Ketiak Basah Berlebih Saat Berolahraga dan Salah Kaprah Menjadikan Deodoran Solusinya
Banyak orang mengatasi kondisi ketiak basah berlebihan dengan menggunakan deodoran. Namun, cara itu kurang tepat.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Senang nge-gym, padel, yoga atau pound fit mungkin keringat adalah sahabat sejati.
Tapi kalau keringat berlebih bisa membuat rasa tidak nyaman dan kadang malu untuk bersosialisasi.
Kondisi keringat berlebih ini bukan efek olahraga biasa. Bisa jadi mengalami hiperhidrosis.
Kondisi ini sering membuat seseorang yang mengalaminya tidak percaya diri menggunakan pakaian berwarna terang, karena noda keringat dapat tampak jelas dan dapat membuat pakaian cepat rusak, terutama yang berbahan sutera.
Keringat normal vs keringat tidak normal?
Keringat normal biasanya ditandai dengan tidak berbau, berwarna bening atau sedikit kekuningan, serta terasa sedikit asin karena mengandung garam.
Sementara keringat tidak normal, adalah produksi keringat berlebihan, bahkan ketika tidak sedang berada di cuaca panas atau setelah olahraga.
Baca juga: Banjir Keringat Walau Tak Lakukan Aktivitas Fisik, Bisa Jadi Mengalami Hiperhidrosis
Tandanya pakaian sering basah kuyup, atau kulit yang menjadi lembut karena terlalu lembab.
Keringat berlebih ini bisa disebabkan oleh faktor genetik maupun faktor medis tertentu misalnya seseorang yang mengidap diabetes, infeksi jantung hingga efek samping konsumsi suatu obat.
Solusinya?
Founder Beauty Sister Clinic Dr Elizabeth Liza, M., Bio AAM mengatakan, banyak orang mengatasi kondisi ketiak basah berlebihan dengan menggunakan deodoran.
Sayangnya itu kurang tepat, karena bisa memicu iritasi hingga membuat warna ketiak menjadi lebih gelap.
“Deodorant itu fungsinya menghilangkan bau, bukan untuk menekan produksi keringat. Malah jadi iritasi dan ketiaknya menjadi lebih gelap,” kata dia saat ditemui di Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (19/8/2025).
Menghadapi kondisi ini, banyak perempuan mencoba pilihan terapi, mulai dari botox hingga laser.
Dokter Liza mengatakan, botox bisa menjadi solusi untuk mengerem keringat berlebih.
Cara kerjanya dengan menyuntikan bahan tertentu untuk menghambat kelenjar keringat.
Namun tentu bukan tanpa risiko, biasanya ada rasa nyeri dan bengkak di area yang disuntikkan.
Dikdik Setia Munardi Terpilih Jadi Ketua Umum Ikatan Guru Olahraga Nasional Periode 2025–2029 |
![]() |
---|
Coach Raymond Mollet Latih Atlet DKI Jakarta, Korfball Indonesia Bidik Panggung Asia |
![]() |
---|
Apakah Boleh Mandi Sesudah Berolahraga? Ini Penjelasan dan Dampaknya |
![]() |
---|
Klasemen Akhir PORPROV DKI 2025: Jakarta Timur Unggul, Jakarta Pusat di Posisi Kedua |
![]() |
---|
Inaspro dan Panpel Pornas XVII KORPRI Sepakat Buat Olahraga Makin Bergeliat di Bumi Sriwijaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.