Membedakan Kontraksi Palsu dan Kontraksi Asli Jelang Persalinan Supaya Enggak Panik
Jelang persalinan biasanya ibu hamil akan mengalami mulas atau kontraksi pada perut.
Editor:
Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Jelang persalinan biasanya ibu hamil akan mengalami mulas atau kontraksi pada perut.
Namun, tidak semua rasa mulas atau kontraksi yang dirasakan ibu hamil itu menandakan bayi akan segera lahir.
Tak jarang, ibu hamil mengalami kontraksi palsu lantaran tidak bisa membedakan karakteristik rasa mulas yang dialami.
Mulas asli atau palsu dapat dibedakan lewat ciri-ciri mulas itu sendiri.
Namun, pada Ibu yang baru pertama kali hamil atau yang mudah panik, biasanya hal ini tidak mudah dilakukan, meski sudah diberi tahu ciri-cirinya.
Baca: Tips Meningkatkan Kualitas dan Produktivitas ASI Bagi Ibu Menyusui
Di sini, suami berperan membantu istri dengan bertanya apa yang sedang dirasakannya, lalu dicocokkan apakah itu termasuk ciri-ciri mulas asli atau palsu.
Ini dia ciri mulas tanda akan melahirkan:
- Kontraksinya kuat dan kencang yang membuat rasa mulas terasa lebih berat.
- Biasanya terjadi di usia kehamilan 37—40 minggu, dimana si calon buah hati sudah siap dilahirkan.
- Perasaan mulasnya mendominasi di atas perut atau fundus, lalu merambat ke pinggang, atau dari pinggang merambat ke perut bagian atas dan bawah.
Baca: Maya Septha Pantang Labeli Buah Hatinya sebagai Anak Nakal
Perasaan ini biasanya hilang dan timbul.
- Mulas asli umumnya semakin teratur dan sering.
Umpama, awalnya mulas terjadi 2 kali dalam 10 menit yang umumnya belum diiringi pembukaan.
Selanjutnya bertambah menjadi 3—4 kali dalam 10 menit diiringi dengan pembukaan mulut rahim.
Atau, terjadi secara kontinu setiap 5 menit.
- Lama waktu mulas biasanya lebih lama, dari sebelumnya 10 detik, meningkat 30—60 detik, lalu menjadi 60—90 detik.
- Mulas asli biasanya akan diikuti dengan keluarnya lendir bercampur darah yang disebut bloody show.
Inilah saatnya bayi dilahirkan.
Dokter beserta tenaga medis lain akan membantu ibu menjalani persalinan.
Setelah mengalami mulas tanda melahirkan, dokter akan mengobservasi mulas yang dialami Ibu.
Kemudian melihat keadaan fisik seperti ada atau tidaknya pembukaan mulut rahim, penipisan serviks, mendeteksi apakah kepala bayi sudah di jalan lahir, pecahnya ketuban, dan kondisi fisik ibu secara umum.
Baca: Raffi Ahmad Totalitas Dalam Kerja, Vicky Prasetyo Sarankan Istirahat
Dari observasi tersebut, dokter bisa menyimpulkan apakah mulas ibu termasuk asli atau palsu.
Jika mulasnya asli, maka rumah sakit/bersalin akan segera menyiapkan kamar perawatan dan bersiap untuk dilakukan persalinan.
Ibu akan dipantau setiap 4 jam untuk melihat pembukaan, penurunan kepala bayi, dan frekuensi mulas.
Jika pembukaannya terbilang lambat, sementara ibu sudah waktunya bersalin biasanya dokter akan memberikan obat penambah mulas.
Ini disebut dengan akselerasi persalinan, supaya pembukaan mulut rahim berjalan baik.
Tahap pembukaan ini (kala I) terbagi dalam dua fase, yaitu laten (pembukaan 0—3 cm) dan aktif (pembukaan 3—10 cm).
Untuk mencapai pembukaan sempurna, biasanya dokter mengusahakan hingga ibu dapat mencapai pembukaan 10 (pembukaan telah mencapai kira-kira 10 cm), sehingga bayi mudah keluar.
Berita ini sebelumnya dimuat di Nakita dengan judul Mudah untuk Dilakukan! Begini Cara Mengenali Ciri Mulas Tanda Melahirkan