Lemas Setelah Beristirahat? Bisa Jadi Bukan Sekadar Lelah, Tapi Anemia
Merasa lemas, letih, dan lesu adalah keluhan yang umum dirasakan banyak orang, terutama setelah aktivitas padat.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Merasa lemas, letih, dan lesu adalah keluhan yang umum dirasakan banyak orang, terutama setelah aktivitas padat.
Namun, tidak semua rasa lelah berarti tubuh hanya butuh istirahat.
Baca juga: Bersama Cegah Stunting dan Anemia, Demi Anak Indonesia yang Tumbuh Sehat
Dalam beberapa kasus, keluhan tersebut bisa menjadi tanda dari kondisi yang lebih serius, seperti anemia.
Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. Andi Khomeini Takdir Haruni, SpPD(K), perbedaan utama antara lelah biasa dan lelah karena anemia adalah dampaknya setelah istirahat.
“Kalau seorang dengan anemia, dia nggak akan membaik hanya dengan istirahat. Kalau kita capek biasa, tidur atau rehat sebentar biasanya langsung segar. Tapi kalau anemia, tidur pun nggak membantu,” jelas dr Andi pada talkshow kesehatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan, Senin (16/6/2025).
*Tidur Tidak Membantu, Tetap Lemas dan Pusing*
Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat untuk mengangkut oksigen ke jaringan tubuh.
Akibatnya, energi menurun drastis, dan rasa lelah tidak kunjung hilang meski sudah beristirahat cukup.
Dalam banyak kasus, penderita anemia tetap merasa lemas, mengantuk, bahkan pusing, meskipun sudah tidur lama.
Hal ini karena masalahnya bukan pada kurang istirahat, melainkan kualitas darah yang tidak optimal dalam membawa oksigen dan nutrisi ke sel-sel tubuh.
“Jadi tidur berkali-kali pun tetap saja lemas dan ngantuk,” tambahnya.
Salah satu gejala lain yang sering muncul adalah pusing saat bangun tidur.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, dan anemia menjadi salah satu yang patut dicurigai.
Namun, dr Andi menjelaskan ada tiga penyebab utama yang biasanya diperiksa:
Usia Lanjut
Pada orang tua, bisa terjadi hipotensi ortostatik, yaitu tekanan darah yang turun saat tiba-tiba berdiri dari posisi duduk atau berbaring. Tubuh butuh waktu adaptasi agar darah mengalir dengan baik ke otak.
Anemia
Kekurangan darah atau oksigen membuat otak tidak mendapat pasokan yang cukup saat bangun tidur, menyebabkan rasa pusing.
Masalah Sirkulasi atau Organ
Gangguan pada jantung atau pembuluh darah juga bisa menyebabkan pasokan darah ke otak terganggu.
Jika keluhan pusing ini terus terjadi, dan tidak membaik meskipun sudah cukup istirahat, sebaiknya segera konsultasi ke dokter.
“Better temui dokter. Nanti dokter akan coba compile lagi, nyari mana sih gangguannya. Apakah darahnya, atau organ sirkulasinya, atau memang karena adaptasi usia,” ujar dr. Andi.
Kapan Harus Waspada?
Jika seseorang merasa:
1. Tubuh tetap lemas meskipun sudah tidur cukup.
2. Sering pusing saat bangun tidur.
3. Sulit konsentrasi dan mudah mengantuk. sepanjang hari.
Maka penting untuk memeriksakan diri ke tenaga medis.
Terlebih jika gejala ini terjadi berulang, bisa jadi tubuh sedang memberi sinyal kekurangan zat besi atau sedang mengalami anemia ringan hingga sedang.
Deteksi dini dan konsultasi ke dokter sangat penting agar masalah dapat ditangani sebelum menjadi lebih serius.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.