Jumat, 10 Oktober 2025
Tujuan Terkait

Wamentan Sudaryono Dorong Pesantren Jadi Mitra Strategis Ketahanan Pangan

Wamentan Sudaryono ajak pesantren aktif perkuat ketahanan pangan lewat model agribisnis dan koperasi yang mandiri dan profesional.

Editor: Content Writer
Istimewa
PERKUAT KETAHANAN PANGAN - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Republik Indonesia (RI) Sudaryono saat kunjungan kerjanya ke Koperasi Pondok Pesantren Al Ittifaq di Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar), Selasa (8/10/2025). Wamentan Sudaryono mendorong peran pesantren sebagai penggerak agribisnis dan ketahanan pangan nasional. 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mendorong pesantren agar berperan aktif dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Hal tersebut disampaikan saat kunjungan kerjanya ke Koperasi Pondok Pesantren Al Ittifaq di Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar), Selasa (8/10/2025). 

Menurut Wamentan Sudaryono, pesantren memiliki potensi besar sebagai pusat pemberdayaan ekonomi dan agribisnis masyarakat desa. Model yang dikembangkan oleh Ponpes Al Ittifaq menunjukkan bagaimana lembaga pendidikan berbasis keagamaan dapat menjadi penggerak produksi pangan, pembinaan petani, hingga pengelolaan rantai pasok secara profesional.

“Pesantren seperti Al Ittifaq ini adalah contoh konkret bagaimana lembaga keagamaan bisa menjadi agregator pertanian. Dari lahan 14 hektare milik pesantren dan lebih dari 400 hektare lahan masyarakat binaan, mereka mampu membangun sistem produksi yang terintegrasi dan efisien,” ujar Wamentan Sudaryono.

Wamentan Sudaryono yang akrab disapa Mas Dar mengungkapkan bahwa sistem budi daya hortikultura di Ponpes Al Ittifaq sudah mengadopsi metode modern, seperti tumpang sari empat varietas dalam satu bedengan dengan hasil adaptasi dari berbagai negara. 

Ia pun menugaskan Direktorat Jenderal Hortikultura untuk membentuk lembaga pelatihan khusus bagi anak-anak muda dari wilayah dengan karakter agroklimat serupa, seperti Wonosobo, Temanggung, Malang, hingga Pasuruan.

“Ilmu yang dipelajari dari luar negeri tidak bisa ditiru mentah-mentah. Harus disesuaikan dengan kondisi kita. Karena itu saya ingin ada pelatihan yang bisa memperbanyak model keberhasilan seperti Al Ittifaq di seluruh Indonesia,” jelas Wamentan Sudaryono. 

Baca juga: Kementan Siap Dukung Rantai Pasok Haji dan Umrah, Sudaryono: Peluang Besar Bagi Petani Indonesia

Ia juga menilai pola agribisnis pesantren dapat menjadi motor baru ekonomi desa. Melalui sistem koperasi, pesantren dapat membantu petani melakukan standarisasi produk, pengendalian mutu, dan pemasaran hasil panen ke berbagai segmen pasar.

“Ini satu integrasi yang baik, bagaimana kooperasi pesantren itu menggalang dan membina banyak petani. Dari mulai quality control-nya dengan standar-standarnya ditentukan di situ. Sehingga petani itu bisa sortir yang mana ke pasar biasa, yang mana ke supermarket, dan seterusnya. Sehingga ada nilai tambah di situ,” katanya. 

Wamentan Sudaryono juga mengaitkan model kemandirian pertanian pesantren dengan program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi program prioritas pemerintah. Ia menekankan bahwa MBG bukan hanya soal pemerataan gizi anak sekolah, tetapi juga penggerak ekonomi desa.

“MBG ini harus memutar uang di desa. Sayur, ayam, telur, bumbu, nasi, semuanya dari desa untuk desa. Bukan membuat yang kaya makin kaya, tapi membuat masyarakat kecil makin sejahtera,” tegasnya.

Lebih lanjut, Mas Dar melihat pesantren sebagai mitra strategis dalam pembangunan sektor pangan nasional. Dengan jejaring yang luas dan basis sosial yang kuat, pesantren dinilai mampu mempercepat adopsi teknologi pertanian, memperkuat kelembagaan petani, dan memperluas pasar produk hortikultura lokal.

Melalui dukungan pelatihan, pendampingan, dan kemitraan pasar, Kementan berharap model agribisnis pesantren seperti Al Ittifaq dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi desa dan ketahanan pangan nasional.

Baca juga: Wamentan Sudaryono Tegaskan Kunci Kesaktian Pancasila Ada di Ketahanan Pangan Indonesia

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved