Dokter Ingatkan Tumbuh Kembang Anak Tidak Hanya Berat Badan, Tapi Juga Emosi dan Sosial
Salah satu nutrien yang kini tengah banyak dibicarakan adalah DHA, komponen penting dari lemak yang berperan besar dalam perkembangan otak dan mata.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dokter Spesialis Anak, dr Melia Yunita, MSc, SpA mengingatkan pentingnya membedakan antara pertumbuhan dan perkembangan anak dalam masa golden age mereka. Menurutnya, banyak orang tua masih belum menyadari bahwa dua hal ini berbeda secara mendasar dan memerlukan perhatian yang sama besar.
Baca juga: Bahaya! Baduta Jangan Sampai Terpapar Layar Gadget, Bisa Ganggu Tumbuh Kembang Anak
“Kalau kita ngomongin anak, itu selalu ada dua hal, (yaitu) pertumbuhan dan perkembangan," ujarnya dalam acara peluncuran Susu Formula Cair Bebelac di Jakarta Selatan, Jumat(20/6/2025).
Tapi dua hal itu sebenarnya sangat berbeda. Pertumbuhan itu bersifat kuantitatif, seperti berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala.
"Sementara perkembangan itu kualitatif, mencakup kemampuan anak, seperti motorik, bicara, hingga aspek emosional dan sosialnya,” sambungnya.
Ia menyoroti bahwa di era anak-anak generasi alpha saat ini, aspek personal, sosial, dan emosional justru menjadi tantangan tersendiri bagi banyak orang tua.
“Saya lihat anak-anak sekarang itu cepat sekali terpapar teknologi. Banyak yang datang ke poli anak sudah sibuk dengan gadget, duduk naik sofa lepas sepatu, tanpa sadar norma sosialnya berubah. Itu yang perlu kita bentuk kembali,” tegasnya.
Menurut dr Melia, anak bukan hanya perlu cerdas secara intelektual (IQ), tapi juga secara emosional (EQ). Empati, sopan santun, serta kemampuan untuk membedakan perilaku sesuai konteks sosial juga bagian dari perkembangan yang wajib diasah sejak dini.
Baca juga: Waspada Red Flag Pertumbuhan si Kecil, Ketahui Tahapan Tumbuh Kembang Anak Sesuai Usia
Lebih jauh, dr Melia menjelaskan bahwa kebutuhan dasar anak dalam proses tumbuh kembang mencakup asah,asih, dan asuh.
“Asuh” salah satunya mencakup kebutuhan nutrisi, yang sering kali menjadi sumber kebingungan orang tua.
“Kita harus tahu bahwa nutrisi bukan hanya soal jumlah makanan yang masuk, tapi juga kualitas dan kesesuaian dengan kebutuhan anak. Ada makronutrien seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Tapi juga ada mikronutrien: vitamin dan mineral yang penting untuk proses tumbuh kembang,” jelasnya.
Salah satu nutrien yang kini tengah banyak dibicarakan adalah DHA, komponen penting dari lemak yang berperan besar dalam perkembangan otak dan mata anak.
“DHA ini sangat penting karena merupakan bagian dari struktur utama otak dan retina. Kalau DHA-nya cukup, harapannya anak akan lebih fokus, lebih baik daya ingatnya, dan tentu mendukung proses belajar mereka di sekolah,” kata dr. Melia.
Namun, dr Melia menekankan bahwa nutrisi yang baik tidak akan optimal jika saluran cerna anak tidak dalam kondisi sehat.
“Sayang sekali kalau kita sudah berikan makanan terbaik, tapi saluran cernanya nggak optimal. Nutrisi tidak akan terserap dengan baik. Padahal saluran cerna ini juga berhubungan erat dengan sistem imun anak,” terangnya.
Ia menambahkan bahwa gula tambahan, terutama dalam bentuk sukrosa, adalah salah satu faktor yang dapat merusak kesehatan pencernaan anak. “Anak dibawah dua tahun sebaiknya tidak mengkonsumsi gula tambahan. Baca selalu label makanan atau minuman, pastikan tidak ada tambahan sukrosa,” imbuhnya.
Baca juga: Pemantauan Tumbuh Kembang Anak Melalui Pohon Harapan dan Beri Ruang si Kecil Tuliskan Cita-cita
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.