Sabtu, 13 September 2025

Ramai Tes Kepribadian di Media Sosial, Psikolog: Jangan Mudah Percaya, 1 Instrumen Tidak Cukup!

Tes Kepribadian dengan Gambar, Psikolog: Melihat kesimpulan kepribadian seseorang tidak cukup hanya menggunakan satu instrumen pilihan gambar.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: bunga pradipta p
Instagram/test_psikologi
Ilustrasi Tes Kepribadian- Ramai Tes Kepribadian di Media Sosial, Psikolog: Jangan Mudah Percaya, 1 Instrumen Tidak Cukup! 

Ramai Tes Kepribadian di Media Sosial, Psikolog: Jangan Mudah Percaya, 1 Instrumen Tidak Cukup!

TRIBUNNEWS.COM- Jika diperhatian sekarang, banyak konten bertebaran di berbagai platform media sosial yang dipercaya mampu menunjukan kepribadian seseorang.

Konten ini bisa berupa berbagai gambar abstrak hingga gambar pemandangan alam.

Gambar-gambar tersebut disajikan untuk dipilih oleh netizen.

Setelah dipilih, mereka akan mendapat keterangan gambaran kepribadiannya sesuai dengan objek yang dipilih.

Namun pertanyaan selanjutnya yang muncul, bisakah melihat kepribadian seseorang hanya dari pilihan gambar?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Tribunnews.com menghubungi Kepala UPT Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Hudaniah, S.Psi., M.Si.

Baca: Belajar dari Kisah Viral Layangan Putus, Berikut Tips Istri Atasi Suami yang Selingkuh

Baca: Laudya Cynthia Bella Bicara soal Takut Dicela hingga Minta Maaf atas Ucapan dan Sikapnya

Hudaniah menjelaskan jika pada dasarnya gambar merupakan hasil dari ekspresi pilihan dari diri seseorang.

Gambar test
Gambar test (brightside.me)

Akan tetapi, untuk melihat kepribadian seseorang tidak cukup dari pilihan objek gambar yang dipilih.

Jelek atau bagus sebuah objek gambar tidak bisa digunakan untuk melihat kepribadian seseorang.

"Melihat kesimpulan kepribadian seseorang tidak cukup hanya menggunakan satu instrumen (pilihan gambar)," ujarnya saat dihubungi lewat telepon, Selasa(05/11/2019).

Hudaniah juga mempertanyakan keabsahan dari instrumen gambar yang dijadikan alat untuk mengukur kepribadian seseorang.

"Barang kali yang perlu dipertanyakan kevalidannya dari instrumen tersebut apakah sudah diuji?" tanya Hudaniah.

Lanjut Hudaniah, dirinya memisalkan jika instrumen berasal dari negara lain tentu tidak cocok untuk diujikan ke netizen di Indonesia.

"Misalnya di barat bisa diinterpretasikan, berbeda dengan kultur Indonesia jika gambar tersebut diadopsi dari barat," tegasnya.

Baca: Pelaku Pembunuhan Bayi di Mesin Cuci Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara dan Denda 3 Miliar

Baca: Hasil PSM vs Kalteng Putra Liga 1 2019, Fadil Lestaluhu Bawa Laskar Isen Mulang Unggul 0-1

Butuh instrumen lain

Ilustrasi Tes Kepribadian
Ilustrasi Tes Kepribadian (Instagram/test_psikologi)

Hudaniah menegaskan, dengan pilihan gambar belum bisa secara utuh bisa mengambarkan kepribadian seseorang, masih butuh instrumen lain.

Instrumen ini bisa berupa pengisian kuisioner hingga tes wawancara untuk melihat secara utuh kepribadian stabil seseorang.

"Kuisioner juga instrumen melihat kepribadian,"

"Atau melalui wawancara juga" ungkap Dosen Fakultas Psikologi UMM ini.

Hudaniah kemudian menjelaskan lebih lanjut mengenai kepribadian stabil.

Menurut ia, kepribadian stabil adalah cara seseorang merespon sebuah situasi berbeda-beda secara stabil dan menetap.

Lebih mudahnya, Hudaniah mencontohkan misalkan ada seseorang yang memiliki kepribadian mudah lari dari masalah.

Tes kepribadian ada berapa binatang di gambar ini
Tes kepribadian ada berapa binatang di gambar ini (Brightside)

Baca: Simak Spesifikasi Kamera Fuji Film Instax Mini Lilplay, Harga Rp 2 Jutaan

Baca: Harga Honda Monkey 125 CC Rp 65 Juta, Begini Fitur Lengkap si Mungil Ikonik

"Misalkan ada masalah di kampus, saya lari dari masalah,"

"Kalau saya saya ada masalah di rumah, saya akan lari dari masalah,"

"Itu namanya kepribadian stabil. Cara merespon secara stabil terhadap segala situasi," terangnya panjang.

Hudaniah kembali menekankan menggunakan satu instrumen saja untuk melihat kepribadian stabil belum bisa secara seutuhnya.

"Kalau satu instrumen belum tentu menggambar karakteristik kepribadian kita yang stabil," tegasnya.

Hudaniah menyarankan untuk masyarakat yang betul-betul ingin mengetahui kepribadiannya secara utuh bisa datang ke psikolog

"Lebih baik datang ke tenaga profesional kalau benar-benar pengen tahu kepribadiannya," ujar Hudaniah. (*)

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan