Idul Adha 2025
Tak Sekadar Lezat, Ini Manfaat Sehat dari Daging Kurban Jika Diolah dan Dikonsumsi dengan Tepat
selain lezat, daging kurban ternyata juga menyimpan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh—selama diolah dan dikonsumsi dengan cara yang benar.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Daging kurban, baik sapi maupun kambing, kerap jadi sajian utama saat Idul Adha.
Namun, selain lezat, daging kurban ternyata juga menyimpan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh—selama diolah dan dikonsumsi dengan cara yang benar.
Baca juga: 6 Ciri Daging Kurban yang Sudah Tidak Layak Konsumsi
Dokter Penyakit Dalam di Rumah dr. Nindya Putri Permata Risadayu, Sp.PD, dari RS Soeradji Tirtonogoro, mengungkapkan bahwa daging kurban bisa sangat bermanfaat jika dikonsumsi secara bijak.
"Jadi dia kan tinggi protein ya. Daging sapi maupun daging kambing tinggi protein. Jadi protein itu sifatnya kan bisa membangun struktur tubuh, membangun sel-sel, seperti itu. Jadi untuk energi pun juga bisa," ungkapnya pada talkshow kesehatan dari Kementerian Kesehatan, Minggu (8/6/2025).
Kolesterol Tak Selalu Jahat
Tak hanya protein, daging merah juga mengandung kolesterol. Namun, bukan berarti kolesterol selalu harus dihindari. Dokter menegaskan bahwa kolesterol memiliki peran penting dalam tubuh.
“Kolesterol itu sebenarnya juga bukan musuh. Sebenarnya kolesterol yang dikandung oleh daging sapi maupun daging kambing itu kalau digunakan sesuai saran, sesuai rekomendasi pun juga akan bermanfaat sebenarnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa kolesterol dibutuhkan untuk membentuk hormon dan struktur sel tubuh.

“Misalkan untuk menyusun atau membentuk hormon-hormon seperti estrogen seperti itu. Kemudian dia juga akan bisa membantu membentuk struktur sel juga bisa. Jadi kolesterol itu juga berfungsi juga untuk tubuh kita,” jelasnya.
Bahkan sebagian besar kolesterol dalam tubuh bukan berasal dari makanan, melainkan diproduksi sendiri oleh hati.
“Karena sebenarnya kolesterol itu juga kita produksi sendiri loh. Malah sebagian besar kolesterol itu sekitar 80 persen itu diproduksi oleh liver atau hati atau hepar kita. Yang dari luar itu cuma tambahan saja,” tuturnya.
Tubuh Punya Mekanisme Sendiri
Tubuh memiliki sistem pengaturan kolesterol yang cukup kompleks. Jika asupan kolesterol dari luar meningkat, produksi dari dalam tubuh bisa ikut menyesuaikan.
“Dan intinya tubuh kita, kolesterol itu kalau misalkan kita cukup dari tubuh kita, sudah cukup memproduksi, untuk mengambil kolesterol dari makanan itu juga tidak banyak," jelasnya.
"Kecuali kalau kolesterol kita, ketika kita makan kolesterol banyak, dia kan juga kolesterol yang kita produksi diri sendiri itu juga akan mengikuti. Jadi harusnya sih tidak seimbang gitu loh, yang diproduksi sama yang masuk,” paparnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.