Jumat, 29 Agustus 2025

4 Hal yang Bisa Dipilih Jika Suami Istri Ingin Bekerja dan Menitipkan Pengasuhan Sang Buah Hati

Dikaruniai buah hati menjadi dambaan setiap pasangan. Namun, sering kali terbentur dalam proses pengasuhan karena tuntutan pekerjaan. Simak tipsnya...

https://id.theasianparent.com/
Ilustrasi Balita 

TRIBUNNEWS.COM - Dikaruniai buah hati menjadi dambaan setiap pasangan yang memutuskan untuk membina bahtera rumah tangga.

Namun sering kali dijumpai terbenturnya antara keinginan suami istri bekerja dengan pengasuhan anak.

Apalagi, ketika buah hati masih membutuhkan perhatian lebih.

Pegiat Smart Parenting sekaligus pendiri Sanggar Berumpun, Chrisnina Sari, memberikan pendapatnya mengenai hal tersebut.

Nina mengungkapkan kondisi saat ini cukup dilematis antara pengasuhan yang benar dan tuntutan zaman.

"Banyak orangtua yang bekerja. Biasanya juga orangtua yang bekerja ini jauh dari sanak keluarga," ungkapnya kepada Tribunnews, Senin (13/1/2020) lalu.

Menurut Nina, kondisi tersebut menyebabkan pengasuhan anak sering kali menemukan kesulitan dan memutuskan mencari pengasuh di rumah atau dititipkan ke tempat pengasuhan anak.

"Kendala yang sering muncul adalah bagaimana jika pengasuh itu ternyata bukan orang yang baik dan malah berbuat jahat pada anak kita. Padahal kita sudah memperlakukannya dengan sangat baik," lanjutnya.

Nina menyebut ada beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua sebagai pertimbangan dalam menentukan pengasuhan buah hati.

1. Memilih Pengasuh dengan Peka terhadap Respons Anak

Ilustrasi.
Ilustrasi. (THINKSTOCK.COM)

Jika orangtua memutuskan untuk mencari pengasuh anak, Nina mengungkapkan orangtua harus sangat peka terhadap respons yang muncul dari sang buah hati.

Terutama dalam menilai apakah sang buah hati nyaman atau tidak dengan pengasuh tersebut.

"Anak-anak biasanya memiliki insting yang peka akan ketulusan seseorang. Mereka bisa merasakan dari cara orang tersebut berbicara, menyentuh atau bahkan hanya dari aura dan tatap mata," ungkapnya.

Menurut Nina, anak-anak terutama yang usianya masih kecil (baduta, batita, dan balita) akan lebih responsif terhadap kehadiran orang asing.

Nina mengungkapkan ada tanda-tanda yang ditunjukkan sang buah hati jika merasa tidak nyaman dengan pengasuh yang dipilih, antara lain:

- Menangis dan tidak mau ditinggal.

- Lebih menempel pada orangtua saat kita minta untuk pergi bersama pengasuh.

- Tidak mau didekati atau hanya menunduk dan diam saja saat bersama pengasuh.

"Jangan paksa mereka untuk tetap mau bersama pengasuh dengan alasan mama papa harus bekerja," ungkapnya.

Nina menyebut anak biasanya juga akan takut untuk bercerita langsung pada orangtuanya.

"Sebisa mungkin dengarkan curhatan mereka tanpa menghakimi," lanjutnya.

2. Mencoba Fasilitas Daycare atau Penitipan Anak

Ilustrasi Daycare
Ilustrasi Daycare (kompas.id/Maya Djohan)

Nina mengungkapkan pilihan lain yang bisa diamnbil adalah menggunakan fasilitas daycare atau penitipan anak.

Fasilitas daycare saat ini terlihat lebih aman karena ada pihak yang bersedia bertanggungjawab.

"Tetapi sebelum menitipkan anak ke daycare, harus survey dulu dan melihat bagaimana kondisi dan syarat-syaratnya," ungkapnya.

Nina menyebut sebisa mungkin meminta waktu untuk trial atau mencoba dan menanyakan perasaan anak saat berada di daycare.

"Apakah dia nyaman atau tidak. Daycare tampak lebih aman dan ramah anak karena di sana, anak akan memiliki teman yang lain juga. Sehingga hal ini dapat mengajarkan kecerdasan sosialnya juga," ungkapnya.

3. Titipkan pada Saudara yang Dekat dengan Anak

Ilustrasi
Ilustrasi (Kompas.com/Lusia Kus Anna)

Selain itu, Nina juga mengungkapkan opsi lain.

Yaitu dengan menitipkannya pada keluarga yang cukup dekat dengan anak.

"Coba ajak anak ke saudara yang tempat tinggalnya cukup dekat. Minta tolong menjaga anak saat sedang bekerja," ucapnya.

"Tetapi lihat dulu juga bagaimana kedekatan saudara dengan anak," ungkapnya.

Nina mengungkapkan saudara dekat atau jauh yang bisa dititipi biasanya lebih bisa dipercaya dari pada orang lain.

4. Mencari Pekerjaan yang Fleksibel

Ilustrasi
Ilustrasi (mbizmarket.co.id)

Menurut Nina, jika tiga cara sebelumnya tidak menjadi jalan keluar, orangtua dapat memikirkan tentang pekerjaan lain.

"Mulai memikirkan untuk mencari pekerjaan yang fleksibel dengan jam anak atau memulai usaha baru," ucapnya.

Nina mengungkapkan saat ini cukup susah mencari pengasuh anak.

"Maka orangtua adalah orang yang paling tepat untuk mengasuh anak sendiri. Harta bisa dicari, tetapi anak melebihi harta yang berharga," ungkapnya.

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan