Pilih Langsung Makan Nasi atau Dahulukan Buah dan Sayur ? Dokter Bongkar Fakta Penting Ini
Sebaiknya makan sayur dan buah dulu, atau langsung ke nasi dan lauk? Ini fakta yang diungkap dokter.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pertanyaan klasik yang sering muncul di meja makan. Sebaiknya makan sayur dan buah dulu, atau langsung ke nasi dan lauk?
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Eka Hospital Permata Hijau, Pandu Tridana Sakti, Sp.PD, AIFO-K, memaparkan bahwa ada penelitian yang mendukung kebiasaan mengonsumsi sayur atau buah di awal makan untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi.
Baca juga: Kemenkes Soroti Gaya Hidup Remaja: Jarang Makan Sayur dan Buah Serta Mager
“Memang dikatakan bahwa di dalam sayuran itu ada enzim-enzimnya. Nah itu yang bisa, sayuran ataupun buah itu sebaik-baiknya dikonsumsi saat awal memulai makan, biar penyerapan nutrisinya lebih baik,” ungkapnya pada diskusi media di Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Dokter Pandu adalah dokter spesialis yang menangani berbagai kondisi medis seperti diabetes dan gangguan metabolik dan gangguan pencernaan, liver, dan bilier.
Penyerapan Nutrisi Lebih Optimal
Menurut dr. Pandu, sayur dan buah mengandung berbagai vitamin, mineral, serta serat yang bermanfaat bagi tubuh.
Mengonsumsinya di awal makan dapat membantu tubuh menyerap zat gizi tersebut sebelum bercampur dengan makanan lain yang lebih sulit dicerna, seperti protein atau karbohidrat kompleks.
Namun, ia menekankan bahwa manfaat ini tidak selalu mutlak.
Karena sistem pencernaan manusia pada akhirnya akan memproses seluruh makanan bersama-sama di lambung dalam waktu 2–3 jam.
“Kalau makannya berbarengan, sebenarnya di akhir proses, buah, sayur, dan protein itu sama-sama diolah di lambung,” jelasnya.
Waspada untuk Penderita Masalah Lambung

Meski banyak orang bisa memulai makan dengan buah atau sayur tanpa masalah, penderita gangguan lambung seperti GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) perlu lebih hati-hati.
Buah yang asam atau memiliki kadar keasaman tinggi sebaiknya dihindari sebagai makanan pembuka karena dapat memicu gejala perih atau nyeri ulu hati.
Sayur yang sifatnya ringan dan tidak meningkatkan asam lambung cenderung lebih aman.
Peran Serat dalam Mengontrol Gula Darah
Salah satu alasan utama untuk tetap memasukkan sayur di setiap waktu makan adalah kandungan seratnya.
“Serat itu tidak dicerna, tapi membuat kita lebih kenyang dan menghambat penyerapan gula,” terang dr. Pandu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.