Mendiktisaintek Minta AIPKI Bantu Pemerintah Mencetak Dokter Berkualitas
Mendiktisaintek Brian Yuliarto minta AIPKI mengakselerasi transformasi pendidikan kedokteran di Indonesia, bantu pemerintah cetak dokter berkualitas.
Penulis:
Fahdi Fahlevi
Editor:
Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menghadiri Pelantikan Pengurus Pusat Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) periode 2025–2028.
AIPKI merupakan organisasi yang mewadahi berbagai fakultas kedokteran di Indonesia dengan tujuan utama meningkatkan mutu pendidikan kedokteran secara nasional.
AIPKI juga aktor penting di balik layar yang memastikan calon dokter Indonesia siap menghadapi tantangan zaman.
Brian Yuliarto meminta AIPKI mengakselerasi transformasi pendidikan kedokteran di Indonesia.
Menurutnya, AIPKI memegang peran strategis sebagai mitra pemerintah dalam meningkatkan mutu dan akses pendidikan tenaga medis di Indonesia.
"Melalui kolaborasi antarperguruan tinggi, mentorship fakultas, dan pembinaan institusi secara berkelanjutan, saya percaya AIPKI mampu menjadi motor penggerak dalam mencetak dokter yang unggul secara kualitas maupun kuantitas,” ujar Brian melalui keterangan tertulis, Rabu (23/7/2025
Baca juga: Pemerintah Ungkap Bakal Luncurkan Satgas Percepatan Rekrutmen Dokter
Pelantikan dilakukan oleh Ketua Umum AIPKI, Prof. Dr. dr. Wisnu Barlianto, dan dihadiri oleh jajaran pimpinan institusi pendidikan kedokteran dari berbagai wilayah.
AIPKI ke depan akan menjalankan mandat untuk mendukung standardisasi pendidikan, akreditasi institusi, serta pengembangan program studi kedokteran dan spesialis.
Dirinya juga menekankan pentingnya terobosan lintas kampus untuk menjawab berbagai hambatan dalam sistem pendidikan kedokteran, termasuk keterbatasan akses, kualitas pembelajaran, dan kebutuhan tenaga medis di berbagai daerah.
“Pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung kemitraan strategis ini demi menghasilkan sumber daya manusia kesehatan yang profesional, adaptif, dan berdaya saing global,” kata Brian.
Dalam pertemuan rapat kerja pengurus 2025-2028, AIPKI bersama para pimpinan fakultas kedokteran dari seluruh Indonesia sepakat mendukung penuh harapan Presiden untuk menambah tenaga dokter dan tenaga Kesehatan.
Rapat kerja pengurus AIPKI dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti yang dikenal sebagai kampus perjuangan.
Baca juga: Tanggapi Pernyataan Menkes, Dicky Budiman: Dokter Waspada AI Bukan Berarti Anti Inovasi
AIPKI bersama Kemendiktisaintek telah mengidentifikasi beberapa fakultas kedokteran yang sudah memiliki kemampuan untuk membuka program studi spesialis dan subspesialis berbasis universitas.
Program ini diharapkan mampu menghasilkan 60.000 dokter baru pada tahun 2029.
Sementara itu, Ketua Umum AIPKI, Prof. Dr. dr. Wisnu Barlianto SpA (K) mengatakan pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.
"Transformasi pendidikan kedokteran adalah keniscayaan. Kami ingin mencetak dokter yang tidak hanya kompeten secara klinis, tetapi juga adaptif terhadap perubahan teknologi dan tantangan sosial di masyarakat," ujar Prof Wisnu.
AIPKI juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan, rumah sakit pendidikan, dan pemerintah dalam memastikan lulusan dokter yang unggul dan merata di seluruh wilayah Indonesia.
Upaya standardisasi pendidikan, sistem uji kompetensi nasional yang lebih adaptif, serta perluasan akses beasiswa untuk mahasiswa dari daerah kurang terlayani menjadi fokus utama AlPKI tahun ini.
Baca juga: 5 Populer Regional: Dokter Gigi Selingkuh dengan Pria Muda - Parade Sound Horeg di Kediri Ricuh
Dalam upaya meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan, AIPKI telah menginisiasi sejumlah program, termasuk:
Digitalisasi Modul Pembelajaran Nasional berbasis kompetensi dan kebutuhan lokal.
Program Pertukaran Dosen dan Mahasiswa Kedokteran lintas institusi.
Kemitraan dengan institusi global dalam pengembangan kurikulum kedokteran berbasis evidence-based practice dan teknologi digital.
Menjamin iklim pendidikan kedokteran yang sehat bebas dari perundungan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.