Kamis, 11 September 2025

Mensos Gus Ipul Tinjau Langsung Simulasi Sekolah Rakyat

Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meninjau simulasi penyelenggaraan Sekolah Rakyat Rintisan yang digelar di Sentra Handayani, Jakarta.

Editor: Content Writer
Biro Humas Kemensos / Imam Wahyudi K
SIMULASI SEKOLAH RAKYAT - Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bersama Wakil Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari, Ary Ginanjar Agustian dari ESQ, serta Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat M. Nuh meninjau simulasi penuh 24 jam pelaksanaan Sekolah Rakyat Rintisan di Sentra Handayani, Jakarta, Rabu (9/7/2025). Program ini memanfaatkan tes talent DNA berbasis AI untuk memetakan potensi siswa, guru, dan tenaga kependidikan sejak awal, sebagai langkah memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan yang tepat sasaran. 

Program Sekolah Rakyat ini juga menjadi perhatian khusus Wakil Kepala Staf Kepresidenan, Muhammad Qodari. Ia menegaskan bahwa program ini adalah bentuk nyata keberpihakan Presiden Prabowo kepada rakyat miskin.

“Kami dari Kantor Staf Presiden yang tugasnya mengawal program prioritas Presiden sangat gembira terlibat dari awal. Ini rangkaian panjang, mulai dari mengidentifikasi siswa, komunikasi dengan orang tua, menyiapkan tempat belajar, renovasi oleh PUPR, pendanaan Kemenkeu, penyusunan kurikulum oleh Dikdasmen dan Kemenag, sampai menyiapkan sekolah permanen dengan dukungan Pemda,” jelas Qodari.

Menurutnya, semua proses ini berjalan simultan sehingga pada hari ini bisa dimulai proses belajar penuh pertama di Sentra Handayani, lengkap dengan cek kesehatan, tes talent DNA, serta kegiatan belajar menginap.

“Ini hari yang sangat bersejarah, puncak dari proses panjang. Selamat kepada Kemensos yang sudah sampai titik ini, mudah-mudahan 63 sekolah berjalan lancar, lalu disusul 37 berikutnya dan nanti peresmian oleh Presiden Prabowo,” kata Qodari.

Sementara itu, Ary Ginanjar mengungkap keistimewaan program ini.

“Anak-anak orang miskin yang jangankan sekolah, makan saja bingung, tiba-tiba dalam semalam tidak perlu lagi pusing bayar SPP, seragam, sepatu, dikasih laptop, makan tiga kali sehari bergizi. Dari desil 1-2 tiba-tiba jadi seperti desil 9-10. Ini program revolusioner, sangat ajaib, luar biasa, tak pernah terbayangkan tapi hari ini jadi kenyataan,” ungkapnya penuh haru.

Baca juga: Sekolah Rakyat Mulai Beroperasi 14 Juli 2025, Diawali Cek Kesehatan Gratis

Ary juga menjelaskan keunggulan Sekolah Rakyat yang tidak memakai tes akademik masuk. Sejak awal, potensi dan bakat anak akan dipetakan melalui tes talent DNA dengan AI yang hanya memerlukan 10 menit untuk menjawab 99 pertanyaan.

“Ini sesuai kata Albert Einstein, semua orang itu jenius. Tapi kalau ikan diuji memanjat pohon, dianggap bodoh. Di Sekolah Rakyat kita cari siapa calon Rudy Habibie, Rudy Hadisuwarno, atau Rudy Hartono,” ujarnya.

Dengan AI, potensi anak bisa terbaca dalam hitungan detik dan guru pun diarahkan agar tidak memaksakan metode belajar yang sama, sehingga risiko salah jurusan dan bullying akademik dapat dihindari.

“Bayangkan 300 ribu anak terbaca hanya dalam 3 detik. Ini masif, presisi, cepat, dan menjadi bekal menuju generasi emas Indonesia 2045,” tegas Ary.

Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, M. Nuh pun menegaskan bahwa inti program ini adalah memuliakan kaum dhuafa, menjangkau yang tidak terjangkau, dan memungkinkan yang tidak mungkin. Ia berharap program ini dapat masuk dalam payung Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional agar keberlanjutannya terjamin lintas pemerintahan.

Dengan sinergi lintas kementerian, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dunia usaha, dan masyarakat yang siap membantu bahkan secara gratis, Sekolah Rakyat diharapkan menjadi jalan terang bagi anak-anak miskin untuk meraih cita-cita setinggi mungkin.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan