Rabu, 20 Agustus 2025

Wader Gajah Mungkur yang Menggoda

Ketika beberapa bagian daerah itu mulai kekeringan, air di Waduk Gajah Mungkur masih berlimpah.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-inlihat foto Wader Gajah Mungkur yang Menggoda
KOMPAS
Aneka masakan dari wader produksi Gajahmungkur, Wonogiri

Setelah kondisinya pulih, Slamet dan istrinya, Suyatmi (50), membuka warung tenda sekadar untuk melanjutkan hidup. Menu yang mereka sediakan antara lain nasi, wader goreng, dan masakan sederhana lainnya. Warung tersebut sedikit demi sedikit berkembang. Warung tenda itu pun berubah menjadi warung semipermanen. ”Saya dibantu teman-teman sesama pebinis travel. Mereka sering membawa tamu untuk makan wader goreng di warung saya,” ujarnya.

Setelah pelanggan kian banyak, Slamet pun mendirikan dua warung Sari Raras dalam ukuran lebih besar. Yang satu bisa menampung 200 tamu sekaligus dalam satu bersamaan, satunya lagi bisa menampung sekitar 50 tamu. Kedua warung itu kini dikelola 13 karyawan.

Dari bisnis wader goreng, Slamet merambah ke bisnis lain, seperti pengolahan tepung ikan untuk pakan ternak, toko sandang-pangan, dan toko material. ”Ini semua berkah wader dari Waduk Gajah Mungkur,” ujarnya.

Berkah Gajah Mungkur itu tidak hanya dinikmati pemilik warung makan seperti Slamet, tetapi juga karyawan warung dan para penangkap wader.

Sepanjang air Waduk Gajah Mungkur belum surut, berkah wader akan mengalir meski kemarau yang kerontang telah datang. (Budi Suwarna)

Baca juga:


Sumber: KOMPAS
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan