Kamis, 25 September 2025

Dorong Transformasi Digital, Sekjen Kemnaker Soroti Pentingnya SDM Unggul

Cris menekankan bahwa keberhasilan pembangunan di era digital juga sangat bergantung pada kesiapan kualitas SDM.

Editor: Content Writer
dok. Kemnaker
TRANSFORMASI DIGITAL - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Cris Kuntadi, saat menjadi pembicara pada ajang Digital Transformation Indonesia Conference and Expo (DTI-CX) 2025. Acara ini digelar di Jakarta International Convention Center (JICC), pada Rabu (6/8/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Cris Kuntadi, menekankan bahwa sinergi antara pemerintah dan sektor industri sangat krusial dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang tangguh dan mampu beradaptasi di era percepatan transformasi digital.

Pernyataan ini ia sampaikan saat menjadi pembicara dalam ajang Digital Transformation Indonesia Conference and Expo (DTI-CX) 2025 yang berlangsung di Jakarta International Convention Center (JICC), pada Rabu (6/8/2025).

Dalam forum bertema “INDONESIAN NEXT: Leading the Digital Age with Government and Industry Collaboration”, Cris menekankan bahwa keberhasilan pembangunan di era digital tidak cukup hanya mengandalkan kecanggihan teknologi, tetapi juga sangat bergantung pada kesiapan dan kualitas SDM.

“Transformasi digital harus menempatkan manusia sebagai pusat dari setiap kebijakan dan inovasi. Pendekatan berpusat pada manusia, atau People Centered Approach, menjadi fondasi utama strategi ketenagakerjaan ke depan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Cris mengungkapkan sejumlah tantangan ketenagakerjaan yang lebih banyak di dominasi oleh pekerja informal, ketidaksesuaian kompetensi dengan kebutuhan industri, serta tingginya angka pengangguran di kalangan muda. Untuk menjawab tantangan tersebut, Kemnaker telah merumuskan strategi transformasi ketenagakerjaan dengan fokus pada penguatan fondasi SDM. 

Baca juga: Gandeng Kemnaker RI, BAZNAS Fasilitasi Pelayanan Tenaga Kerja bagi 1.000 Penyandang Disabilitas

Strategi tersebut mencakup pelatihan vokasi yang adaptif terhadap kebutuhan industri, program reskilling secara masif dan inklusif bagi kelompok rentan dan pekerja informal, serta penguatan hubungan industrial yang kolaboratif dan berkelanjutan.

Selain itu, Cris juga menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi digital, termasuk kecerdasan buatan (AI), dalam membangun sistem ketenagakerjaan berbasis data. Salah satu implementasinya adalah melalui platform SIAPKerja, yang mampu mencocokkan pencari kerja dengan lowongan secara real-time, sekaligus mendukung pengambilan kebijakan berbasis data pasar tenaga kerja.

Sampai dengan Semester I 2025, Kementerian Ketenagakerjaan telah membangun kolaborasi strategis bersama 21 kementerian/lembaga, 12 pemerintah daerah, serta 35 mitra pembangunan. Sinergi ini mencakup pelaksanaan pelatihan dan sertifikasi kompetensi SDM di sejumlah sektor prioritas, termasuk energi, agroforestri, pariwisata, serta perlindungan bagi pekerja migran.

“Kami percaya, dengan sinergi antara pemerintah, pelaku industri, serikat pekerja, dan lembaga pelatihan, kita dapat menciptakan SDM yang unggul dan siap menghadapi tantangan masa depan,” pungkas Cris. (*)

Baca juga: Dukung Program MBG, Kemnaker Latih 256 SDM di Lombok Timur

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan