Selasa, 30 September 2025

Relationship

Lima Kunci Agar Anda Menjadi Sahabat yang Menyenangkan

Anda ingin jadi sahabat yang menyenangkan bagi banyak orang? Inilah kunci-kuncinya.

zoom-inlihat foto Lima Kunci Agar Anda Menjadi Sahabat yang Menyenangkan
ehow.com
Persahabatan yang hangat.

Berikan pertanyaan-pertanyaan standar, lalu biarkan ia menjawab dengan memberi penjelasan yang lebih dalam. Ketika Anda mengetahui sesuatu tentang orang ini, tanyalah bagaimana ia melakukannya, mengapa ia melakukannya, apa yang disukainya tentang hal itu, atau di mana ia memelajarinya.

Kadang-kadang, kebaikan atau prestasi seseorang tidak pernah terungkap karena orang tersebut tidak punya kesempatan untuk menunjukkannya. Atau, tidak ada orang yang bertanya. Pertanyaan Anda menunjukkan bahwa Anda menghargai dirinya. Dan ketika Anda membantu orang lain merasa hebat dengan dirinya, mereka akan menyukai Anda.

Mereka mengatakan sesuatu dengan tulus

Meskipun Anda merasa sebagai orang yang hebat, pasti ada orang lain yang lebih hebat daripada Anda. Maka, berikan pujian untuk orang ini, tunjukkan bahwa Anda terkesan dengan kemampuannya, dan akui kelemahan atau kegagalan Anda. Tentu saja, Anda tidak perlu membongkar semua rahasia Anda.

Ketika seorang teman mengatakan, "Kami baru membeli rumah yang lebih besar", katakan, "Wah, hebat. Aku jadi iri, nih. Kami sebenarnya sudah ingin melakukannya sejak beberapa tahun lalu, tapi uangnya belum ada. Bagaimana sih, kamu melakukannya?"

Tak usah takut menunjukkan sisi diri Anda yang lemah. Sesaat, orang mungkin akan terkesan oleh sikap Anda yang dibuat-buat. Namun, orang tentu lebih menyukai sikap yang tulus. Jadilah diri Anda apa adanya, karena tak ada orang yang suka dengan sikap yang penuh kepura-puraan.

Mereka melakukan sesuatu tanpa pamrih

Anda mungkin mengenal seseorang yang tidak begitu dekat, dan Anda kurang menyukainya karena gayanya yang kerap meremehkan orang lain. Sehari-hari, ia tak pernah melirik Anda. Baru ketika ada maunya, ia menegur Anda dengan gaya seolah-olah Anda sudah dikenalnya selama 100 tahun.

Tentu Anda akan berpikir, hm... kita lihat saja, setelah ini apakah ia akan bersikap ramah pada Anda. Jika tidak, Anda tidak akan meladeninya lagi.

Orang tulus dalam membantu biasanya tak akan memikirkan apa yang akan didapatnya dari orang yang sudah dibantunya. Sebab, ia membantu karena memang bisa membantu, bukan karena mengharapkan imbalan atau perubahan sikap dari orang yang dibantu. Biarkan saja jika orang ini akan kembali berpura-pura tidak mengenal Anda. Anda melakukannya karena Anda mau, dan mampu kan? (Felicitas Harmandini/inc.com)

Baca Artikel Menarik Sebelumnya

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved