Rabu, 29 Oktober 2025

Sate Kini Juga Dijual Secara Online

Saat ini, sate ayam pun bisa dijual dengan sistem online.

Editor: Budi Prasetyo
TRIBUN JABAR/Andra Nur Oktaviani
Sate Ayam dengan Sambal Limo di Cooking Company, Jalan Cemara Bandung. 

TRIBUNNEWS.COM.SEMARANG- Jual beli online terus berkembang sesuai kreatifitas para pedagangnya. Saat ini, sate ayam pun bisa dijual dengan sistem online. Seperti yang dilakukan penjual sate cempluk, Dian Ananti (35) warga Tlogosari, yang membuka lapaknya di status blackberry messenger dan facebook.

Tidak perlu lagi mencari penjual sate yang berteriak 'sate' atau mencari warung penuh kepulan asap untuk bisa menikmati sate ayam. Cukup melihat status BBM, Dian Ananti, yang menawarkan sate ayam dengan sistem antar.

"Sistemnya, saya umumkan ke pelanggan hari ini mau konsentrasi jual sate ke arah mana. Misalnya jualan hari ini ke arah barat, maka yang bisa pesan sate yang searah (contohnya warga Krapyak dan sebagainya)," katanya pada tribun Jateng belum lama ini.

Status BBM miliknya tidak hanya mengenai arah pengiriman sate, tapi juga promosi sate yang dibuat. Mayoritas dagangannya adalah daging ayam. Tapi kadang ia juga menawarkan sate jeroan dan jenis daging ayam lainnya.

Meski baru lima bulan berjualan sate secara online, respon pembeli berkembang dengan pesat. Dulu awal usaha, ia hanya membuat sate beberapa porsi. Kini ia bisa membuat minimal 20 porsi hingga 120 porsi sehari. Per prosi 12 tusuk dengan harga Rp 20 ribu dan ongkos kirim antara Rp 5.000 hingga Rp 10.000.

Mantan pengusaha event organizer itu menceritakan usahanya bermula dari hobi masak masakkan yang dibakar. Setelah masak, ia bisa menawarkan ke teman-temannya untuk mencicipi. Akhirnya ada beberapa teman yang pesan untuk rapat atau reuni.

"Dulu saya cuma diminta tolong masak terus saya massakan. Cuma gitu aja, engga terpikir jual ke luar," jelasnya.

Lalu januari lalu, ia iseng mengikuti grup kuliner Semarang di facebook. Isinya tentang

alu januari lalu, ia iseng mengikuti grup kuliner Semarang di facebook. Isinya tentang review masakkan dengan anggota sudah mencapai 10 ribu orang. Di dalam forum tidak ada yang buka lapak. Kalaupun menawarkan produk harus ada potongan untuk anggota forum.

Dian pun langsung menyodorkan masakan favoritnya, sate ayam pada temannya yang juga anggota forum itu. Waktu itu, ia langsung melabeli satenya dengan sate cempluk.

"Saya minta review yang sejujurnya, kalau enak bilang enak, kalau engga ya engga apa apa," ujarnya.

Ternyata imbas review luar biasa. Mulai dari satu orang pesan, kemudian banyak yang pesan lewat online. Saya langsung punya ide menjual sate secara online. Menurutnya hal itu jadi unik.

Kenapa sate ayam? Ia ingin membuat sate ayam khas semarangan. Ia pun membuat sate ayam ala sate kambing. Dengan irisan daging besar dan bumbu kecap, sate ayamnya jadi khas. Apalagi ia selalu membakar daging ayam yang sudah matang.

"Kenapa sate cempluk? Cempluk sate gedhe-gedhe. Lalu Bakulnya juga cempluk, ha ha," ucapnya.

Dian mengatakan, pergerakan penjualannya dinamis. Arah penjualannya selalu berubah tiap minggu. Senin minggu ini belum tentu sama dengan minggu berikutnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Tags
sate
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved