Minggu, 12 Oktober 2025

Apakah Makan Malam Setelah Jam 7 Aman untuk Diet? Ini Penjelasan Dokter

Hal yang lebih penting adalah total jatah kalori harian yang dikonsumsi oleh masing-masing individu

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
Happy Way
ILUSTRASI DIET - Banyak orang masih bertanya-tanya, apakah makan malam setelah pukul 7 malam diperbolehkan, terutama bagi mereka yang sedang menjalani program diet? Menurut Certified Obesity & Weight Management Consultant dr Guadelupe Maria Melissa, jam makan malam sebenarnya bukanlah patokan mutlak. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banyak orang masih bertanya-tanya, apakah makan malam setelah pukul 7 malam diperbolehkan, terutama bagi mereka yang sedang menjalani program diet?

Menurut Certified Obesity & Weight Management Consultant dr Guadelupe Maria Melissa, jam makan malam sebenarnya bukanlah patokan mutlak.

Hal yang lebih penting adalah total jatah kalori harian yang dikonsumsi oleh masing-masing individu.

“Kalau makan di atas jam 7 malam, kita kembali lagi pada jatah kalori harian. Setiap orang memiliki kebutuhan kalori yang berbeda-beda sesuai kondisinya. Jadi, selama jatah kalori harian belum habis, sebenarnya masih boleh makan,” jelas dr. Guadelupe dalam Press Conference LIGHTweight Challenge 2025 di Jakarta Selatan, Rabu (8/10/2025).

Dampak Mengabaikan Cara Makan yang Benar

Selain jumlah kalori, cara makan juga berperan penting dalam keberhasilan diet.

Mengunyah makanan terlalu cepat dapat membuat tubuh belum sempat merasakan kenyang karena hormon kenyang membutuhkan waktu sekitar 15–20 menit untuk bereaksi.

Baca juga: 18 Makanan Sehat Penambah Berat Badan Kaya Kalori dan Nutrisi

“Kalau kita makan terlalu cepat, misalnya satu piring nasi padang habis dalam 10 menit, tubuh mungkin belum merasa kenyang karena hormon kenyangnya belum keluar. Karena itu, disarankan untuk mengunyah perlahan dan memperhatikan waktu makan,” terangnya.

Guadelupe juga mengingatkan agar tidak menjalani diet ekstrem dengan kalori terlalu rendah.

Tubuh yang kekurangan “bahan bakar” akan menyesuaikan diri dengan menurunkan laju metabolisme, sehingga pembakaran kalori melambat.

Pada awalnya berat badan memang bisa turun, namun dalam jangka panjang tubuh akan beradaptasi dan efektivitas diet justru menurun.

Tips Makan Malam Sehat Setelah Jam 7

Bagi yang tetap ingin makan malam tanpa mengganggu program diet, dr. Guadelupe melalui program LIGHTweight Challenge memberikan beberapa tips berikut:

Hitung jatah kalori harian : 

  • Pastikan asupan makanan harian masih berada dalam batas kalori yang sesuai dengan kebutuhan tubuh masing-masing. Tidak ada makanan yang benar-benar dilarang selama masih dalam batas tersebut.
  • Pilih makanan rendah indeks glikemik
  • Makanan dengan indeks glikemik rendah membantu menahan rasa kenyang lebih lama dan mencegah lonjakan gula darah. Contohnya sayuran, kacang-kacangan, dan sumber protein rendah lemak.
  • Perhatikan volume dan rasa kenyang. Pilih makanan dengan volume besar tapi rendah kalori agar tetap kenyang tanpa menambah asupan berlebih. Diet sebaiknya tetap menyenangkan dan tidak membuat lapar berlebihan.
  • Kunyah perlahan dan nikmati setiap suapan.  Mengunyah dengan lambat memberi waktu bagi tubuh untuk memproduksi hormon kenyang dan membantu pencernaan berjalan lebih optimal.

Hindari diet ekstrem dan defisit kalori berlebihan. Asupan kalori yang terlalu rendah justru membuat metabolisme melambat. Sebaiknya konsumsi makanan secukupnya sesuai kebutuhan energi harian.
 
Makan malam setelah jam 7 malam tidak masalah selama masih dalam batas kalori harian, memilih makanan yang tepat, dan dilakukan dengan mindful eating.

Diet bukan hanya tentang menahan lapar atau menurunkan berat badan, tetapi juga menjaga metabolisme tetap sehat serta membangun kebiasaan makan yang berkelanjutan.

Dengan strategi yang tepat, makan malam tak lagi menjadi momok bagi pelaku diet. Prinsipnya sederhana: kendalikan kalori, pilih makanan bijak, kunyah perlahan, dan nikmati prosesnya.

“Terjawab ya, Haika. Terima kasih banyak. Jadi, makan sedikit atau hanya minum susu saja justru bisa merusak metabolisme,” tutup dr. Guadelupe.
 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved