegal-pegal hingga Nyeri Otot Sepulang Mudik Lebaran, Kenali Penyebab dan Cara Mencegahnya

Menurut Prof. dr. Budi Iman Santoso, SpOG(K), Ketua Himpunan Uroginekologi Indonesia (HUGI) sekaligus penggagas hadirnya teknologi inovatif ini di Indonesia, menyampaikan antusiasmenya.

Dengan menggunakan pendekatan algoritma cerdas yang mampu mendeteksi adanya ketegangan atau kelemahan pada otot panggul bahkan sejak usia kehamilan 6 minggu.

"Kalau bisa dideteksi lebih awal, kita bisa cegah dampak jangka panjang seperti rahim turun, susah menahan kencing, bahkan gangguan seksual," kata Prof. Budi di Rumah Sakit YPK Mandiri, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2025).

Baca juga: Didatangi Denny Sumargo, Farhat Abbas Mengaku Seperti Kedatangan Preman: Malah Ajak Adu Otot

Teknologi ini diklaim menjadi yang pertama di Indonesia dan telah melalui riset bertahun-tahun oleh tim ahli dari berbagai disiplin ilmu. 

Dengan begitu, pemeriksaan kesehatan ibu hamil bisa dilakukan secara lebih presisi dan personal, serta memberi rekomendasi penanganan yang lebih tepat.

Hal ini juga memungkinkan dokter untuk memberi intervensi lebih cepat dan tepat, tanpa perlu menunggu gejala memburuk.

Kendati demikian, tetap setiap individu harus sadar mengenai pentingnya kesehatan dasar panggul bagi wanita.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan data, bahwa satu dari tiga wanita berusia di atas 40 tahun mengalami gangguan dasar panggul.

Namun stigma dan keterbatasan teknologi seringkali menyebabkan diagnosis yang terlambat dan terapi yang kurang optimal.

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan