Senin, 11 Agustus 2025

Idul Adha 2025

Sering Disalahkan, Benarkah Kambing Lebih Berbahaya dari Dagingnya Dari Sapi? Ini Penjelasan Dokter

Tak sedikit pula orang yang menghindari daging kambing dengan alasan bisa menyebabkan tekanan darah naik.  Benarkah demikian?

Tribunnews
DAGING KAMBING - Ilustrasi daging kambing. Tak sedikit pula orang yang menghindari daging kambing dengan alasan bisa menyebabkan tekanan darah naik.  Benarkah demikian? 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menjelang dan sesudah Hari Raya Idul Adha, daging kambing menjadi salah satu bahan pangan yang banyak dikonsumsi masyarakat. 


Namun, tak sedikit pula orang yang menghindari daging kambing dengan alasan bisa menyebabkan tekanan darah naik. 

Baca juga: Resep Iga Kambing Bakar Pedas, Inspirasi Menu Masakan saat Idul Adha

Benarkah demikian?


Terkait hal ini, Dokter Penyakit Dalam di Rumah dr. Nindya Putri Permata Risadayu, Sp.PD, dari RS Soeradji Tirtonogoro beri tanggapan. 


“Bahwasannya daging kambing ini sering dikambinghitamkan. Katanya karena mungkin menyebabkan lebih tinggi tekanan darahnya daripada ketika kita konsumsi daging sapi. Padahal kenyataannya, secara kandungan dia bisa dikatakan lebih baik,” ungkapnya pada talkshow kesehatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan, Minggu (8/6/2025). 

 

Kuncinya Ada pada Cara Pengolahan


Lebih lanjut, ia  menjelaskan bahwa untuk mendapatkan manfaat nutrisi dari daging kambing, hal utama yang perlu diperhatikan adalah cara pengolahannya. 


Penggunaan bahan-bahan tambahan yang tidak sehat bisa mengubah daging bergizi menjadi pemicu masalah kesehatan.

Cara Masak Daging Empuk
Cara Masak Daging Empuk (SajianSedap)


“Proses pengolahan memainkan peran, ya, kayak misalkan direbus, dikukus, dengan apa, yang misalkan pakai santan. Santannya yang mungkin tidak terlalu pekat, santannya yang cukup encer atau mungkin diganti dengan oat, susu oat itu bisa. Jadi bisa menyeimbangkan gizi di dalamnya,” jelasnya.


Ia juga menyoroti proses memasak sate kambing yang sering dilakukan berulang kali, dengan bumbu yang tinggi garam atau gula, sebagai salah satu penyebab tekanan darah bisa melonjak.


“Terus bumbunya (sate) isinya apa aja? Kecap, garam, terus mungkin bawang dan sebagainya. Terus kita bakar itu satenya, terus kita celupkan, terus kita bakar lagi, terus kita celupkan lagi. Nah ini juga salah satu faktor yang mungkin bisa meningkatkan risiko untuk peningkatan tekanan darah,” paparnya.

 


Garam, Gula, dan Penyedap Jadi Pemicu Utama

ILUSTRASI GARAM - Konsumsi garam berlebih dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti hipertensi, stroke, gagal ginjal, hingga serangan jantung, yang merupakan penyebab kematian terbesar di Indonesia. Untuk menguranginya perlu dilakukan dari dalam dapur
ILUSTRASI GARAM - Konsumsi garam berlebih dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti hipertensi, stroke, gagal ginjal, hingga serangan jantung, yang merupakan penyebab kematian terbesar di Indonesia. Untuk menguranginya perlu dilakukan dari dalam dapur (Freepik )


Bukan daging kambingnya yang salah, tetapi kombinasi bahan tambahan seperti garam, gula, dan penyedap rasa berlebihan yang membuat tubuh rentan terhadap gangguan kesehatan.


“Sebenarnya kambing aja kan gak masalah. Cuma karena kita mengolahnya dengan bumbu-bumbu, garam yang terlalu tinggi, atau gula yang terlalu tinggi, atau mungkin bumbu-bumbu yang istilahnya kadar misalkan penyedap yang terlalu tinggi, seperti itu. Jadi akan meningkatkan risiko untuk peningkatan tekanan darah,” tegas dokter.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan