Bedah Robotik Telah Menjadi Bagian Penting Layanan Medis di Indonesia
Sejak pertama kali diterapkan lebih dari satu dekade lalu, bedah robotik telah menjadi bagian penting dari layanan medis di Indonesia.
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dunia kedokteran Indonesia terus mengalami kemajuan. Salah satu tonggak terbaru datang dari pengembangan layanan bedah robotik, yang kini memasuki babak baru dengan hadirnya teknologi generasi kedua serta penguatan pelatihan bagi tenaga medis.
Sejak pertama kali diterapkan lebih dari satu dekade lalu, bedah robotik telah menjadi bagian penting dari layanan medis di Indonesia.
Teknologi ini dikenal karena kemampuannya memberikan presisi tinggi dalam prosedur bedah melalui metode minimal invasif.
Baca juga: Indonesia Perkuat Kerja Sama Bedah Robotik Dengan Iran
Teknologi terbaru ini menawarkan berbagai keunggulan dibandingkan metode bedah konvensional, di antaranya lengan robotik yang meniru gerakan tangan manusia dengan stabilitas lebih tinggi, memungkinkan sayatan yang lebih kecil, mengurangi risiko perdarahan, serta mempercepat waktu pemulihan pasien.
Selain itu, sistem ini dilengkapi dengan kamera 3D berdefinisi tinggi yang dapat memperbesar area operasi hingga sepuluh kali lipat, memberikan gambaran yang lebih jelas dan mendetail.
Dokter yang menjadi pionir bedah robotik di Indonesia, Ivan Rizal Sini, GDRM, MMIS, FRANZCOG, Sp.OG menjelaskan keberhasilan bedah robotik terletak pada kombinasi antara teknologi mutakhir dan kesiapan tenaga medis.
"Masa depan bedah ditentukan oleh teknologi yang semakin canggih serta kompetensi tenaga medis yang terus berkembang,” ujarnya, Rabu (30/4/2025).
Ivan yang memimpin operasi robotik pertama dengan sistem generasi kedua di RSU Bunda Jakarta meyebutkan, sejak pertama kali mengadopsi teknologi bedah robotik pada 2012, BMHS melalui jaringan RS Bunda Group telah membantu lebih dari 750 pasien melalui prosedur minimal invasif.
"Teknologi ini kini telah menjadi standar emas di banyak negara maju berkat presisi dan akurasi tinggi, serta kemampuan mengurangi tremor tangan yang memungkinkan operasi pada jaringan halus dilakukan dengan lebih aman," kata Komisaris Utama PT Bundamedik Tbk (BMHS) ini.
Baca juga: Imbas Kasus Dokter Priguna, Terkuak Marak Dokter Anestesi Alihkan Tugas di Ruang Bedah ke Murid PPDS
Teknologi bedah robotik generasi kedua juga menawarkan sejumlah keuntungan tambahan, seperti minimnya sayatan (hanya 3-5 lubang kecil), yang mengurangi risiko perdarahan dan infeksi.
Hal ini turut mendukung pemulihan yang lebih cepat, memungkinkan pasien untuk pulih lebih cepat dan mengurangi lama rawat inap.
Direktur Utama PT Bundamedik Tbk, Agus Heru Darjono, menambahkan bahwa adopsi Robotic Surgery System generasi kedua ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi BMHS sebagai pionir dalam transformasi layanan bedah robotik di Indonesia.
“Inovasi ini adalah bagian dari komitmen kami untuk meningkatkan standar layanan kesehatan di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi kedokteran modern dan penguatan kompetensi tenaga medis,” kata Agus.
Baca juga: Teknik Operasi Minimal Invasif Buka Harapan Baru Bagi Pasien Penyakit Jantung Bawaan
Saat ini, lebih dari 16 dokter spesialis dan konsultan multidisiplin terlibat dalam program bedah robotik. BMHS berkomitmen untuk terus mengembangkan ekosistem bedah robotik di Indonesia, tidak hanya melalui investasi pada teknologi terbaru, tetapi juga melalui pelatihan berkelanjutan bagi tenaga medis.
Sejalan dengan itu, pada 28 hingga 30 April 2025, sebuah workshop bertajuk The Latest Innovation in Surgical Field: Robotic Surgery diselenggarakan di Jakarta.
Workshop ini dihadiri oleh lebih dari 100 peserta dari berbagai disiplin ilmu kedokteran dan disertai dengan pemberian SKP (Satuan Kredit Profesi) dari Kementerian Kesehatan.
Pelatihan ini tidak hanya mencakup pemaparan ilmiah dan studi kasus klinis, tetapi juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk langsung berlatih menggunakan sistem bedah robotik.
Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan praktis para dokter dalam menghadapi tantangan bedah modern.
Rekrutmen Tenaga Medis dan Kesehatan Penugasan Khusus Periode I 2025, Ini Syarat dan Formasinya |
![]() |
---|
Guru Besar FKUI Sesalkan Pemindahan Dosen Tenaga Medis oleh Kemenkes Tanpa Koordinasi |
![]() |
---|
PB IDI Prihatin Kebijakan Mutasi dan Pemberhentian Mendadak Sejumlah Dokter di Rumah Sakit Vertikal |
![]() |
---|
Link Pendaftaran Rekrutmen Calon Pegawai Non ASN Universitas Sebelas Maret Tahun 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.