Kunjungi SRMA 43 Magelang, Agus Jabo Bertemu Anak Buruh Tani yang Penuh Harapan
Kunjungan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 43 Magelang, Minggu (26/10/2025), berlangsung hangat.
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Kunjungan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 43 Magelang, Minggu (26/10/2025), berlangsung hangat. Tidak hanya meninjau fasilitas, tapi Agus Jabo juga menyapa langsung para siswa dan keluarga mereka yang sedang berkunjung.
Turut mendampingi Agus Jabo, istri Intan Agus Jabo, Wakil Kepala SRMA 43 Yoga Ardi, Kepala Sentra Antasena Supriyono, Kepala Sentra Satria Baturraden Darmanto, Direktur Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil dan Kewirausahaan Sosial I Ketut Supena, serta Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Agung Suhartoyo.
Saat berjalan melewati pendopo, Agus Jabo melihat seorang siswa, Muhammad Ilzam (17), yang sedang dijenguk ibunya, Nurhidayah (53), bersama kakak dan abangnya. Ilzam adalah anak bungsu dari enam bersaudara, berasal dari keluarga petani di Desa Kalisalak, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang.
Agus Jabo tersenyum melihat Ilzam tampak lebih sehat dibanding abangnya. Ia sempat menoleh ke arah abang Ilzam lalu berkelakar, “Wah, kok kamu kelihatannya lebih gemuk dari masmu, Zam."
Lontaran Agus Jabo disambut tawa kecil dari Ilzam dan keluarganya. Wakil Kepala Sekolah dan guru-guru kompak bergurau bahwa itu karena Ilzam sangat senang di sekolah rakyat dan makan teratur.
“Iya senang di sini, Pak. Dapat makan teratur, dapat teman baru, bisa meringankan beban orang tua," ujar Ilzam membenarkan.
“Yang penting jangan kecewakan orang tuamu. Sekolah Rakyat ini jembatan untuk kalian mewujudkan cita-cita. Pak Presiden ingin semua anak Indonesia bisa sekolah dan mengangkat derajat keluarganya," kata Agus Jabo kepada Ilzam.
Ilzam pun mengungkapkan cita-citanya menjadi prajurit TNI, dengan dukungan penuh dari keluarga dan para guru.
Ibu Ilzam, Nurhidayah, menceritakan kehidupannya yang penuh perjuangan. Bersama suaminya, ia bekerja mencangkul di sawah dengan penghasilan sekitar Rp40.000 per hari, itupun tidak setiap hari ada pekerjaan.
“Kami bersyukur sekali Ilzam bisa sekolah di sini. Sekarang makannya enak, badannya sehat, dan hati kami di rumah tenang.” katanya menahan haru.
Agus Jabo kemudian mengingatkan para siswa agar menjaga semangat belajar dan membentuk karakter kuat.
"Kalian harus pintar, punya karakter, dan cinta tanah air. Di Sekolah Rakyat, tidak boleh ada bullying, kekerasan, atau pelecehan. Jadikan sekolah ini tempat tumbuhnya anak-anak Indonesia yang berani bermimpi,” pesannya.
Di depan asrama putri, Agus Jabo juga sempat berbincang dengan beberapa siswi, termasuk Nisa (16) yang tengah membaca novel berjudul Kabut Jingga.
"Kamu ingin jadi apa?” tanya Agus Jabo.
“Dosen, Pak,” jawab Nisa.
| Wamensos Tegaskan Sekolah Rakyat jadi Harapan Baru bagi Masyarakat Rentan |
|
|---|
| Wamen Christina: Sekolah Rakyat Jadi Jalan Anak Kurang Mampu untuk Perbaiki Taraf Hidup |
|
|---|
| Wamensos Agus Jabo Minta Pemda Pro Aktif dalam Akselerasi Pembangunan Sekolah Rakyat Permanen |
|
|---|
| Wamensos Resmikan Pembukaan MPLS di Sekolah Rakyat Dasar 2 Surakarta |
|
|---|
| Kehilangan Orangtua Sejak Kecil, Afghan Temukan Rumah Baru di Sekolah Rakyat |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.