Ramadan 2023
Makanan yang Perlu Dihindari saat Sahur agar Puasa Lancar
Makanan yang dikonsumsi saat sahur akan berdampak pada puasa kita. Simak makanan-makanan yang sebaiknya dihindari saat sahur.
Penulis:
Yurika Nendri Novianingsih
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Inilah beberapa makanan yang sebaiknya dihindari saat santap sahur.
Sahur dapat dikatakan sebagi waktu makan yang paling penting selama bulan suci Ramadhan.
Apa yang kita makan saat sahur akan berdampak pada puasa kita.
Jika kita mengonsumsi makanan yang kurang bernutrisi, maka tubuh akan mudah lemas saat berpuasa.
Makanan saat buka puasa dan juga sahur harus seimbang dan mengandung item dari setiap kelompok makanan sehat, seperti sayuran, daging, produk susu, dan buah.
Baca juga: 5 Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Sahur, Bantu Tubuh Kuat Puasa Seharian
Makanan yang Perlu Dihindari saat Sahur
Berikut makanan yang harus dihindari untuk dikonsumsi saat sahur Ramadhan, dikutip dari rahetbally dan masnad:
1. Makanan asin
Garam cenderung merangsang rasa haus.
Oleh karena itu sebaiknya hindari makan makanan asin saat sahur agar tidak haus saat puasa.
2. Makanan tinggi gula

Meskipun makanan manis sarat dengan energi yaitu kalori, namun tidak membuat tubuh tetap berenergi sepanjang hari.
Makanan tinggi gula seringkali membuat kita merasa sangat lesu hanya 1 atau 2 jam setelah sahur.
Hal tersebut karena makanan ini mengandung gula sederhana yang melepaskan energi dengan sangat cepat dan dalam waktu singkat.
Baca juga: Banyak Manfaat Puasa untuk Kesehatan Fisik Maupun Mental,Ini Cara Agar Optimal Selama Ramadan
Mereka juga dengan cepat meningkatkan kadar gula darah yang menyebabkan pelepasan insulin dalam jumlah besar yang membuat tubuh merasa lelah.
3. Acar
Acar dikemas dengan garam dan merupakan salah satu makanan sahur terburuk.
Acar akan membuat kita mudah haus selama berpuasa.
4. Makanan tinggi lemak

Makanan yang digoreng sangat populer saat sahur, dari kue-kue goreng hingga keripik.
Makanan lain yang tinggi lemak yang biasa disantap saat sahur adalah makanan yang banyak mengandung keju, mentega, dan daging olahan.
Makanan ini menyebabkan rasa terbakar di hati, memperparah refluks asam dan peradangan serta memiliki jumlah kalori yang sangat besar.
Sehingga biasanya berat badan orang bertambah selama bulan Ramadan.
Selain itu, menghindari lemak jenuh yang terdapat pada produk hewani seperti susu tinggi lemak, daging olahan dan mentega, serta minyak kelapa dan minyak sawit yang banyak ditemukan pada makanan olahan juga dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko tinggi lipid darah dan penyakit jantung.
Sebagai alternatif, coba ganti jenis lemak tersebut dengan sumber lemak yang lebih sehat dalam jumlah terbatas.
Sumber yang lebih sehat ini termasuk lemak tak jenuh seperti minyak zaitun dan alpukat, serta omega 3 dan omega 6 dari ikan dan kacang-kacangan.
(Tribunnews.com/Yurika)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.