Kamis, 11 September 2025

Rerie: Gagasan Besar Ratu Kalinyamat Bagian dari Memori Kolektif Bangsa

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan Ratu Kalinyamat dalam sejarahnya meletakkan sebuah tatanan yang langgeng dalam ingatan masyarakat.

Editor: Content Writer
Ist
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, saat membuka diskusi daring bertema Transformasi Guru Berkualitas Pascaperhelatan Presidensi Indonesia dalam G20, yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12 pada Rabu (23/11/2022). 

Sejarawan Universitas Diponegoro, Alamsyah berpendapat arsip merupakan rekaman peristiwa atau kejadian yang diciptakan atau diterima lembaga negara.

Sehingga, tambah Alamsyah, posisi arsip penting dan menjadi yang utama agar perjuangan Ratu Kalinyamat menjadi memori kolektif bangsa.

Diakui Alamsyah lewat sumber-sumber tradisional yang kita miliki, mampu memaknai sepak terjang Ratu Kalinyamat di masanya.

Penguatan sumber-sumber primer, ujarnya, masih diperlukan dalam rangka mengakselerasi agar perjuangan Ratu dari Jepara itu menjadi memori kolektif setiap anak bangsa.

Ahli Bahasa Cina Universitas Indonesia, Nita Madona Sulanti berpendapat, kurangnya tradisi mencatat di masa lalu dampaknya tidak hanya terhadap bukti-bukti perjuangan Ratu Kalinyamat saja, tetapi juga berdampak pada banyak bukti sejarah di nusantara.

Budaya nusantara, menurut Nita, bahkan banyak tercatat di ensiklopedia Tiongkok seperti Kerajaan Sriwijaya, Majapahit, Demak dan Jepara.

Dengan usaha arsip nasional dalam membangun memori kolektif bangsa, Nita berpendapat hal itu merupakan langkah yang bagus untuk menanamkan nilai-nilai luhur bangsa kepada setiap warga negara.

Jurnalis senior Saur Hutabarat berpendapat untuk menjadikan perjuangan Ratu Kalinyamat sebagai memori kolektif bangsa perlu berbagai upaya untuk mewujudkannya.

Dengan lebih banyak bukti sejarah tentang Ratu Kalinyamat yang tercatat dalam historiografi Portugis, ujar Saur, apakah itu berarti Ratu dari Jepara itu menjadi memori kolektif bangsa Portugis. "Kiranya tidak demikian. Sang Ratu tetaplah merupakan memori kolektif bangsa Indonesia," tambahnya.

Dalam proses pengumpulan bukti-bukti sejarah untuk melengkapi memori kolektif bangsa, Saur berharap, akan terjadi perdebatan yang menarik. *

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan