Jumat, 10 Oktober 2025

Tahun Baru Imlek 2563

Berburu Baju Merah Bercorak Oriental

Nuansa kesemarakan perayaan tahun baru Cina itu salah satunya bisa dirasakan adalah larisnya pakaian merah model oriental.

zoom-inlihat foto Berburu Baju Merah Bercorak Oriental
TRIBUN MEDAN
Fasion show yang bertemakan pakaian kerajaan China pada masa lampau.

Laporan Wartawan Tribun Jabar  Dedy Herdiana

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - HAMPIR di setiap mal, pernak-pernik bernuansa perayaan tahun baru Cina atau Imlek 2563 sudah marak dijajakan. Mulai dari lampu lampion berbagai ukuran, amplop ang pau, aneka bunga Mei Hua, topeng bentuk barongsai, dan barongsai mini, hingga pakaian bernuansa oriental yang berwarna merah dan kuning emas.

Nuansa kesemarakan perayaan tahun baru Cina itu salah satunya bisa dirasakan di mal Festival Citylink yang menggelar The Dragon Festival sejak 13 Januari hingga 5 Februari 2012 di Bandung.

Antusiasme pengunjung untuk melengkapi kebutuhan pernak-perniknya hingga H-6 pergantian tahun kalender Cina itu rupanya baru pada pakaian tradisi Cina untuk anak-anak. Pakaian dengan sentuhan gaya oriental berwarna merah dan kuning emas lengkap dengan gambar naga yang menjadi simbol tahun baru 2563 itu mulai banyak diminati masyarakat Bandung, khususnya dari kalangan etnis Tionghoa.

"Hari ini kami mulai buka di sini. Jadi belum banyak yang terjual. Tapi lumayan untuk pakaian sudah terjual belasan potong," tutur Tio Kwi Ling (49) pedagang sekaligus perajin pakaian serta pernak-pernik tradisional Cina, kepada Tribun di mal Festival Citylink.

Perajin pakaian tradisi Cina asal Cengkareng ini mengaku memulai usahanya sejak masa Gus Dur menjadi presiden Republik Indonesia. Tio awalnya iseng-iseng membuat sendiri pakaian jenis itu. Namun perlahan, pesanan mulai berdatangan dari berbagai kota.

"Kalau sehari-hari saya pasarkan di Glodok dan ke kelenteng-kelenteng terutama di Semarang dan Surabaya. Tapi kalau menjelang Imlek ini, selain banyak yang pesan juga banyak yang mengundang mengisi stan. Seperti sekarang di mal ini dan nanti juga diundang mengisi stan di acara bazaar perayaan Cap Go Meh di Jalan Cibadak," kata Tio.

Pakaian tradisi Cina yang bercirikan kerah tinggi dengan ujung melengkung dan kancing di pinggir itu kebanyakan untuk anak-anak. Tio menjualnya dengan harga mulai Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu. Selain itu dijajakan pula berbagai aksesori, seperti lampion, topeng bentuk barongsai, barongsai mini, lonceng, bando, dan topi yang dibandrol mulai Rp 10 ribu hingga Rp 90 ribu.

Selama menggeluti usaha pakaian tradisional Cina, diakui Tio pembelinya cukup beragam. Kalau menjelang Imlek, pembeli hampir 90 persen dari kalangan etnis Tionghoa, tapi pada hari-hari biasa kebanyakan bukan etnis Tionghoa.

"Khusus menjelang Imlek memang ada peningkatan pesanan. Kalau menjelang Imlek itu yang pesan dari luar kota bisa tiga hari sekali sudah pesan lagi, tapi kalau bukan jelang Imlek bisa lama interval waktunya," ujar Tio.

Setiap kali pemesanan pada menjelang Imlek ini dikatakan Tio setiap pelanggannya bisa mencapai 20 sampai 30 kodi atau sekitar 400 sampai 900 potong pakaian. Pesanan itu biasa dikirimnya kepada pelanggan di Jakarta, Semarang, Surabaya, Riau dan Kalimantan.

Meski pengirimannya sampai ke luar Jawa, Tio tidak merasakan adanya peningkatan yang signifikan dalam usahanya dari tahun ke tahun. Pasalnya, diakui Tio perajin pakaian tradisi Cina  mulai ada pesaing. Dicontohkannya di kawasan Jakarta sudah ada sekitar sepuluh perajin pakaian tradisional Cina, sehingga penjualannya dari tahun ke tahun hampir sama saja.

Ketertarikan kalangan etnis Tionghoa dengan pakaian tradisinya yang akan dipakai pada perayaan tahun baru Cina, dikatakan Elisa (40), salah seorang pengunjung mal, karena sudah menjadi tradisi. Khususnya untuk anak-anak dianjurkan untuk mengenakan pakaian baru berwarna merah pada hari raya Imlek. Selain itu semua orang dianjurkan membersihkan diri, rumah dibersihkan dan menyediakan angpao berwarna merah.

"Ini setahun sekali kami rayakan. Karena di tahun baru itu, kami harus menjukkan kegembiraan dengan tidak lupa bersyukur atas kebagahagiaan yang sudah didapat dan berdoa untuk kebahagian di masa datang," tutur Elisa yang saat itu juga membelikan pakaian tradisi Cina berwarna merah untuk anaknya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved