Gen Z Disarankan Minum Kopi Kapulaga Tanpa Gula Agar Tidak Mudah Stres
Ia menekankan bahwa variasi rempah dalam kopi tidak hanya membuat minuman lebih sehat, tetapi juga membantu menjaga stamina saat begadang.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjalani masa muda memang penuh tantangan, terutama bagi para pejuang tugas akhir dari kalangan Generasi Z.
Baca juga: Cerita Gen Z Cari Kerja: Sudah Melamar ke 100 Perusahaan, Tak Kunjung Bekerja
Tidak hanya bergelut dengan skripsi dan tumpukan tugas kuliah, mereka juga dihadapkan pada berbagai hal lain yang bisa memicu stres, termasuk urusan pribadi seperti hubungan asmara.
Agar terhindar dari stres, biasanya generasi muda lari ke dalam pola konsumsi, termasuk makanan dan minuman kekinian.
Misalnya, saat mengerjakan tugas hingga begadang, generasi saat ini memilih mengkonsumsi minuman manis atau kopi kekinian.
Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr Inggrid Tania, M.Sc pun beri tanggapan. Menurutnya salah satu yang bisa dilakukan oleh Gen Z cegah stres adalah dengan minuman sehat.
“Sebetulnya kuncinya, kalau saya lihat, Gen Z itu kan kadang-kadang suka minum-minuman yang kekinian. Itu dilihat-lihat dulu tuh, minuman kekiniannya apa atau makanan kekiniannya itu apa,” katanya dalam talkshow virtual, Kamis(29/5/2025).
Ia menambahkan, kalau Gen Z yang sudah lebih paham dengan kesehatan biasanya mereka lebih selektif.
"‘Oh ini karbonya tinggi apa nggak ya? Oh ini gulanya tinggi apa nggak ya? Aku pilih less sugar deh, atau no sugar misalnya," imbuhnya.
Menurutnya, literasi gizi menjadi kunci penting agar Gen Z bisa lebih cermat dalam memilih makanan dan minuman.
Apalagi di era sekarang, banyak tren minuman kekinian yang justru mengandung kadar gula dan kalori tinggi.
“Jadi pertama, literasinya harus bagus nih. Tahu nih, mana sih yang bagus untuk dikonsumsi dan mana yang perlu kita kurangi atau kita hindari untuk kita konsumsi,” tegasnya.
Salah satu minuman favorit Gen Z adalah lanjut dr Inggrid adalah kopi. Kopi kerap dikonsumsi saat begadang menyelesaikan tugas, sekaligus menjadi bagian dari gaya hidup dan pergaulan.
Baca juga: Berkali-kali Pindah Perusahaan, Buruh Gen Z Curhat Susahnya Menjadi Karyawan Tetap
“Gen Z biasanya senang sama kopi misalnya ya. Kopi itu kan kadang membantu juga ketika dia begadang nih bikin tugas-tugas, makalah, tugas akhir dan sebagainya. Bukan hanya untuk pergaulan tapi untuk membantu lebih berstamina karena ada kafeinnya,” jelasnya.
Namun, ia mengingatkan bahwa tidak semua jenis kopi baik untuk dikonsumsi, terutama jika mengandung banyak gula atau tambahan seperti krimer sintetis.
“Nah, ketika konsumsi kopi, kopi itu kan sebenarnya herbal juga ya. Dan itu sebetulnya budaya Indonesia juga ada di situ. Nah, ketika konsumsi kopi, pilihlah misalnya kopi yang tidak banyak gulanya. Kalau bisa malah tidak pakai gula,” katanya.
Dr Inggrid juga menyoroti penggunaan creamer yang menurutnya patut diwaspadai. “Kemudian, creamer itu juga perlu berhati-hati karena walau bagaimanapun, creamer itu kan rata-rata sintetik ya dibuatnya. Memang ada creamer, creamer itu banyak nabati tapi banyak penambahan zat-zat sintetik walaupun bahan dasarnya sebenarnya dari kelapa," paparnya.
Ia menyarankan agar Gen Z mengganti krimer dengan bahan yang lebih alami seperti susu murni. “Jadi kalau bisa tidak pakai creamer, jangan pakai creamer. Lebih baik ganti dengan susu. Susu murni. Susu murni, bukan susu yang dengan campuran gula,” ujarnya.
Lebih jauh, dr Inggrid memberikan tips bagaimana kopi bisa dikombinasikan dengan rempah-rempah yang menyehatkan. “Terus akan lebih bagus lagi kita tambahkan rempah. Rempah itu kan bahan buat jamu juga. Misalnya kopinya dicampur jahe, dicampur atau dicampur kapulaga, dicampur cengkeh, atau dicampur kayu manis dan vanila. Vanilinya yang vanili asli. Cuma vanila asli memang agak mahal," lanjutnya.
Untuk alternatif yang lebih terjangkau, ia menyarankan rempah lokal.
“Jadi sebenarnya kita bisa ganti yang lebih murah kayak jahe, campur jahe, atau campur kapulaga, atau pala, cengkeh. Tapi kalau kita lagi pengen melek, jangan campur pala karena pala bikin ngantuk,” kata dr Inggrid.
Ia menekankan bahwa variasi rempah dalam kopi tidak hanya membuat minuman lebih sehat, tetapi juga membantu menjaga stamina saat harus begadang.
Baca juga: Kimiko, Gen Z Kota Bogor Raih Beasiswa di University of Toronto
“Jadi campurnya tadi saja. Misalnya mau menambah semangat. Misalnya, ‘Gue harus begadang. Jadi kopinya misalnya campur dengan jahe. Bisa juga tambahkan susu juga untuk menambah energi. Bisa campur lagi kunyit, misalnya. Sedikit-sedikit aja, tapi ada variasinya," saran dr Inggrid.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.