Naskah Khutbah Jumat 21 Februari 2025, Persiapan Sambut Bulan Suci Ramadhan 1446 H
Inilah naskah khutbah Jumat 21 Februari 2025 masih dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah/ 2025 M, ini hal yang disiapkan.
Penulis:
Muhammad Alvian Fakka
Editor:
Sri Juliati
“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim)
Jamaah Jum’ah Hafidzakumullah…
Kedua, Ruhiyah (keimanan). Ramadhan adalah bulan ibadah dan bulan anti maksiat. Maka selayaknya kita mempersiapkan diri mulai saat ini dengan membiasakan ibadah lebih intensif dan lebih mengendalikan diri dari bermaksiat. Saat Nabi Muhammad saw menyambut kehadiran Ramadhan, sebulan sebelumnya telah dipersiapkan dengan matang.
Beliau semakin meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah sejak bulan Sya’ban. Ummul Mu’minin Aisyah ra menceritakan,
وَلَمْ أَرَهُ صَائِمًا مِنْ شَهْرٍ قَطُّ أَكْثَرَ مِنْ صِيَامِهِ مِنْ شَعْبَانَ
“Dan aku tidak melihat beliau berpuasa yang lebih banyak dibandingkan pada bulan Sya’ban.” (HR. Muslim)
Jamaah Jum’ah Hafidzakumullah…
Ketiga, Jasadiyah (fisik/jasmani). Selain menempa nilai-nilai spiritual dan keimanan, Ramadhan juga menguji kekuatan fisik. Berpuasa sehari penuh dari terbit fajar sampai matahari terbenam memerlukan fisik yang benar-benar sehat.
Begitu pula dengan qiyamul lail (shalat tarawih), memerlukan jasmani yang prima untuk bisa menunaikannya dengan baik.
Maka sudah selayaknya, saat ini kita mulai berhati-hati dan lebih menjaga kesehatan.
Selalu makan makanan bergizi, dan berolahraga secara teratur bisa menjadi cara untuk mempersiapkan fisik.
Persiapkan jasmani dengan matang agar lancar dalam menjalani ibadah spesial selama sebulan penuh. Sangat disayangkan jika Ramadhan tiba, namun kita justru tidak bisa melaksanakannya dengan maksimal karena dalam kondisi sakit, padahal pahalanya dilipatgandakan Allah SwT.
Jamaah Jum’ah Hafidzakumullah…
Keempat, Maliyah (harta). Selain bulan puasa dan bulan qiyamul lail, Ramadhan juga dikenal dengan bulan sedekah, bulan infak, dan tentu saja ada kewajiban zakat fithri.
Ada pula keutamaan ber-umrah di bulan Ramadhan. Semua hal tersebut tidak bisa terlaksana jika tanpa adanya harta. Ibnu ‘Abbas ra berkata,
كَانَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم أَجْوَدَ النَّاسِ، وَأَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِى رَمَضَانَ
“Nabi saw adalah orang yang paling gemar bersedekah. Semangat beliau dalam bersedekah lebih membara lagi ketika bulan Ramadhan.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Apapun keadaan kita, siap atau tidak, maka Ramadhan akan tetap datang menghampiri. Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang rugi karena menyambut Ramadhan ala kadarnya, atau malah tanpa persiapan sama sekali.
Semoga Allah SwT memanjangkan umur kita sehingga masih bisa berjumpa dengan Ramadhan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.