Makanan Pertama Bayi Tak Harus Hambar, Gula dan Garam Boleh untuk MPASI, Asal Sesuai Batas Aman
Banyak ibu baru yang memilih menyajikan makanan hambar tanpa menambahkan gula atau garam pada makanan pendamping ASI (MPASI) bayinya.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Selama ini, banyak ibu baru yang memilih menyajikan makanan hambar tanpa menambahkan gula atau garam pada makanan pendamping ASI (MPASI) bayinya.
Baca juga: Viral Tren Garam Himalaya untuk MPASI Bayi, Dokter Ingatkan Risiko Kekurangan Iodium
Tren ini bahkan sering direkomendasikan di media sosial dengan alasan kesehatan.
Namun, Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Winra Pratita, Sp.A, M.Ked(Ped) mengingatkan bahwa gula dan garam sebenarnya tidak sepenuhnya terlarang, asalkan diberikan sesuai takaran aman.
Seorang ia menjelaskan, ketakutan berlebihan terhadap gula dan garam justru membuat orang tua kerap membatasi rasa makanan anak secara ekstrem.
Padahal, dalam batas tertentu, keduanya bisa membantu memperkaya rasa MPASI.
Baca juga: Ide Menu MPASI Anti Ribet saat Mudik yang Bisa Dicontek dan Cara Penyimpanannya
"Nah, juga ada yang jangan menambahkan gula garam pada MPASI ya, ibu-ibu sangat takut gitu ya. Padahal rekomendasi gula garam bukan tidak boleh sama sekali, artinya boleh untuk memperkaya rasa, tapi ingat ada batasan pemberian gula dan garam ya," ungkapnya pada webinar, Selasa (12/8/2025).
Batasan Aman Gula dan Garam untuk Anak
Menurutnya, anak di bawah dua tahun masih boleh mengonsumsi gula, dengan catatan jumlahnya tidak lebih dari 5 persen dari total kalori harian.
Sementara untuk garam, batas aman adalah kurang dari 1 gram per hari untuk anak di bawah dua tahun, dan maksimal 2 gram per hari untuk anak usia 1-3 tahun.
"Jadi untuk gula sendiri yang boleh dikonsumsi anak di bawah 2 tahun itu adalah di bawah 5 persendari total kalori si anak, sedangkan untuk garam itu juga hanya boleh di bawah 1 gram per hari, untuk 1-3 tahun di bawah 2 gram per hari," terangnya.
Pentingnya Batasi Gula dan Garam
Gula yang berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan kerusakan gigi.
Sedangkan konsumsi garam yang terlalu tinggi bisa membebani kerja ginjal anak dan meningkatkan risiko hipertensi di kemudian hari.

Oleh karena itu, pemberian rasa pada MPASI sebaiknya dilakukan secara bijak.
Orang tua dapat menggunakan bahan alami untuk memberikan rasa manis, seperti buah-buahan segar, dan memilih garam beryodium untuk menambah rasa asin.
"Ingat, boleh untuk menambah rasa, tapi tidak boleh berlebihan. Ada batasan yang harus kita hitung juga di sini," pungkasnya.
Dengan memahami aturan ini, orang tua tidak perlu lagi merasa bersalah saat menambahkan sedikit gula atau garam pada MPASI.
Justru, pemberian rasa yang tepat akan membantu anak terbiasa dengan variasi makanan sehat sejak dini, tanpa mengorbankan kesehatannya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.