Bacaan Doa
Doa Memakai Pakaian Menurut Islam, Sunnah Rasulullah yang Jarang Diketahui
Doa memakai pakaian adalah sunah yang dicontohkan oleh Rasulullah. Ada sejumlah hal yang perlu diketahui muslim sebelum berpakaian sesuai syariat.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Doa memakai pakaian merupakan salah satu doa sehari-hari bagi muslim/muslimah sebelum mengenakan pakaian yang baik.
Berpakaian yang baik bagi muslim/muslimah yaitu menutup aurat dan tidak menunjukan lekuk tubuh.
Doa memakai pakaian adalah ungkapan syukur kepada Allah SWT atas nikmat pakaian yang diberikan sebagai penutup aurat dan perlindungan dari hal-hal yang membahayakan tubuh.
Doa ini juga berisi permohonan agar Allah melindungi diri dari rasa sombong atas penampilan/pakaian.
Seorang muslim/muslimah dapat membaca doa ini setiap kali mengenakan pakaian, baik pakaian baru maupun pakaian yang biasa dipakai sehari-hari.
Bacaan doa memakai pakaian dapat dilihat di bawah ini berdasarkan buku Kumpulan Do'a Sehari-hari yang diterbitkan Kementerian Agama tahun 2013.
Doa Memakai Pakaian
Tulisan Arab:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهُ وَخَيْرَ مَا هُوَ لَهُ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّ مَا هُوَ لَهُ
Tulisan Latin:
Allahumma innii as'aluka khoirahuu wa khoiro maa huwa lahuu, wa a'udzubika min syarrihi wa syarri maa huwa lahuu.
Artinya: "Yaa Allah, aku memohon kepada-Mu dari kebaikan pakaian ini, dan kebaikan sesuatu yang ada dipakaian ini. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan pakaian ini dan sesuatu yang ada dipakaian ini."
Baca juga: Doa Keluar WC/Kamar Mandi yang Dianjurkan Rasulullah, Mudal Dihafalkan
Tulisan Arab:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَسَانِيْ هَذَا وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلَا قُوَّةٍ
Tulisan Latin:
Alhamdulillahilladzi kasaanii haadzaa wa razaqoniihi min ghairi haulin minnii wa laa quwwatin.
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah memakaikan pakaian ini kepadaku dan mengkaruniakannya kepadaku tanpa daya dan kekuatan dariku." (HR. Ibnu as-Sani)
Doa Melepas Pakaian
Selain memakai pakaian, seorang muslim/muslimah sebaiknya membaca doa ketika melepas pakaian.
Hal ini bertujuan agar dilindungi dari godaan jin dan syaitan serta keburukan diri sendiri.
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِيْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ
Bismillāhil‑ladzī lā ilāha illā huwa
Artinya: “Dengan nama Allah, yang tiada Tuhan selain Dia.”
Doa Ketika Bercermin
Biasanya, seorang muslim/muslimah akan bercermin terlebih dahulu setelah berpakaian dan sebelum bepergian.
Sebaiknya, seorang muslim/muslimah membaca doa ketika bercermin agar terhindar dari prasangka buruk dan kesombongan.
Tulisan Arab:
اللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِي
Tulisan Latin:
Allahumma kamaa hassanta khalqi fahassin khuluqi.
Artinya : "Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah kejadianku, maka perindah pulalah akhlakku." (HR. Ahmad).
Tulisan Arab:
الْـحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي سَوَّى خَلْقِي، فَعَدَلَهُ، وَكَرَّمَ صُورَتِي، فَأَحْسَنَهَا، وَجَعَلَنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Tulisan Latin:
Alhamdulillāhilladzī sawwā khalqī, fa'adalahu, wa karrama ṣūratī fa-aḥsanahā, wa ja‘alanī minal-muslimīn.
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang menyempurnakan kejadianku dan memperindah dan memuliakan rupaku lalu, membaguskannya dan menjadikan aku orang Islam." (HR. Ibnu Ibnu as-Sunni dalam ‘Amal al-Yaum wa al-Lailah, no. 358)
Adab Berpakaian dalam Islam
Umat Islam perlu mengetahui adab berpakaian sesuai ajaran agama untuk menjaga diri dari hal-hal buruk.
Selain sebagai penutup aurat, pakaian juga berfungsi sebagai pelindung tubuh dan perhiasan.
Dalam sebuah publikasi Universitas Sultan Agung, Dr. Sudarto, M.Pd.I, Pengasuh Pesantren Mahasiswa Sultan Agung Unissula menjelaskan sejumlah adab berpakaian.
1. Diawali dengan doa
Seorang muslim/muslimah dianjurkan untuk berdoa sebelum memulai setiap aktivitasnya, termasuk berpakaian.
Hal ini agar pakaian yang digunakan bermanfaat dan tidak menimbulkan bahaya.
2. Dimulai dari kanan
Selain itu, berpakaian sebaiknya dimulai dari kanan dan saat melepas dari kiri.
Hal ini sesuai dengan hadis yang berbunyi, "Dari Aisyah dia berkata, 'Rasulullah suka memulai dengan yang kanan saat bersuci, menyisir rambut dan memakai sandal."
3. Tidak berlebihan
Allah SWT tidak menyukai hamba yang mengenakan pakaian atau berpenampilan secara berlebihan.
Sebaiknya, seorang muslim/muslimah tawadhu/ tidak berlebih-lebihan dalam berpakaian, pakaian yang dikenakan bersih dan rapi, sesuai dengan situasi dan kondisi.
4. Menutup aurat, tidak mencolok, tidak membentuk lekuk tubuh
Sebelum berpakaian, seorang muslim/muslimah perlu memastikan bahwa pakaian tersebut cukup untuk menutup aurat.
Selain itu, tidak membentuk lekukan tubuh, dan tidak memakai pakaian yang bersifat menarik perhatian orang dan tidak terlalu mencolok dan menarik perhatian orang.
5. Tidak memakai pakaian lawan jenis
Dalam Islam melarang seorang laki-laki berpakaian seperti perempuan, begitu pun sebaliknya.
6. Bukan busana atau pakaian syuhrah
Pakaian syuhrah yaitu pakaian yang dikenakan dalam rangka untuk mencari sensasi sehingga tenar dan pemakainya dikenal orang.
7. Bukan untuk tabarruj
Tabarruj adalah memperlihatkan hiasan dan keindahan dirinya, serta apapun yang wajib ditutupi agar tidak mengundang fitnah.
8. Bukan kain sutra bagi laki-laki
Rasulullah melarang laki-laki muslim memakai pakaian dari kain sutra dan memakai perhiasan emas karena hukumnya haram.
“Boleh bagi wanita dari umatku dan haram bagi pria dari umatku.” (H.R. Tirmidzi, Nasa’i, dan Abu Dawud).
Dalil Al-Quran dan Hadis Berpakaian
Ketentuan berpakaian disebutkan dalam Al-Quran dan beberapa hadis dalam AL-AFKAR: Journal for Islamic Studies berjudul Konsep Berpakaian dalam Perspektif Hadits ditulis pada tahun 2024 oleh Dwi Rizki Mulyani dan Muhammad Nuh Siregar.
Dalam salah satu ayat Al-Quran, disebutkan bahwa berpakaian bagi perempuan harus menutup seluruh aurat.
"Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka” yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al Ahzab ayat 59)
Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa umat Islam tidak boleh berpakaian tipis dan juga ketat, sebagaimana diriwayatkan dalam hadis berikut ini:
Dari 'Aisyah radhiallahu'anha, bahwa Asma binti Abu Bakar masuk menemui Rasulullah Saw dengan mengenakan kain yang tipis, maka Rasulullah Saw pun berpaling darinya. Beliau bersabda, "Wahai Asma`, sesungguhnya seorang wanita jika telah baligh tidak boleh terlihat darinya kecuali ini dan ini beliau menunjuk wajah dan kedua telapak tangannya.
Selain itu, dalam sebuah hadis diriwayatkan bahwa Rasullah melarang umatnya untuk mengenakan pakaian lawan jenis.
Dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian laki-laki."
Dalam kitab fath al-Bari dikatakan, "Laki-laki tidak diperbolehkan menyerupai perempuan dalam perihal pakaian maupun perhiasan yang diperuntukkan khusus untuk perempuan, begitupun sebaliknya."
Kemudian Ibnu Hajar memberi tambahan dalam hal berjalan dan gaya berbicara.
Rasulullah juga melarang umatnya untuk mengenakan pakaian yang menunjukkan lekuk tubuhnya, seperti orang yang telanjang.
Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda, "Dua golongan penghuni neraka yang belum pernah aku lihat; kaum membawa cambuk seperti ekor sapi, dengannya ia memukuli orang dan wanita-wanita yang berpakaian (tapi) telanjang, mereka berlenggak-lenggok dan condong (dari ketaatan), rambut mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan sejauh ini dan ini."
Tujuan Berpakaian
- Menutup aurat dan sebagai perhiasan
- Memelihara diri dari panas matahari dan dinginnya cuaca
- Sebagai bagian dari ibadah karena menutup aurat
- Menghindari diri dari godaan setan
- Sebagai identitas diri.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.