Kamis, 7 Agustus 2025

Angka Kelahiran Prematur Masih Tinggi, POGI Soroti Anemia, TBC hingga Obesitas pada Ibu Hamil

Angka kelahiran prematur yang mendekati 30 persen, kondisi ini dinilai berkaitan erat dengan kesehatan ibu saat hamil. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
canalc.com.ar
LUSTRASI IBU HAMIL - Dokter Subspesialis Fetomaternal dr. Reza Tigor Manurung, Sp.OG, Subsp.KFM mengatakan, banyak calon orangtua yang cemas dan penuh pertanyaan tentang kondisi bayi dalam kandungan. Untuk itu, dokter yang praktik di di Women’s Health Center Bethsaida Hospital ini mengatakan, diagnosis prenatal membantu mendeteksi kemungkinan kelainan atau kondisi khusus pada janin sejak dini sehingga calon orangtua bisa lebih siap, baik secara medis maupun emosional—menghadapi kehamilan dan persalinan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Persoalan kelahiran prematur di Indonesia masih menjadi tantangan besar dalam upaya memperbaiki kualitas kesehatan anak bangsa. 

Ketua Himpunan Obstetri dan Ginekologi Sosial Indonesia (HOGSI) Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG(K), Subsp. Obginsos, MPH ungkap, angka kelahiran prematur yang mendekati 30 persen, kondisi ini dinilai berkaitan erat dengan kesehatan ibu saat hamil. 

Ia membeberkan sejumlah penyebab utama yang menyebabkan ibu melahirkan sebelum waktunya.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Ibu Hamil di Trimester Pertama?

Salah satu faktor yang paling banyak ditemukan adalah anemia pada ibu hamil.

“Kita berharap ibunya cukup kuat untuk itu. Tapi ternyata penelitian menunjukkan ibu-ibu di Indonesia lebih dari 30-40 persen anemia. Itu boleh cek,” ungkap Prof Ocviyanti pada Diskusi Publik: Respiratory Syncytial Virus (RSV) Dia Generasi, satu Ancaman yang diselenggarakan oleh Pfizer di Jakarta, Rabu (6/8/2025).

Menurutnya, anemia menyebabkan daya tahan tubuh ibu menjadi lemah, sehingga rentan terhadap infeksi dan komplikasi kehamilan lainnya, termasuk kelahiran prematur

Kondisi ini diperburuk oleh lemahnya sistem kekebalan tubuh akibat kekurangan nutrisi penting selama kehamilan.

TBC Masih Jadi Ancaman Serius

Selain anemia, Prof. Ocviyanti juga menyoroti tingginya angka tuberkulosis (TBC) di Indonesia sebagai penyebab lain kelahiran prematur

Ironisnya, Indonesia justru menjadi negara dengan peringkat kedua tertinggi di dunia dalam kasus TBC.

“Indonesia adalah, yang hebat nih, nomor 2 di dunia. Nomor 2 apanya? Tuberkulosis. TBC. Kita kalau yang lain kalah. Tapi kalau TBC kita menang. Nomor 2 di dunia. Yang nggak bagus-bagus amat kan?” katanya.

Ia menjelaskan bahwa ibu hamil yang terkena TBC akan lebih rentan terhadap infeksi virus lain, seperti Respiratory Syncytial Virus (RSV). 

Bila itu terjadi, bayi berisiko lahir sebelum waktunya dan dalam kondisi kesehatan yang lemah.

Masalah Gizi Ganda: Kurus dan Obesitas Sama-sama Risiko

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan